Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2004-11-08 13:36:22    
Berapa Jauhnya Usaha Logistik Tiongkok Dengan Logistik Modern?

cri

Selama tahun-tahun terakhir ini, meskipun usaha logistik Tiongkok mencapai kemajuan besar, skala pasarnya melampaui 2 triliun yuan RMB, mata uang Tiongkok, dan menurut prakiraan para pakar, pasar logistik Tiongkok akan meningkat 20% setiap tahun dalam beberapa tahun mendatang, namun sumber terkait tetap berpendapat, dibandingkan dengan logistik modern negara-negara maju, usaha logistik Tiongkok terdapat selisih besar di bidang-bidang skala, sistem dan prasarana logistik dan lain sebagainya.

Ketua Asosiasi Agen Logistik Internasional Tiongkok, Luo Kaifu berpendapat, skala usaha logistik Tiongkok pada umumnya kecil. Dibandingkan dengan negara-negara yang maju di bidang logistik, taraf badan industri dasar logistik Tiongkok tidak begitu tinggi baik di bidang instalasi maupun di bidang perlengkapan teknologinya, dan sangat kekurangan tenaga tranpil logistik yang terpadu dan bermutu, maka kemampuan dan efisiensi pelayanan logistik yang profesional perlu ditingkatkan.

Dikabarkan, biaya logistik Tiongkok dewasa ini menempati 21% dalam Produk Domestik Bruto ( PDB ), kalau di negara-negara maju, proporsi tersebut hanya 10% saja. Selama tahun-tahun terakhir ini, walaupun perusahaan logistik pihak ketiga yang mewakili model pengangkutan logistik maju di dunia meningkat dengan kecepatan 30% dalam skala pasar domestiknya, tetapi pengeluaran hanya menempati 3,2% jumlah total pengeluaran logistik domestiknya, jauh rendah dari pada AS dan Eropa yang merupakan 8% dan 10%, dan pelayanan mayoritas perusahaan logistik pihak ketiga hanya terbatas pada bisnis pokok seperti pengangkutan dan penyimpanan tradisional yang sederhana, sehingga nilai tambahan pelayanannya nilai tambahannya terbatas pula. Menurut statistik, 85% pendapatan pedagang pelayanan logistik pihak ketiga di Tiongkok dewasa ini berasal dari pelayanan dasar tersebut, sedangkan nilai tambahan pelayanan hanya 15% saja.

Selain itu, kesenjangan di bidang sistem logistik. Luo Kaifu berpendapat, usaha logistik sebagai industri terpadu menyangkut sejumlah besar badan dan sektor di Tiongkok, tetapi sejumlah badan dan daerah menerapkan pemisahan dan monopoli sektor serta proteksionisme daerah dalam jangka panjang, ditambah lagi terbelakangnya reformasi di sejumlah sektor monopoli yang bersangkutan dengan usaha logistik, tidak dipisahkannya badan administrasi dan perusahaan, dan tetap seriusnya pengelolaan monopoli administratif, merintangi pembinaan lingkungan pasar logistik yang tunggal dan adil di Tiongkok.

Walaupun pembangunan prasarana logistik Tiongkok mencapai kemajuan besar, tetapi masih terdapat kesenjangan tertentu dengan permintaan logistik modern.

Dibandingkan dengan logistik modern, pandangan usaha logistik Tiongkok tetap berada pada taraf logistik tradisional.

Ketua Asosiasi Perhubungan dan Pengangkutan Tiongkok, Qiang Yongchang berpendapat, sejumlah daerah masih belum mengenal betul pentingnya usaha logistik, dan sejumlah besar perusahaan produksi dan peredaran tetap menganut model pengelolaan tradisional, merindukan sistem penyimpanan dan pengangkutan material yang "besar dan sempurna", "kecil dan sempurna", tidak memisahkan pengelolaan logistik dari bisnis inti perusahaan.