Menurut Kantor Berita Xinhua, 47 organisasi agama dan politik di Irak kemarin dalam pernyataan bersamanya mengatakan, untuk memprotes tindakan tentara Amerika dan pemerintah Irak yang menggunakan kekuatan senjata belebihan di berbagai tempat Irak, organsasi-organisasi tersebut memutuskan untuk bersama-sama memboikot pemilihan umum yang akan diadakan Januari tahun depan.
Pernyataan itu mengatakan, aksi militer tentara Amerika dan pemerintah Irak di kota-kota Najaf, Karbala, Samarra dan Sadr, khususnya pembantaian di Fallujah telah menempatkan hari depan Irak pada posisi yang sangat berbahaya.
Dikatakannya, pemilihan yang akan diadakan itu tidak mungkin menyuarakan keinginan rakyat Irak yang sebenarnya, dan tidak mungkin berlangsung secara "adil dan bebas". Pernyataan mengatakan, "Kami berpendapat bahwa pemilihan itu adalah ilegal. Kami beralasan untuk percaya bahwa pihak penguasa yang terkait akan main cuarang."
|