|
Tentara Amerika di Irak kemarin menyatakan, melalui penyerangan selama satu pekan, tentara Amerika telah menduduki semua distrik kota Fallujah dan pertempuran utama di kota tersebut sudah berakhir, namun kekuatan bersenjata anti Amerika yang terpencar dalam kelompok-kelompok kecil tetap mengadakan perlawanan terakhir dengan memanfaatkan tembok pertahanan kubu dan rintangan jalan. Operasi penumpasan yang dilakukan tentara Amerika satu keluarga demi satu keluarga baru akan berakhir kurang lebih 5 hari lagi. Sementara itu, aktivitas penyerangan kekuatan bersenjata anti Amerika di wilayah Irak tidak berkurang karena telah didudukinya Fallujah oleh tentara Amerika, sebaliknya malah memperlihatkan peningkatan dan perluasan.
Tentara Amerika dan tentara pemerintah Irak melancarkan ofensif militer secara besar-besaran terhadap Fallujah mulai tanggal 8 November malam. Mereka memandang pertempuran Fallujah sebagai pertempuran menentukan yang akan mengubah situasi keamanan Irak dan menjamin dilangsungkannya pemilihan di Irak tahun depan sesuai jadwal. Dalam pertempuran itu telah dikerahkan sekitar 20 ribu tentara Amerika dan tentara pemerintah Irak dengan melibatkan senjata-senjata berat dan perlengkapan maju antara lain pesawat tempur, meriam dan tank tempur, sehingga pertempuran Fallujah menjadi operasi militer yang terbesar skalanya yang pernah dilancarkan tentara Amerika di wilayah Irak sejak dimulainya Perang Irak. Menurut angka terbaru yang diumumkan tentara Amerika, dalam pertempuran satu pekan itu telah berhasil menewaskan sekitar 1200 personel bersenjata anti Amerika dan menawan sekitar 500 orang, namun Abu Mussah al-Zarqawi tokoh ketiga organisasi Al Qaeda yang paling ingin ditangkap atau dibunuh tentara Amerika beserta pembantu utamanya telah berhasil kabur meloloskan diri. Sementara itu , di pihak tentara Amerika tercatat 38 orang tewas dan 275 orang luka-luka. Selain itu, tentara Amerika berturut-turut kehilangan 7 helikopter. Akan tetapi Stasiun Televisi Jasirah Qatar hari Satu dengan mengutip pembicaraan seorang yang menyebut dirinya jurubicara kekuatan bersenjata anti Amerika di Irak mengatakan, tentara Amerika yang menyerang Fallujah mengalami perlawanan gigih dari kekuatan bersenjata anti amerika, dan sekurangnya sekitar 150 orang tentara Amerika ditewaskan.
Sementara tentara Amerika dan tentara pemerintah Irak melancarkan ofensif secara besar-besaran terhadap Fallujah, terjadi serangkaian peristiwa kekerasan baru di Baghdad ibukota, Mosul kota besar ketiga Irak, Ramadi kubu anti Amerika dan Tikkrit kampung halaman mantan presiden Saddam. Pemerintah Sementara Irak telah gagal mengontrol Mosul kota penting di Irak utara, sehingga kota tersebut berada dalam kekacauan . Untuk menghadapi situasi serius di Mosul, pihak penguasa Irak telah memindahkan 4 batalion pasukan pengawal nasional Irak dari daerah perbatas ke Mosul sebagai bala bantuan. Pihak penguasa Amerika dan Irak beranggapan bahwa sejumlah besar personel bersenjata anti Amerika yang meninggalkan Fallujah telah masuk ke Mosul dan kota-kota lain untuk membuka medan perang baru melawan tentara Amerika.
Sabtu lalu, belasan organisasi bersenjata anti Amerika termasuk organisasi bersenjatra yang dipimpin Zarqawi mengeluarkan pernyataan bersama, dalam mana dinyatakan untuk membalas serangan tentara Amerika terhadap Fallujah, mereka akan memperluas perjuangan anti Amerika ke semua propinsi dan daerah Irak, bahkan semua pelosok Irak. Pernyataan memperingatkan semua personel sipil maupun militer yang bekerja untuk pemerintah tidak lagi masuk kantor dan tidak bekerja sama dengan pemerintah sementara Irak, apabila tidak bertindak demikian akan dipandang sebagai pengabdi kepada orang Amerika dan pemerintah yang pro Amerika sehingga menjadi sasaran pemukulan organisasi bersenjata.
Ofensif Fallujah membangkitkan pula ketidaksenangan dan protes golongan Sunni dan sejumlah tokoh golongan Shiite Irak. Partai Islam yang terdiri atas tokoh-tokoh golongan Sunni mengumumkan pengunduran diri dari pemerintah sementara Irak. Pemimpin Agama Golongan Sunni mengancam akan memboikot pemilu Irak. Pemimpin faksi anti Amerika golongan Shiite Moqtada Sadr hari Jum'at lalu menyatakan, tidak akan mengikuti pemilu awal tahun depan karena serangan tentara Amerika terhadap kota-kota Irak.
Menurut kalangan analis, sekalipun tentara Amerika dan tentara pemerintah sementara Irak telah berhasil menduduki Fallujah dengan berandal pada kekuatan militernya yang perkasa, tapi tidak berhasil membasmi personel-personel bersenjata anti Amerika yang berkepala batu, lebih-lebih telah meloloskan Zarqawi tokoh pemimpin anti Amerika, sehingga pertempuran Fallujah hanya dapat disebut mencapai hasil terbatas yang bersifat simbolik tertentu. Kekuatan bersenjata anti Amerika akan menggunakan sentimen anti Amerika dan pemerintah sementara yang lebih keras akibat penyerahan Fallujah membangkitkan pasang penyerangan kekerasan baru terhadap tentara Amerika dan pemerintah sementara. Sementara itu, pertempuran Fallujah mungkin akan lebih memperdalam dan memperluas kontradiksi antara golongan agama dan antar etnis di Irak, yang lebih-lebih tidak menguntungkan kestabilan situasi Irak.
|