|
Sejalan dengan diumumkan daftar nama calon pemilu Irak yang telah ditentukan oleh berbagai partai, Irak akan melaksanakan lagi pemilu bebas yang telah berlalu separo abad dan telah memasuki waktu perhitungan balik. Pada saat Amerika dan Irak mencoba menemukan waktu yang tepat untuk menyelenggarakan pemilu, namun berbagai pihak agama di Irak juga menggunakan kesempatan itu untuk mulai bergerak. Sehingga situasi di Irak dengan sendirinya menjadi kacau sebelum pemilu sempat diselenggarakan.
Salah satu faksi Syiah, pemimpin Komite Tertinggi Revolusi Islam Irak, Abdel Azizal-Hakim pada tanggal 27 mengalami serangan bom mobil bunuh diri, walaupun Hakim sendiri terhindar dari pertistiwa itu, tetapi serangan tersebut mengakibatkan 15 orang tewas, dan sekurang-kurangnya 50 orang mengalami luka-luka, sekali lagi hal ini menjadi peringatan bagi pihak Syi'ah.
Federasi Persatuan Irak yang dipimpin oleh faksi Hakim sebelum itu mengajukan satu daftar nama yang terdiri dari 228 orang calon untuk meraih 275 kursi di parlemen. Para analis menunjukkan, daftar nama ini telah disetujui oleh pemimpin pihak Syi'ah Sistani, yang merupakan daftar nama terbesar dalam daftar nama pemilu.
Pada saat usaha dari pihak Syi'ah meraih kekuasaan tertinggi negara menunjukkan hasil yang nyata, kekuatan bersenjata ekstrim berkali-kali berupaya menciptakan berbagai halangan. Serangan bom bunuh diri tanggal pada 27 merupakan serangan ketiga kalinya yang khusus ditujukan kepada partai Hakim setelah perang Irak.
Pemimpin pihak Syi'ah berkali-kali pula menghadapi marabahaya, dan pihak Sunni merasa sangat tidak puas terhadap situasi pemilu. Partai Islam Irak sebagai partai terbesar di pihak Sunni pernah mengajukan daftar nama yang terdiri dari 275 orang calon untuk meraih 275 kursi di parlemen, dan menunjukkan keyakinan untuk menang. Beberapa jam setelah terjadi ledakan pada tanggal 27 itu, kemudian partai tersebut mengumumkan mengundurkan diri dari pemilu dengan dalih syarat pemilu tidak matang. Ini merupakan pukulan serius terhadap pengadaan pemilu yang adil dan dipercaya.
Walaupun adanya pernyataan dari Partai Islam Irak tersebut, tidak dapat mempengaruhi pemilu yang akan diadakan sesuai jadwal, akan tetapi partai yang mengundurkan diri dari pemilu itu berniat agar partai-partai lain juga meniru tindakan mereka. Selain itu, cabang dari Partai Islam Irak di Masoor juga mengumumkan akan memboikot pemilu, namun partai itu menolak menjadikan pemilu sebagai jembatan disahkannya tentara Irak untuk menduduki Irak.
Sementara itu, pemimpin Al-Qaeda Bin Laden berpendapat lain mengenai pelaksaan pemilu di Irak. Bin Laden dalam rekaman video yang disiarkan Stasion Televisi Al-Jazaeera menyerukan orang Irak untuk memboikot pemilu
Proses pemilu di Irak pasti akan berjalan dengan sulit dan sengsara.
|