Tahun ini genap 12 tahun penggalangan hubungan diplomatik antara Tiongkok dan Korea Selatan. Untuk mengembangkan lebih lanjut hubungan persahabatan kedua negara, khususnya meningkatkan pertukaran antara kaum muda kedua negara, pada pertengahan bulan November lalu, delegasi pemuda Tiongkok atas undangan pemerintah Korea Selatan mengadakan kunjungan persahabatan selama 10 hari ke Korea Selatan. Kunjungan kali ini memberikan peluang baik untuk saling pengertian antara kaum muda kedua negara Tiongkok dan Korea Selatan. Wartawan CRI sebagai salah satu anggota delegasi sempat mengungjungi Korea Selatan. Dalam acara kali ini saudara pendengar, wartawan CRI akan menceritakan hal-hal yang dilihat dan didengarnya dalam kunjungan tersebut.
Naik pesawat terbang dari Beijing sampai Bandara Internasional Inchoin Seoul, hanya memerlukan waktu satu setengah jam. Karena berada di garis lintang yang berdekatan, cuaca kedua kota itu juga tidak berbeda. Sama seperti Beijing, bulan November bagi Seoul adalah juga musim gugur yang indah permai. Hanya sedikit bedanya, kalau menikmati pemandangan musim gugur tak perlu pergi ke peluaran kota, seoul sebagai kota terkenal di Asia timur itu di dalam kotanya saja, pemandangan musim gugur yang berwarna-warni dapat terlihat dimana-mana di setiap pelosok kota.
Supaya delegasi pemuda Tiongkok dapat mengetahui perkembangan Kota Seoul dan menghayati sepenuhnya budaya Korea Selatan, pihak penerima Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Korea Selatan mengadakan pengaturan teliti terhadap agenda kunjungan. Penanggung jawab pihak penerima Korea Selatan mengatakan, untuk mendemonstrasikan fasilitas industrialisasi yang maju dan budaya tradisional Korea Selatan, mereka terutama mengatur kunjungan ke sejumlah pabrik modern yang berskala besar dan sementara obyek wisata budaya agama Buddha Korea Selatan. Sementara itu, supaya delegasi Tiongkok mengetahui lebih dekat kehidupan rakyat biasa Korea Selatan, mereka juga mengatur anggota delegasi tinggal di rumah penduduk setempat dan mengadakan pertukaran langsung dengan rakyat Korea Selatan.
Selama kunjungan itu, delegasi pemuda Tiongkok telah mengunjungi perusahaan makanan terkenal Korea Selatan yang berlokasi di dekat Seoul. Produk perusahaan itu seperti supermi dan makanan ringan, tidak saja sangat laris di dalam negeri Korea Selatan, tetapi mendapat sambutan hangat konsumen Tiongkok. Kini perusahaan itu telah membuka 3 pabriknya di kota besar Tiongkok Shanghai, Shengyang dan Qingdao.
Perusahaan yang bekerja sama dengan Tiongkok bukan saja perusahaan makanan itu, mobil sedan Sonata yang dibuat Perusahaan Hyundai Korea Selatan juga tidak jarang terlihat di jalan Kota Beijing. Mobil yang dinaiki sehari-hari oleh salah seorang anggota delegasi pemuda Tiongkok bernama Chen Li justru sedan Elantra yang diproduksi perusahaan patungan Beijing dan Hyundai. Dikatakannya, sebelum berkunjung ke Korea Selatan, ia mengetahui skala produksi Perusahaan Hyundai yang menempati urutan depan di dunia. Kali ini berkunjung di Korea Selatan sempat melihart dengan mata kepala sendiri basis produksi mobil itu, dirasakannya sungguh patut dengan reputasi yang dimiliki.
Selain itu, budaya tradisional Korea Selatan memberikan perasaan mesra kepada pemuda Tiongkok. Tempat-tempat peninggalan budaya sejarah di sana seperti budaya kuil dan gua batu mempunyai banyak persamaan dengan Tiongkok. Seorang anggota delegasi yang datang dari Ningbo, kota pantai laut bagian timur Tiongkok, bernama Ye Miao mengatakan: "Mungkin karena banyak persamaan kebudayaan kedua negara kita dan bertetangga wilayah, kami merasa mudah, harmonis dan mesra dalam bergaul dengan kaum muda Korea Selatan."
Selama kunjungan kali ini yang terkesan paling mendalam bagi sebagian besar anggota delegasi pemuda Tiongkok ialah bertamu di rumah penduduk Kota Pusan. Keluarga itu beranggotakan 5 orang. Nyonya rumah yang berusia 50 tahun lebih adalah seorang wanita yang bersifat antusias dan terbuka. Ia membuka sendiri sebuah restoran kecil. Suaminya adalah seorang awak kapal dan tiga orang putra masing-masing belajar di universitas dan mengikuti pendidikan pasca sarjana. Keluarga itu tidak termasuk yang kondisinya baik di Korea Selatan. Sekalipun rumahnya tampak sederhana, tapi bersih dan rapi. Ini juga mencerminkan nyonya rumah itu adalah wanita yang rajin. Dalam pergaulan dengan anggota keluarga itu, biarpun harus melalui penerjemah, tapi tidak mempengaruhi komunikasi dan pertukaran satu sama lain. Dalam suasana yang begitu hangat dan harmonis, para anggota delegasi pemuda Tiongkok telah melewatkan akhir pekan di rumah warga biasa Korea selatan itu.
Selama kunjungan singkat itu, para pemuda anggota delegasi Tiongkok merasakan antusiasme rakyat Korea Selatan di mana mereka datang berkunjung. Seorang penerjemah yang ikut berkunjung bernama Zhang Qian adalah mahasiswa Universitas Bahasa Beijing jurusan bahasa Korea . Ia mengatakan dengan terkesan: " Sangat perlu mengadakan pertukaran antara kalangan kaum muda Tiongkok dan Korea Selatan. Sebelum itu saya hanya secara umum mengetahui negara itu. Komunikasi seharusnya dilakukan dengan menempatkan diri di tempat negeri itu dan bercakap-cakap dengan rakyat setempat. Dengan demikian baru dapat memperdalam pengertian terhadap budaya dan berbagai bidang sosialnya."
Sekretaris pertama Komite Sentral Liga Pemuda Komunis Tiongkok Zhou Qiang dalam wawancaranya dengan sebuah stasion TV Korea Selatan mengatakan: " Delegasi Pemuda Tiongkok mengadakan kunjungan ke Korea Selatan dengan tujuan memperdalam pengertian, mengembangkan persahabatan dan memperluas kerja sama. Begitu menginjak wilayah yang indah permai itu, kami diterima rakyat Korea Selatan dengan antusias dan bersahabat. Pemandangan indah dan rakyat bersahabat Korea Selatan telah memberikan kesan yang tak dapat dilupakan."
|