Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2004-12-28 11:52:51    
Israel Bebaskan Sejumlah Tahanan Palestina

cri

Israel kemarin membebaskan 159 orang Palestina yang ditahan. Opini berpendapat bahwa tindakan yang menyatakan sikap bersahabat Israel terhadap pimpinan baru Palestina itu pada derajat tertentu akan menimbulkan pengaruh terhadap jalannya pemilihan umum Palestina yang dijadwalkan tanggal 9 Januari tahun depan.

Menurut siaranradio Israel, orang-orang Palestina yang dibebaskan Israel itu terdiri dari dua bagian, 113 orang di antaranya ditahan oleh Israel dalam bentrokan Palestina-Israel empat tahun lalu dengan alasan mereka merusak keamanan Israel, sedangkan 46 orang selebihnya ditangkap karena memasuki wilayah Israel secara ilegal. Menurut pihak Israel, orang-orang Palestina itu dibebaskan karena mereka tidak terlibat langsung dalam aksi serangan yang ditujukan kepada penduduk sipil Israel, dan menurut data pihak penjara Israel, kebanyak dari mereka sudah hampir selesai menjalani hukuman.

Israel dikabarkan membebaskan orang-orang Palestina tersebut berdasarkan persetujuan yang dicapai dengan Mesir baru-baru ini. Tanggal 5 Desember lalu, Mesir telah membebaskan sebelum waktunya seorang mata-mata Israel yang dijatuhi hukuman penjara selama 15 tahun karena mencuri informasi. Sebagai imbalan, Israel setuju membebaskan 6 mahasiswa Mesir dan sejumlah orang Palestina yang ditahan.

Ketua Dewan Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina, Mahmoud Abbas kemarin menyatakan sambutan baik atas tindakan Israel tersebut. Ia menghimbau Israel membebaskan semua orang Palestina yang ditahan. Perdana Menteri Pemerintah Otonom Palestina, Ahmad Qurei juga menuntut Israel membebaskan semua tahanan politik Palestina yang ditahan.

Di Israel dikabarkan masih terdapat kurang lebih 7.000 orang Palestina yang dipenjarakan. Nasib mereka selalu menjadi perhatian masyarakat luas Palestina. Dalam kampanye pemilihan Ketua Badan Otoritas Nasional Palestina yang tengah berlangsung dewasa ini, Mahmoud Abbas sudah mencantumkan upaya pembebasan orang-orang Palestina yang ditahan dalam program kampanyenya. Abbas juga berharap dengan hasil yang dicapainya di bidang itu dapat meyakinkan kekuatan bersenjata berbagai golongan di Palestina untuk mencapai gencatan senjata dengan Israel.

Walaupun personel Palestina yang dibebaskan oleh Israel masih jauh daripada tuntutan pihak Palestina baik jumlah maupun bobotnya, namun di bawah latar belakang semakin dekatnya tanggal pemilihan umum Palestina, tindakan Israel itu tak pelak akan menguntungkan Mahmoud Abbas untuk memperoleh dukungan para pemilih dan membangun prestise, sementara itu juga akan membantu Palestina dan Israel membina kembali saling percaya.

Selain pembebasan orang Palestina, Kabinet Israel hari Minggu lalu juga telah mengesahkan serentetan langkah untuk kelancaran pemilu Palestina di Tepi Barat Sungai Yordan, Jalur Gaza dan Yerusalem Timur. Langkah-langkah itu antara lain, Israel untuk sementara akan menarik pasukannya dari Tepi Barat sebelum pemilu Januari tahun depan, mengizinkan pasukan keamanan Palestina memelihara ketertiban dengan membawa senjata di daerah kontrol Palestina pada hari pemilihan, membuka sejumlah pos pemeriksaan yang ditutup oleh tentara Israel selama pemilu berlangsung, untuk sementara memperlonggar pembatasan terhadap gerak orang Palestina, mengizinkan calon pemilihan Palestina bergerak bebas di wilayah otonom Palestina, mengizinkan mereka mengadakan kampanye pemilihan kecil-kecilan di Yerusalem Timur, menyetujui kedua pihak Israel dan Palestina membuka lagi tiga kantor penghubung di perbatasan antara Gaza dan Israel untuk menyelesaikan masalah-masalah yang mungkin timbul selama pemilihan umum Palestina, dan mengizinkan orang-orang Palestina di Yerusalem Timur ambil bagian dalam pemilihan dengan mengirimkan surat suaranya lewat pos seperti yang pernah dilakukan pada pemilihan umum Palestina tahun 1996.

Opini secara merata mengharapkan Palestina dan Israel dapat memanfaatkan kesempatan pemilihan umum Palestina kali ini membuka pintu perundingan dan menciptakan syarat untuk dimulainya proses perdamaian melalui berbagai kegiatan koordinasi bilateral.