Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2005-01-07 13:17:20    
Perlindungan Gua Mogao, Dunhuang Dengan Teknik Digital

cri

Gua Mogao, Dunhuang, Propinsi Gansu Tiongkok Barat Laut adalah khazanah kebudayaan dan kesenian yang terkenal di dunia, yang dikunjungi wisatawan dalam dan luar negeri dalam jumlah sangat besar setiap tahun. Belum lama berselang, Direktur Institut Penelitian Dunhuang, yaitu lembaga pengelolaan Gua Mogao, Fan Jinshi mengatakan kepada wartawan bahwa kesenian adiluhung Gua Mogao sekarang sudah dapat terlihat di situs web. Dengan demikian kesenian Dunhuang yang sudah bersejarah lama pun dapat terpelihara dengan baik untuk selama-lamanya.

Gua Mogao yang terletak di bagian tenggara kota Dunhuang, bagian barat Propinsi Gansu Tiongkok Barat Laut adalah kelompok gua yang berskala paling besar di dunia, di mana tersimpan bangunan, patung berwarna dan gambar dinding antara abad ke-4 dan abad ke-14, merupakan peninggalan kebudayaan yang paling besar zaman kuno Tiongkok.

Sejak tahun 1940-an, Institut Penelitian Dunhuang Tiongkok sudah mulai mengambil langkah-langkah untuk memelihara Gua Mogao. Setelah memasuki tahun 1980-an, Gua Mogao mendapat pemeliharaan yang lebih ilmiah.

Wakil Direktur Institut Penelitian Dunhuang, Dr.Li Zuixiong mengatakan, walaupun menuanya materi tidak bisa dihalangi, namun pihaknya akan berupaya sekuat tenaga agar Gua Mogao, Dunhuang dapat terpelihara dalam jangka yang lebih panjang. Mengenai cara perlindungannya, ia mengatakan: "Tak peduli langkah apa saja yang kita tempuh untuk memeliharanya, benda-benda purbakala di Dunhuang akan rusak juga sejalan dengan hukum obyektif. Yang dapat kita perbuat adalah bagaimana memperpanjang kehadirannya. Bahan foto berwarna dan video tentang kesenian Dunhuang pun tidak bisa dipelihara dalam jangka panjang. Sekarang seiring dengan perkembangan teknologi komputer, foto dan video benda purbakala dapat kita pelihara melalui cara digital."

Sejak tahun 1998, Institut Penelitian Dunhuang dan Yayasan Mellon serta Universitas Barat Laut Amerika bersama-sama melakukan proyek perlindungan bahan Dunhuang melalui teknologi digital, yaitu mengambil foto dan video gambar dinding dengan teknologi digital yang dapat diproses melalui komputer. Di atas dasar pekerjaan itulah, kini Tiongkok dan Amerika telah mendirikan bank angka dan arsip digital tentang benda budaya Gua Mogao, Dunhuang. Sekarang ilmuwan Tiongkok dan Amerika telah selesai mendirikan 42 gua digital di komputer dan mendirikan arsip digital untuk 22 gua yang lain.

Yang menggembirakan ialah, teknologi digital yang digunakan untuk melindungi kesenian Dunhuang kini juga menjadi cara efektif untuk mengurangi tekanan yang dihadapi perlindungan Dunhuang akibat kunjungan wisatawan yang semakin bertambah.

Pada tahun-tahun belakangan ini, semakin banyak wisatawan dalam dan luar negeri berkunjung ke Dunhuang. Jumlahnya setiap tahun kira-kira tercatat 300 ribu orang, dan masa antara Juli dan September setiap tahun adalah masa puncak berkunjungnya wisatawan ke Dunhuang. Kepala Biro Perlindungan Institut Penelitian Dunhuang, Dr. Wang Xudong mengatakan, begitu banyak wisatawan yang berkunjung ke Dunhuang pada masa yang sama akan menjadi ancaman potensial terhadap gambar dinding dan patung berwarna yang rawan. Dikatakannya: "Wisatawan rata-rata singgah paling pendek 8 menit di setiap gua, bahkan lebih panjang lagi. Karbon dioksida dan udara basah dari wisatawan berpengaruh sangat besar terhadap lingkungan kecil gua. Menurut hasil pengawasan, kelembaban di suatu gua akan meningkat dengan cepat ketika dikunjungi wisatawan."

Wang Xudong mengatakan, ketika kelembaban di gua naik sampai 70%, itu akan menimbulkan pengaruh sangat tidak menguntungkan bagi pemeliharaan gambar dinding dan patung berwarna.

Untuk memudahkan kunjungan wisatawan ke Dunhuang sementara meningkatkan perlindungan terhadap benda budaya, Insitut Penelitian Dunhuang kini mengajukan gagasan pembangunan pusat pelayanan wisatawan Gua Mogao, Dunhuang. Mengenai hal itu, Direktur Insitut Penelitian Dunhuang Fan Jinshi mengatakan: "Di pusat pelayanan wisatawan, wisatawan dapat melihat dengan jelas apa yang tidak bisa dilihat dengan jelas dalam suatu gua, apa lagi di pusat ini disediakan lebih banyak informasi."

Fan Jinshi mengatakan, pusat pelayanan wisatawan akan dibangun dengan berintikan teknologi digital, yaitu teknologi komputer yang matang untuk memanifestasikan pemandangan gua dalam tiga dimensi, sehingga wisatawan merasa persis seperti justru berada dalam sebuah gua. Sementara itu, pusat itu juga dapat menyediakan bahan tentang Gua Mogao dan memperbanyak isi kunjungannya. Melalui kunjungan demikian, wisatawan yang berkunjung ke lapangan akan mendapat kesan yang lebih mendalam. Dikatakannya, pihaknya tidak akan menolak kunjungan wisatawan hanya untuk melindungi benda budaya, tapi juga tidak akan mengorbankan warisan budaya manusia hanya untuk mengembangkan pariwisata. Untuk menyelesaikan masalah keterbukaan dan kontradiksi tersebut, mereka akan dengan sebaik-baiknya menggunakan teknologi maju. Kini gagasannya tersebut telah mulai dilaksanakan.