Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2005-01-26 16:32:45    
Kaifeng (3)

cri

Di Museum Istana Kuno Beijng tersimpan sebuah lukisan yang sangat terkenal yakni lukisan tentang pemandangan kegiatan perdagangan yang ramai dan pemandangan alam di Bianliang, ibukota Dinasti Song Utara yang dibuat sekitar 900 tahun silam. Dinasti Song Utara yang berlangsung selama 200 tahun dimulai dari abad ke-10 dan berakhir pada abad ke-12. Dan kini di kota Kaifeng, yakni kota Bianliang pada zaman dulu terdapat sebuah taman bertajuk yang dibangun berdasarkan lukisan tersebut. Di sini pengunjung dapat menyaksikan pemandangan kota dan alam pada zaman Dinasti Song Utara.

Taman yang dinamakan Qingming Shanghe itu terletak di bagian utara Kota Kaifeng, mengambil tempat seluas 33 hektar, 30 persen di antaranya adalah permukaan air. Di dalam taman itu terdapat lebih 400 rumah bergaya Song Utara, merupakan kelompok bangunan meniru Dinasti Song yang terbesar di Tiongkok tengah.

Upacara pembukaan taman setiap hari dimulai di tengah kumandang musik ini. Setiap pagi jam 09:00, suasana di depan pintu taman sangat ramai. Beberapa ekor kuda perang berbaris berjajar di depan dua bangunan loteng yang tinggi megah. Penunggang kuda yang berpakaian lengkap duduk di atas pelana menunjukkan semangat yang tinggi. Para penabuh tambur mengenakan pakaian kulit dengan rompi yang dilapisi keping perunggu atau besi menabuh tambur bertalu-talu. Inilah cara khas warga Kaifeng untuk menyambut kedatangan tamu dari jauh.

Ketika pintu gerbang taman perlahan-lahan terbuka, tampak sebuah patung manusia setinggi 6 meter, itulah pembuat lukisan Qingming Shanghe, Zhang Zheduan, seorang pelukis terkenal Dinasti Song Utara.

Lukisan Qingming Shanghe buah tangah Zhang Zheduan menggambarkan suasana ramai kota Kaifeng ratusan tahun silam, di antaranya, kesibukan di pelabuhan dilukiskan dengan sangat mendetail. Perhubungan sungai di kota Kaifeng ketika itu sangat bekembang. Sungai Bianhe adalah jalur penting yang menghubungkan Kaifeng dengan daerah-daerah lain di Tiongkok pada waktu itu. Pemandu wisata Zheng Juan mengatakan,"Jumlah penduduk kota Kaifeng pada zaman Dinasti Song sudah mencapai 1,6 juta orang. Sebuah kanal yang dinamakan Suangai Bianhe melintasi kota Kaifeng. Justru kelancaran lalu lintas Sungai Bianhe itulah, Kaifeng menjadi ibukota Diansti Song Utara menggantikan Chang'an dan Luoyang, dua kota terkenal lainnya pada zaman Dinasti Song Utara."

Pemandangan kota dan alam pada zaman dahulu kala itu kini dihadirkan kembali dalam taman tersebut. Berdiri di atas dermaga yang dibangun kembali menurut yang ada semula, akan tampak kapal dan perahu berlayar di sungai dengan memuat barang-barang atau sedang berlabuh membongkar muatan.

Setelah melewati dermaga, akan tibalah kita di tempat yang paling kental bercirikan daerah di taman ini yakni "Jalan Adat". Sesuai dengan pemandangan pada lukisan Qingming Shanghe, kehidupan masyarakat dalam kota Kaifeng di masa lalu dihadirkan kembali secara terpusat di jalan ini. Pemandu wisata Zheng Juan mengatakan, "Jalan yang kita saksikan ini terdiri dari 15 bengkel kerajinan rakyat yang membuat dan menjual produk-produk berbeda. Barang-barang itu dibuat seketika oleh pemilik bengkel."

Bengkel-bengkel dan toko-toko yang mungil itu luasnya sekitar 20 meter persegi, tapi dagangannya sangat beragam, dari anyaman tali sutera, benda-benda seni kerajinan dari gelas, kayu sampai sepatu sulaman, sangat indah dan menarik. Sedang pemilik toko semua mengenakan pakaian ala Dinasti Song. Memasuki bengkel dan toko itu seolah berada di zaman ratusan tahun silam.

Di Jalan Adat itu kami membeli sisir yang terbuat dari kayu kurma. Kata anak gadis pemilik toko, sisir kayu kurma sangat tahan lama, maka sebagai cendera mata melambangkan cinta kasih yang kekal.

Di taman itu, kita di mana-mana bisa menemukan kehadiran kembali sejarah ratusan tahun silam, dari rumah petani, kedai teh dan arak, kuil, pertunjukan wayang boneka dan tokoh-tokoh dalam dongeng Tiongkok. Maka untuk merekam kenangan terhadap sejarah, maka sebaiknya kita membeli sehelai sulaman sutra Bianliang yang melukiskan sangat mendetail pemandangan kota dan alam di kota itu, sangat bernilai untuk apresiasi dan koleksi. Petugas taman itu, Bian Jun mengatakan,"Sulaman Bianliang adalah cikal bakal empat sulaman paling terkenal di Tiongkok. Teknik sulaman sudah ada jauh sebelumnya, namun sebagai suatu jenis sulaman, baru dimulai sejak Dinasti Song. Kaisar terakhir dari Dinasti Song Utara sangat gemar lukisan dan kaligrafi, maka pada waktu itu didirikan Balai Sulaman di mana terdapat 300 wanita penyulam. Setelah tamatnya Dinasti Song Utara, para wanita penyulam itu tersebar ke daerah Tiongkok selatan, dan sampai Dinasti Ming, baru ada sulaman Jiangsu, maka sulaman Jiangsu 200 tahun lebih lambat daripada sulaman Bianliang. Kemudian menyusul sulaman Hunan dan sulaman Guangdong.

Di Taman Qingming Shanghe terdapat sebuah bangunan perlambang yakni Gerbang Shangshan. Pada zaman Dinasti Song Utara, Gerbang Shangshan adalah jalur penting untuk keluar masuk Kaifeng, juga garis pemisah antara kota dan desa. Gerbang yang megah itu kini adalah tempat wisatawan untuk mengomentari sejarah dan berekreasi. Di atas loteng gerbang itu ada pertunjukan alat musik kuno, dan di bawahnya terdapat tempat berbelanja dan berekreasi.

(Nansa)