Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2004-11-24 12:38:38    
Utusan Khusus Tiongkok: Masa Depan Irak Harus Ditentukan Oleh Rakyatnya

Kantor Berita Xinhua

Menurut Kantor Berita Xinhua, Wakil Tetap Tiongkok untuk PBB Wang Guangya yang juga Utusan Khusus pemerintah Tiongkok, kemarin dalam pidatonya di depan Konferensi Internasional Mengenai Masalah Irak menunjukkan, masa depan Irak harus ditentukan oleh rakyat Irak sendiri. Kemerdekaan, kedaulatan, kesatuan dan keutuhan wilayah Irak harus dipertahankan.

Wang Guangya menunjukkan, masalah keamanan Irak memerlukan konsep penyelesaian politik yang menyeluruh. Perbaikan situasi keamanan dan perkembangan proses politik Irak harus saling melengkapi dan mengisi. Tiongkok mengharapkan pemilihan Irak yang akan diadakan adil, demokratis, dan transparan demi memilih pemerintah transisi yang representatif dan otoritatif.

Wang Guangya menekankan, Tiongkok berpendirian menyelesaikan masalah Irak dalam kerangka PBB, mendukung PBB memainkan peranan penting dalam proses pembangunan kembali Irak, dan berbagai pihak harus menyediakan dukungan politik dan jaminan keamanan yang diperlunya. Tiongkok menyambut Irak dan negara-negara tetangga meningkatkan kerja sama dan hidup berdampingan secara rukun. Masyarakat internasional juga seharusnya mendengarkan dan menghormati pendapat negara-negara tetangga Irak dan negara-negara Arab, dan dengan sepenuhnya memainkan peranannya yang positif.

Wang Guangya mengatakan, hubungan persahabatan tradisional antara Tiongkok dan Irak bersejarah lama. Rakyat Tiongkok selama-lamanya adalah sahabat rakyat Irak yang dapat dipercaya. Tiongkok sedang dengan sungguh-sungguh melaksanakan komitmen untuk membantu Irak, akan memberikan bantuan materiil senilai 1 juta dolar Amerika kepada pemilihan Irak, dan bersedia menatar diplomat dan tenaga ahli lainnya di bidang manajmen ekonomi dan eksploitasi energi.

Selama konferensi tersebut, Wang Guangya dalam pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Mesir Ahmed Abul Gheit menyampaikan surat Presiden Tiongkok Hu Jintao kepada Presiden Mesir Hosni Mubarak, dan mengadakan pertemuan secara terpisah dengan Wakil Kanselir Jerman Joschka Fischer yang juga Mnteri Luar Negeri Jerman, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, Menteri Luar Negeri pemerintah sementara Irak Hoshiyar Zebari, Menteri Luar Negeri Arab Saudi Amir (Pangeran) Saud Al Faisal dan Wakil Senior Uni Eropa yang untuk urusan politik luar negeri dan keamanan Solana, sementara bertukar pendapat mengenai hubungan bilateral, masalah Irak dan masalah-masalah internasional dan regional lainnya yang menjadi perhatian bersama.