Pertemuan menteri luar negeri negara-negara di sekitar Irak selama satu hari kemarin diselenggarakan di Amman, ibukota Yordania, dengan dihadiri menteri luar negeri dari lima negara di sekitar Irak yaitu Yordania, Kuwait, Suriah, Arab Saudi dan Turki, Wakil Menteri Luar Negeri Iran, para menteri luar negeri Irak, Mesir dan Bahrain, serta wakil khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Irak Ashraf Qazi. Para peserta menyatakan negara-negara tetangga Irak dengan sekuat tenaga mendukung pemilihan umum Irak yang akan diselenggarakan pada tanggal 30 mendatang, menjanjikan tidak mencampuri urusan dalam negeri Irak, dan mengimbau rakyat Irak secara luas ambil bagian dalam pemilihan umum Irak yang menetapkan masa depan dan nasibnya. Analis berpendapat diselenggarakannya, pertemuan tersebut dan kemitmen yang dikeluarkan dalam pertemuan itu menciptakan lingkungan ekstern yang baik bagi pemilihan umum Irak yang akan diselenggarakan.
Agenda pokok pertemuan itu adalah mengevaluasi situasi prapemilu Irak dan mengkoordinasi pendirian berbagai pihak.
Wakil khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Irak Ashraf Qazi mengatakan kepada wartawan sebelum pertemuan, bahwa membantu Irak dengan sukses mengadakan pemilu sesuai dengan kepentingan bersama semua negara tetangga Irak termasuk Iran. Menteri Luar Negeri Irak Hoshyar Zebari sebelum pertemuan menyatakan, Irak di depan pertemuan itu hendak menyampaikan informasi, yaitu negara-negara tetangga Irak termasuk Iran dapat menahan diri, jangan mencoba mempengaruhi hasil pemilihan dengan mengintervensi pemilu.
Yordania dan negara tetangga Irak lainnya yang didominasi sekte Sunni selalu merasa cemas bahwa Iran yang didominasi oleh sekte Syiah memberi pengaruh kepada pemilu Irak. Iran menyangkal sama sekali hal itu. Oleh karena itu, Menteri Luar Negeri Iran Kamal Kharazi memutuskan tidak menghadiri pertemuan tersebut, dan mengirim asistennya menghadiri pertemuan itu. Ditinjau dari pernyataan yang dikeluarkan dalam pertemuan itu, berbagai pihak peserta pertemuan termasuk Iran dan Suriah telah mencapai kesepakatan sepenuhnya mengenai masalah itu.
Analis berpendapat, dukungan sekuat tenaga pertemuan itu terhadap penyelenggaraan pemilu Irak sesuai jadwal dan himbauan yang mengharapkan rakyat Irak secara luas ambil bagian dalam pemilu akan memberi pengaruh penting kepada argumen apakah pemilu Irak dapat diadakan sesuai jadwalnya. Gelombang serangan, pembunuhan gelap dan penculikan putaran baru di dalam negeri Irak baru-baru ini membuat seruan untuk menunda pemilu sangat keras. Partai politik utama sekte Sunni telah mengumumkan akan memboikot pemilihan. Juga ada sejumlah Menteri pemerintah sementara Irak mendukung ditundanya pemilihan. Akan tetapi, Amerika Serikat (AS) dan Perdana Menteri pemerintah sementara Irak Iyad Allawi mempertahankan untuk mengadakan pemilu sesuai jadwal. Presiden AS George W. Bush hari Rabu secara terpisah dalam pembicaraannya melalui telepon dengan Presiden pemerintah sementara Irak Ghazi Al-Yawar, Presiden Mesir dan Raja Yordania menekankan pentingnya untuk mengadakan pemilihan umum Irak sesuai jadwalnya. Hasil pertemuan Amman tidak saja menciptakan lingkungan ekstern yang baik bagi penyelenggaraan pemilu Irak sesuai jadwal, tapi juga merupakan semacam dukungan dan inspirasi yang kuat terhadap kekuatan yang mempertahankan pendirian untuk menyelenggarakan pemilihan menurut rencana.
|