Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2005-01-13 13:22:46    
Tim Balap Sepeda Profesional Pertama di Tiongkok

cri

Di awal tahun yang baru ini, tim balap sepeda profesional pertama di Tiongkok dibentuk di kota Zhuhai, Tiongkok selatan sebagai hasil kerja sama Persatuan Balap Sepeda Tiongkok dan Tim Balap Sepeda Marco Polo Belanda. Meskipun ini hanya suatu langkah kecil dari olahraga balap sepeda Tiongkok di jalan profesionalisasi, tapi itu tak pelak merupakan suatu gebrakan bagi pembalap sepeda dan pelatih Tiongkok. Dalam acara tetap Ruangan Olahraga edisi kali ini, akan kami sampaikan laporan wartawan kami.

Tiongkok dijuluki sebagai kerajaan sepeda. Kebanyakan orang di Tiongkok menjadikan sepeda sebagai alat transportasi sehari-hari. Akan tetapi, olahraga balap sepeda Tiongkok selalu gagal memasuki jajaran terdepan dunia. Prestasi terbaik yang dicetak pembalap sepeda Tiongkok dalam pertandingan penting dunia yalah sebuah medali perak untuk lapangan yang diraih pembalap putri Jiang Yonghua dalam Olimpiade Athena. Sedangkan untuk nomor jalan raya yang menandakan taraf keseluruhan olahraga sepeda suatu negara, pembalap Tiongkok selalu gagal mencetak prestasi unggul, sementara dalam pertandingan kaliber dunia seperti Tour de France, sama sekali tidak tampak bayangan pembalap Tiongkok.

Balap sepeda jalan raya adalah nomor olahraga sangat berat yang membutuhkan mutu fisik sangat tinggi, serta peralatan bahkan pengalaman pertandingan yang baik, sementara dibutuhkan dana dalam jumlah besar. Biaya perlengkapan bagi seorang atlet balap sepeda di atas 100.000 Yuan RMB atau sekitar 12.500 dolar Amerika setiap tahun, belum termasuk biaya latihan, gizi dan lain-lain. Memprofesionalkan olah raga sepeda dengan belajar dari pengalaman pengelolaan dan sistem pelatihan yang matang dari negara-negara Barat telah menjadi jalan yang harus ditempuh Tiongkok untuk mengembangkan olahraga balap sepeda jalan raya.

Pembentukana tim balap sepeda professional dengan bekerjasama dengan Belanda merupakan awal profesionalisasi olahraga balap sepeda di Tiongkok. Wakil Ketua Persatuan Balap Sepeda Tiongkok, Tian Rongjun mengatakan,

"Ini merupakan saat yang bersejaraha bagi olahraga balap sepeda di Tiongkok. Karena sejak sekarang, olahraga balap sepeda Tiongkok benar-benar beroperasi secara profesional. Para atlet maupun pelatih akan mengalami perubahan sangat besar dalam kosep pelatihan dan pertandingan."

Tim Balap Sepeda Marco Polo itu sudah terdaftar di Federasi Balap Sepeda Internasional bulan Desember lalu. Berdasarkan persetujuan kedua pihak, Persatuan Balap Sepeda Tiongkok selain mengirim 4 pembalap dan seorang pelatih ke tim tersebut, tidak akan mencampuri pengelolaan tim serta pertandingan dan latihan para atlet. Semua biaya termasuk gaji, bonus dan perlengkapan anggota pihak Tiongkok ditanggung oleh Tim Balap Sepeda Marco Polo. Pembalap Tiongkok yang terbaik, Li Fuyu yang kini menjadi anggota tim tersebut mengatakan,

"Saya merasa sangat senang mendapat kesempatan untuk bergabung dengan tim ini. Balap sepeda jalan raya mewakili taraf perkembangan balap sepeda suatu negara dan menempati posisi terpenting dalam berbagai nomor sepeda. Tiongkok adalah negara besar sepeda. Peningkatan taraf di nomor jalan raya baru menandakan perkembangan seluruh cabang olahraga balap sepeda. Target kami ialah Tiongkok dapat mencapai prestasi baik di nomor jalan raya dalam pertandingan kaliber dunia bahkan Olimpiade menyusul nomor velodrom. Apa yang dapat diperoleh dalam pelatihan Tim Marco Polo? Menurut saya adalah pengalaman pertandingan. Dulu, untuk ikut dalam pertandingan mewakili negara, kami selalu mengadakan pemusatan latihan untuk suatu waktu, kurang saling mengenal tehnik masing-masing dan kurang koordinasi. Dalam Tim Marco Polo ada 8 atlet yang sangat berpengalaman, kami akan berlatih dan tinggal bersama-sama, kami dapat belajar kepada mereka dan bisa berlatih saling koordinasi dalam tehnik. "

Dibandingkan sebelumnya, pendapatan para pembalap akan meningkat banyak di tim professional. Menurut keterangan, seiring dengan bertambahnya kesempatan ikut serta dalam pertandingan, pendapatan dari ikut pertandingan dan bonus juga akan bertambah. Pejabat Persatuan Balap Sepeda Tiongkok, Jiang Guofeng mengatakan, menurut rencana pertandingan konvensional tim professional antar benua, tim Marco Polo tahun 2005 ini akan ikut serta dalam 20 hingga 30 kali pertandingan, sedangkan pertandingan di Eropa lebih banyak lagi, kurang lebih dua kali seminggu.

Peranan tim professional dalam mendorong kemajuan taraf dan pendapatan para atlet sangat nyata, dan hasil kerjasama antara Tiongkok dan Belanda tersebut juga boleh dikatakan merupakan kemenangan bersama bagi kedua pihak. Tim Marco Polo Belanda dapat memperluas pengaruhnya di Tiongkok dan sponsor tim tersebut juga mengincar peluang Olimpiade tahun 2008 di Tiongkok dan ingin menembus pasar Tiongkok melalui tim balap sepeda Tiongkok. Dengan memanfaatkan dana yang kuat dari tim professional serta pengalaman pelatihan dan pengelolaan yang kaya, Tiongkok ingin mencetak pembalap jalan raya yang unggul dengan harapan mencapai prestasi terobosan bahkan medali emas dalam Olimpiade Beijing tahun 2008 .

Menurut rencana Persatuan Balap Sepeda Tiongkok, melalui tim Marco Polo mengirim atlet muda Tiongkok ke luar negeri hanya merupakan langkah pertama. Persatuan Balap Sepeda Tiongkok akan bekerja sama dengan tim-tim lain mengirim lebih banyak pembalap ke luar negeri termasuk pembalap gunung. Sementara itu, Persatuan Balap Sepeda Tiongkok akan mendirikan tim professionalnya sendiri pada waktu yang tepat. Wakil Ketua persatuan tersebut Tian Junrong menyatakan,

"Ini hanya merupakan suatu permulaan, dan masih akan diikut langkah-langkah beriktutnya, misalnya, mengirim pembalap unggul seperti Wang Guozhang bergabung bergabung dengan klub Eropa lainnya; mendirikan tim pembalap puteri professional pertama di Tiongkok; menyelenggarakan Grand Prix Balap Sepeda Profesional Tiongkok dan benar-benar mengaktifkan olahraga balap sepeda Tiongkok. Kalau semuanya berlajan lancar, dalam dua sampai 3 tahun, taraf balap sepeda jalan raya Tiongkok akan mengalami suatu lompatan besar. Sesudah itu, secara bertahap akan dirintis jalan profesionalisasi sepeda gunung dan sepeda roda kecil, dan pada akhirnya meningkatkan taraf keseluruhan balap sepeda Tiongkok dengan cara yang sehat dan tertib.