Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2004-12-21 16:12:50    
Rencana "Peta Jalan" Perdamaian Timur Tengah

cri

Setelah pemerintah Sharon berkuasa Maret tahun 2001, Israel mengambil serangkaian langkah keras terhadap Palestina, khususnya setelah peristiwa "11 September", dengan dalih "antiterorisme", Sharon terus-menerus mengintensifkan pukulan militer terhadap daerah Palestina, menuduh Badan Otoristas Nasional Palestina yang dipimpin oleh Arafat sebagai badan pro terorisme, mendesak penggantian lapisan pimpinan Plestina sehingga membawa perundingan perdamaian Palestina-Israel ke jalan buntu.

Pada Juni tahun 2002, Presiden Amerika Serikat George W.Bush mengemukakan rencana perdamaian Timur Tengah. Setelah itu, wakil Konferensi 4 Pihak Untuk Masalah Timur Tengah yaitu PBB, UE, Rusia dan Amerika Serikat berkali-kali mengadakan konsultasi di atas dasar itu dan pada akhirnya terbentuk Rencana "Peta Jalan" Perdamaian Timur Tengah dan kemudian diterima baik dalam pertemuan Washington Desember tahun 2002. Akan tetapi karena dihalang Israel, Amerika Serikat tidak mengumumkan isi konkret rancangan tersebut tepat waktunya.

Maret tahun lalu, Badan Otoritas Nasional Palestina mengadakan reformasi dengan pengadaan jabatan Perdana Menteri dan membentuk kabinet baru. Pada tanggal 30 April tahun lalu, wakil 4 Pihak Untuk Masalah Timur Tengah menyampaikan dokumen Rencana "Peta Jalan" kepada Palestina dan Israel dan mengumumkan isi rencana tersebut. Pada tanggal 4 Juni tahun lalu, Palestina, Israel dan Amerika Serikat mengadakan KTT di Akbar, kota pelabuhan Yordania di Laut Merah dengan mengumumkan Rencana "Peta Jalan" dihidup secara resmi.

Rencana "Peta Jalan" terbagi 3 tahap: Tahap pertama (dari hari diumumkannya sampai Mei tahun 2003), Palestina dan Israel merealisasi gencatan senjata; pihak Palestina akan memukul kegiatan teroris, melaksanakan reformasi politik secara menyeluruh, membina sistem politik baru dan bekerjasama dengan Israel dalam masalah keamanan; Israel memundur dari wilayah Palestina yang diduduknya setelah tanggal 28 September tahun 2000, membekukan pembangunan tempat permukiman, membongkar tempat permukiman yang dibangun setelah bulan Maret tahun 2001 dan mengambil segala langkah yang diperlukan untuk menormalkan kehidupan rakyat Palestina. Tahap kedua(Dari Juni sampai Desember Tahun 2003) sebagai masa transisi, titikberatnya pada akhir tahun 2003 mendirikan Negara Palestina yang memiliki perbatasan sementara dan lambang kedaulatan. Dua tahun kemudian sebagai tahap ke-3, yaitu pada tahun 2005 menyelesaikan perundingan mengenai status final Palestina-Israel dan mencapai persetujuan serta membangun Negara Palestina.

Untuk melaksanakan Rencana "Peta jalan", kepala negara Palestina dan Israel pernah berkali-kali mengadakan pertemuan, organisasi radikal juga pernah mengumumkan gencatan senjata untuk suatu ketika. Akan tetapi Israel tetap menjalankan politik keras sehingga organisasi radikal Palestina menghentikan gencatan senjata, bentrok antara Palestina dan Israel terjadi lagi, upaya perdamaian sekali lagi mengalami kegagalan .Perundingan perdamaian Palestina-Israel terputus sejak September tahun lalu, Rencana "Peta Jalan" mengalami kekandasan.