|
Kabinet Keamanan Israel kemarin dengan bulat memutuskan untuk memulihkan kontak dengan Badan Otoritas Nasional Palestina. Bersamaan dengan itu, Menteri Luar Negeri Palestina Nabil Shaath kemarin menyatakan, Ketua Badan Otoritas Nasional Palestina Mahmoud Abbas berpengharapan akan mencapai persetujuan mengenai gencatan senjata dengan berbagai kekuatan bersenjata Palestina dalam waktu dekat. Ketegangan antara Palestina dan Israel yang berlanjut beberapa hari agak mereda pada akhirnya.
Kemarin, Perdana Menteri Israel Ariel Sharon, Wakil Perdana Menteri Ehud Olmert dan Simon Peres, Menteri Pertahanan Shauf Mofas, dan Menteri Luar Negeri Silvan Shalom telah membahas situasi keamanan Palestina dan Israel dewasa ini, sidang memutuskan memulihkan kontak dengan Badan Otoritas Nasional Palestina, sementara terus memberikan tekanan militer besar kepada Palestina supaya apabila Badan Otoritas Nasional Palestina tidak dapat mencegah serangan elemen bersenjata Palestina terhadap sasaran Israel, tentara Israel dapat melancarkan aksi militer besar-besaran di Jalur Gaza.
Menurut siaran radio Israel, kemarin malam, pejabat keamanan Palestina dan Israel mengadakam pembicaraan di pos pemeriksaan Eres di perbatasan antara Jalur Gaza dan Israel untuk membahas bagaimana mencegah serangan elemen bersenjata Palestina dengan menembakkan roket atau mortir dari daerah utara Gaza.
Pejabat Israel menyatakan, Israel memulihkan kontak keamanan dengan Palestina terutama karena tekanan militer dan politik Israel terhadap Palestina telah mencapai hasil tahap pertama beberapa hari ini. Di pihak lain, Palestina juga dengan cepat mengambil tindakan untuk mencegah serangan elemen bersenjata Palestina terhadap sasaran Israel.
Tapi analis menunjukkan, sebab Israel memulihkan kontak dengan Palestina terutama bertolak dari pertimbangan kepentingan mendasarnya sendiri. Kenyatakan dalam beberapa tahun ini membuktikan, Israel tidak dapat memperbaiki secara tuntas lingkungan keamanannya sendiri apabila hanya mengandalkan cara militer.
Selain itu, untuk menyelesaikan masalah keamanan, pihak militer dan badan intelejen Israel mengajukan berbagai konsep, tapi hasilnya sangat terbatas. Pelaksanaan rencana aksi sepihak menunjukkan serius dan urgennya untuk menjaga keamanan Israel. Analis menunjukkan, kerja sama keamanan yang konstruktif dengan Palestian sesuai dengan kepentingan pokok Israel. Keputusan Israel untuk menghentikan segala kontak dengan Badan Otoritas Nasional Palestina sebelumnya hanya merupakan keputusan untuk sementara waktu.
Sementara itu, Sharon menghadapi pula tekanan internasional yang semakin besar. Walaupun ketegangan situasi Palestina-Israel beberapa hari ini menambah variebel bagi pemulihan proses perdamaian, tapi masyarakat internasional tetap mengharapkan mendorong proses perdamaian, dan secara merata mendesak Israel menahan diri, memberikan waktu yang cukup kepada Abbas yang baru dilantik untuk dengan lebih baik menangani kontradiksi intern Palestina yang rumit dan memperkokoh kedudukan pemerintahannya. Amerika mengizinkan secara diam-diam keputusan Sharon untuk menghentikan hubungan dengan Palestina tapi mengharapkan keputusan Sharon itu hanya adalah untuk sementara waktu saja. Sudah jelas bahwa dalam lingkungan internasional demikian, adalah tidak bijaksana apabila Israel bersikeras terus menolak memulihkan kontak dengan Palestina.
|