Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2004-11-29 13:37:42    
Pertemuan Puncak Asean Datangkan Peluang Perkembangan Baru Kepada Laos [Suara]

cri

Pemimpin-pemimpin 10 negara Asean mulai hari ini berkumpul di Vientiane, ibu kota Laos untuk menghadiri Pertemuan Puncak Pemimpin Asean tahun 2004 dan serentetan pertemuan puncak yang diadakannya dengan para pemimpin negara-negara mitra dialog. Mengenai hal itu, anggota Dewan Urusan Perdagangan Tiongkok-Asean dari pihak Tiongkok Xu Ningning menyatakan, seri pertemuan puncak Asean akan mendatangkan peluang perkembangan baru kepada Laos. Berikut wawancara wartawan CRI dengan Xu Ningning, yang juga seorang ahli tentang hubungan Tiongkok-Asean.

Xu Ningning mengatakan, ekonomi Laos relatif terbelakang daripada negara-negara lainnya di kawasan Asia Tenggara, dan merupakan anggota baru Asean. Diselenggarakannya seri pertemuan puncak Asean oleh Laos untuk pertama kali mempunyai arti tonggak sejarah bagi perkembangan Laos.

Menurut keterangan Xu Ningning, Laos kaya akan sumber daya alam, dan situasi politiknya relatif stabil. Walaupun sejarah keterbukaan Laos terhadap dunia luar belum begitu lama , namun Laos tetap mempunyai ruang perkembangan yang agak besar karena keunggulan geografisnya yang berbatasan dengan lima negara, termasuk Tiongkok. Penyelenggaraan seri pertemuan puncak Asean di Laos akan menyediakan peluang bagi lebih banyak orang untuk mengetahui negeri tersebut, dan ini tentu akan menguntungkan Laos mengembangkan keunggulan geografisnya.

Dua hari sebelumnya, Pertemuan Puncak Perdagangan dan Investasi Ke-2 Asean dibuka di Vientiane dengan dihadiri oleh ratusan pengusaha dan investor dari 10 negara Asean, Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, India, Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat dan Uni Eropa. Pada kesempatan itu, mereka mengadakan pembahasan mendalam mengenai perdagangan dan investasi.

Xu Ningning mengatakan: "Berkumpulnya begitu banyak pengusaha terkemuka di Vientiane adalah jarang sekali terjadi dalam sejarah Laos. Pertemuan puncak itu menguntungkan Laos menarik lebih banyak modal asing, yang tidak hanya berasal dari negara-negara Asean, tapi juga dari negara-negara yang lain. Pembukaan pertemuan itu juga mendatangkan kemungkinan perkembangan cepat Laos di bidang pariwisata, pertanian, kehutanan,pengairan , dan eksploitasi sumber daya pertambangan.

Selain itu, seri pertemuan yang akan diadakan di Laos itu juga akan menimbulkan pengaruh khusus terhadap perkembangan Laos dan Asean. Dikabarkan, dalam Pertemuan Puncak Asean Ke-10 di Vientiane akan dibahas dan diterima baik Program Aksi Vientiane, sebuah konsep aksi baru yang disusun oleh para pemimpin Asean untuk mewujudkan target besar pembangunan Masyarakat Asean. Program Aksi itu menetapkan target dan pengaturan aksi kerja sama negara-negara Asean di bidang politik, ekonomi dan kebudayaan dalam kurun waktu 6 tahun antara tahun 2004 dan 2010.

Mengenai hal itu, Xu Ningning mengatakan: "Serentetan pertemuan puncak Asean kali ini akan menghasilkan serentetan dokumen penting, antara lain, Program Aksi Vientiane yang segera akan diterima baik oleh Asean. Sebagai dokumen penting untuk mendorong maju pembangunan Masyarakat Asean, program itu akan menimbulkan pengaruh bersejarah terhadap perkembangan ekonomi Asean, kestabilan regional bahkan pengintegrasian ekonomi kawasan Asia Timur."

Perdana Menteri Tiongkok Wen Jiabao kemarin tiba Laos untuk menghadiri Pertemuan Pemimpin Asean dengan Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan (10 plus 3) serta Pertemuan Pemimpin Asean dengan Tiongkok (10 plus 1). Sementara itu, ia juga akan mengadakan kunjungan resmi di Laos.

Tiongkok dan Laos mempunyai hubungan persahabatan yang sudah bersejarah panjang. Tiongkok dan Laos secara geografis mudah melakukan kerja sama ekonomi dan perdagangan. Kunjungan Wen Jiabao ke Laos adalah kunjungan pertama yang dilakukan seorang anggota utama dari kolektif pimpinan baru Tiongkok di negeri tersebut. Ini juga merupakan suatu manifestasi penting dari perhatian khusus para pemimpin Tiongkok terhadap pengembangan hubungan Tiongkok-Laos. Kunjungan itu juga akan memainkan peranan pendorong yang positif terhadap perkembangan ekonomi dan perdagangan Tiongkok-Laos.

Xu Ningning akhirnya mengatakan, seiring dengan selesai dibangunnya jalan raya jurusan Yunnan Tiongkok-Laos, akan terdapat lebih banyak pengusaha Tiongkok mengadakan investasi di Laos. Dikatakannya: "Selama kunjungan Wen Jiabao di Laos kali ini, Tiongkok dan Laos akan menandatangani serentetan persetujuan kerja sama ekonomi. Maka dapat diyakini bahwa prospek kerja sama kedua negara sangat cerah. Target untuk mewujudkan nilai perdagangan bilateral sebanyak 200 juta dolar Amerika pada tahun 2005 yang ditetapkan oleh pemerintah kedua negara pasti akan tercapai."