Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2004-11-24 16:04:27    
Kemajuan Ekonomi Tiongkok Dengan Pelaksanaan Pengontrolan Makro

cri

Wakil Direktur Strategi Pengembangan Pusat Informasi Nasional Tiongkok, Xu Hongyuan menyatakan, kontradiksi antara terlalu panasnya ekonomi secara parsial dan ketidak seimbangan struktural sudah mereda sebagai hasil pelaksanaan kebijakan pengontrolan makro sejak April yang lalu. Tahun ini adalah salah satu masa terbaik kinerja ekonomi Tiongkok sejak pelaksanaan reformasi dan keterbukaan terhadap dunia luar. Kemajuan penting telah dicapai sebagai hasil pelaksanaan kebijakan pengontrolan makro.

Dikatakan oleh pejabat itu, yang pertama-tama diuntungkan oleh kebijakan pengontrolan makro adalah sektor pertanian. Tahun ini, Tiongkok mencapai panen makmur pertanian. Produksi bahan pangan tahun ini akan mencapai 465 juta ton dan pendapatan petani perkapita meningkat di atas 10 persen, suatu situasi yang jarang dijumpai sejak tahun 1996.

Investasi terlalu panas di sejumlah sektor merupakan pertimbangan pemerintah pusat untuk melakukan pengontrolan makro. Sebagai hasilnya, kecepatan pertumbuhan investasi aset tetap telah menurun dari 48,7 persen awal tahun ini menjadi 26,4 persen pada akhir Oktober, dan diperkirakan akan mencatat pertumbuhan 25 persen sepanjang tahun.

Dengan meningkatkan dana cadangan deposito dan tingkat suku bunga, situasi di mana lalu lintas dana sosial berlebihan telah dapat dikendalikan. Pertumbuhan suplai mata uang pada akhir Oktober M1 dan M2 turun sampai 12,6 persen dan 13,5 persen, sudah berada dalam sasaran pengontrolan makro pemerintah yakni 17 persen.

Indeks harga juga mengalami penurunan setelah berada di posisi tinggi pada triwulan ketiga tahun ini. Indeks harga alat-alat produksi bulan Oktober (PPI) dan indeks harga konsumsi (CPI) menurun masing-masing sampai 13,9 persen dan 4,3 persen.

Dalam waktu 4 bulan pertama tahun ini, meski nilai perdagangan ekspor Tiongkok meningkat dengan kecepatan 30 persen, namun berhubung impor minyak mentah, bijih besi, tembaga dan bahan pangan naik secara drastis, nilai impor tumbuh 40 persen. Dengan dilakukan pengontrolan, neraca perdagangan Tiongkok dewasa ini sudah berubah dari defisit menjadi surplus dengan mencatat surplus akumulatif sebesar 11 miliar dolar Amerika.

Pengembangan tanah yang berlebihan merupakan tanda penting terlalu panasnya ekonomi secara parsial. Kecenderungan itu kini sudah terkontrol untuk tingkat pertama melalui upaya pembenahan. Terhitung sampai akhir Oktober, rencna pengembangan tanah seluas 24.000 kilometer persegi telah dibatalkan, menempati 2/3 luas tanah yang diklaim untuk dikembangkan seluas 35.000 km persegi.

Sejalan dengan pelaksanaan kebijakan pengontrolan makro, tingkat pertumbuhan nilai tambah industri dan Produk Domestik Bruto telah menurun secara mantap. Tingkat pertumbuhan PDB untuk tiga triwulan tahun ini masing-masing tercatat 9,8 persen, 9,6 persen dan 9,1 persen, untuk triwulan keempat diperkirakan akan turun sampai 8,8 persen, dan tingkat pertumbuhan PDB sepanjang tahun 9,4 persen. Ini berarti tingkat pertumbuhan ekonomi berkisar pada garis kecenderungan jangka panjang.

Dikatakan oleh Xu Hongyuan, meski kebijakan pengontrolan makro tahun ini telah mencapai hasil cukup menggembirakan, namun faktor-faktor negatif yang menghambat pertumbuhan ekonomi Tiongkok secara mantap masih belum teratasi sepenuhnya, maka tindakan pengontrolan makro putaran ini diperkirakan masih akan berlanjut untuk suatu masa ke depan.