Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2004-11-30 23:04:44    
Menlu Tiongkok: Kunjungan PM Wen Jiabao Ke Laos Buahkan Hasil [Suara]

cri

[Suara]

Dari tanggal 28 hingga 30 hari ini, Perdana Menteri Tiongkok Wen Jiabao mengadakan kunjungan ke Laos dengan memenuhi undangan, dan menghadiri pertemuan pemimpin ke-8 Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara ( ASEAN ) dengan Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan ( Korsel ) 10+3, pertemuan pemimpin ASEAN dan Tiongkok (10+1), pertemuan pemimpin ke-6 Tiongkok, Jepang dan Korsel. Dalam perjalanan kembali ke tanah air, Menteri Luar Negeri Tiongkok Li Zhaoxing ketika diwawancara wartawan yang ikut meliput mengatakan, kunjungan Wen Jiabao kali ini mencapai hasil melimpah.

Wen Jiabao adalah anggota utama kolektif pimpinan baru Tiongkok yang mengadakan kunjungan pertama kali ke Laos. Selama kunjungan, Wen Jiabao mengusulkan kepada pemimpin Laos, kedua pihak memelihara pertukaran lapisan tinggi, memperdalam kerja sama ekonomi dan perdagangan, meningkatkan kerja sama di bidang keamanan non-tradisional dan urusan regional, terus mengadakan penataran pejabat pemerintah, saling bertukar pengalaman mengenai pemerintahan negara. Wen Jibao mengusulkan pula, pemaduan bantuan ekonomi dan teknologi Tiongkok kepada Laos dengan peningkatan daya pengembangan mandiri ekonomi Laos. Li Zhaoxing berpendapat, kunjungan Wen Jiabao ke Laos telah memperdalam persahabatan kedua negara, mendorong persahabatan dan kerja sama, usul Wen Jiabao itu mempunyai arti pengarahan penting bagi Tiongkok pada masa depan dalam mengadakan kerja sama ekonomi dan teknologi dengan negara berkembang.


Selama berkunjung di Laos dan menghadiri serial pertemuan pemimpin Tiongkok dan ASEAN, Wen Jiabao menyimpulkan pengalaman perkembangan hubungan Tiongkok dan ASEAN, mengajukan Sama Derajat dan Saling Percaya, Bekerja Sama dan Menang Bersama yang merupakan pedoman pokok untuk membimbing hubungan kedua pihak, menekankan kedua pihak perlu saling menghormati dan tidak berkonfrontasi satu sama lain, saling percaya dan tidak saling mencurigai, saling berkerja sama dan tidak mengadakan persaingan buruk, berpijak pada menang bersama dan bukan yang satu makmur dan yang lainnya merosot. Li Zhaoxing mengatakan, pidato Wen Jiabao telah membangkitkan rasa simpati di kalangan pemimpin ASEAN. Banyak pemimpin ASEAN menyatakan, Tiongkok adalah negara yang bertanggungjawab, dan mitra yang dapat diandalkan, pembangunan Tiongkok telah mendatangkan manfaat dan peluang bagi ASEAN. Mereka menganggap usul yang diajukan Wen Jiabao itu adalah pragmatis dan dapat dilaksanakan, sementara menyatakan akan dengan sungguh-sungguh mengadakan kerja sama dengan Tiongkok.

Selama pertemuan itu, Tiongkok dan ASEAN mengeluarkan Program Aksi Untuk Melaksanakan Deklarasi Bersama Tiongkok-ASEAN Mengenai Kemitraan Strategis Yang Berorientasi Perdamaian dan Kemakmuran, secara keseluruhan merancang kerja sama kedua pihak di berbagai bidang pada 5 tahun mendatang, ini menandakan hubungan kedua pihak lebih menyeluruh, sistematis, baku dan pragmatis. Kedua pihak menandatangani pula dokumen-dokumen, antara lain Persetujuan Perdagangan Komoditas Dalam Persetujuan Kerangka Tiongkok-ASEAN Mengenai Kerja Sama Ekonomi Keseluruhan, dan Persetujuan Mekanisme Penyelesaian Persengketaan Tiongkok-ASEAN. Penandatangan dokumen-dokumen itu menyebabkan pembangunan zona perdagangan bebas Tiongkok-ASEAN mencapai kemajuan penting. Pemimpin berbagai negara ASEAN dengan bulat mengakui status ekonomi pasar penuh Tiongkok.

Dalam pertemuan antara pemimpin-pemimpin ASEAN dengan Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan, Wen Jiabao menunjukkan, Masyarakat Asia Timur merupakan target jangka panjang bagi kerja sama mekanisme 10 plus 3, dan juga merupakan proses jangka panjang yang bertahap dan akumulasi berangsur-angsur. Dalam proses itu, berbagai pihak perlu mempertahankan peranan dominan ASEAN, dan menaati prinsip kesepahaman kohesi, menguasai dengan baik irama, meletakkan dasar baik, mendorongnya dengan praktis, keterbukaan dan transparan serta menerima berbagai pendapat yang berbeda. Wen Jiabao memprakarsai pula dihidupkannya penelitian ilmu yang dapat dilaksanakan dalam pembangunan zona perdagangan bebas Asia Timur, membina mekanisme penelitian dan pengembangan iptek bersama Asia Timur dan mengadakan kerja sama keamanan di atas laut. Li Zhaoxing berpendapat, prakarsai yang praktis itu mementingkan perhatian berbagai pihak, sehingga mendapat penilaian dan tanggapan positif pemimpin berbagai negara.

Li Zhaoxing akhirnya menunjukkan, kunjungan Wen Jiabao dengan tindakan nyata memanifestasikan pedoman diplomasi Tiongkok untuk hidup berdampingan secara rukun, aman dan makmur, agar negara-negara tetangga Tiongkok sekali lagi merasakan kejujuran Tiongkok, memahami peluang yang dibawakan perkembangan Tiongkok, merealisasi tujuan untuk meningkatkan kerja sama keseluruhan Tiongkok-Laos, memperdalam kemitraan strategis Tiongkok-ASEAN dan mendorong maju kerja sama mekanisme 10 plus 3 dan kerja sama ASEAN dengan Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan.