Bapak Mudiro adalah seorang warga Indonesia yang bertugas sebagai salah seorang ekspert "Biro Bahasa Asing Tiongkok," pada awal tahun 1964, yang bertugas membantu menerbitkan edisi dalam bahasa Indonesia Mingguan Beijing atas undangan Biro Bahasa Asing Tiongkok. Sampai sekarang Pak Mudiro telah tinggal di Tiongkok lebih kurang 40 tahun. Sejak tahun 1960-an, beliau tergabung dalam tugas penelitian naskah antologi Mao Zedonh, kemudian beliau berkali-kali diundang oleh Universitas Peking dan China Radio International untuk membantu memeriksa buku dalam bahasa Indonesia dan naskah.
Sejak tahun 1980, beliau dipercayakan untuk melakukan sebuah tugas besar yang menghabiskan waktu selama 15 tahun yaitu proyek mengedit dan memeriksa Kamus Besar Bahasa Mandarin ? Indonesia. Ini merupakan suatu kebahagian terbesar yang terjadi dalam masa hidupnya.
Sejak tahun 2000, Pak Mudiro sering pulang ke Indonesia untuk menjenguk sanak keluarganya. Ia selalu memperkenalkan prestasi pembangunan ekonomi Tiongkok kepada rakyat Indonesia melalui berbagai kesempatan. Boleh dikatakan, Pak Mudiro adalah salah satu utusan budaya Tiongkok-Indonesia.
Sekarang di usia senjanya ini, Pak Mudiro dan istri telah dikaruniai empat orang cucu perempuan dari hasil perkawinan kedua orang putrinya. Meski berusia lanjut, akan tetapi penampilan fisik dan semangat beliau masih kuat dan tinggi. Pekerjaan mengedit dan bertugas sebagai ekspert di China Radio International (CRI) bagian bahasa Indonesia masih rutin dilakukan oleh beliau walaupun beliau bekerja sebagai tenaga paruh waktu.
|