Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2005-02-05 17:09:51    
Keadaan Umum  Struktur Industri

cri

Yang dimaksud struktur industri adalah proporsi faktor penting produksi antar sektor industri serta hubungan saling ketergantungan dan saling mengikat antara satu sama lain, antara lain, hubungan proporsi antara pertanian, industri dan usaha jasa serta hubungan proporsi antar sektor.

Sejak berdirinya Republik Rakyat Tiongkok pada tahun 1949, struktur industri Tiongkok mengalami tiga tahap perkembangan. Tahap perkembangan pertama berlangsung antara awal tahun 1950-an dan akhir 1970-an, di mana Tiongkok dengan pesat telah mengubah ekonomi yang berciri setengah jajahan dan untuk tingkat pertama meletakkan dasar industrilisasi. Tahap Kedua dimulai dari tahun 1979 dan berakhir pada awal tahun 1990-an, di mana Tiongkok melaksanakan reformasi dan politik terbuka terhadap dunia luar, terus mengadakan restrukturisasi industri sehingga Tiongkok mulai memasuki tahap menengah industrilisasi. Tahap ketiga dimulai dari awal tahun 1990-an di mana Tiongkok mengajukan pembinaan sistem ekonomi pasar sosialis dan akan berlangsung sampai sekitar tahun 2020, di mana Tiongkok akan untuk tingkat pertama mewujudkan informatisasi sejalan dengan tercapainya industrialisasi.

Selama 50 tahun lebih ini, hubungan proporsi antara tiga industri tersebut juga mengalami perubahan yang cukup besar. Antara masa awal tahun 1950-an dan tahun 2002, proporsi pertanian Tiongkok menurun dari 45,4% menjadi 14,5% pada tahun 2002. Sementara itu proporsi industri naik dari 34,4% menjadi 51,8%, sedangkan proporsi usaha jasa naik dari 20,2%menjadi 33,7%.

Pertanian

Tiongkok adalah satu negara dengan mayoritas mutlak penduduknya adalah petani, dan pertanian menempati kedudukan sangat penting dalam ekonomi Tiongkok.

Walaupun luas darat Tiongkok mencapai 9,6 juta kilometer persegi, namun areal tanah garapan hanya 1,27 juta kilometer persegi, yaitu hanya merupakan 7% areal total tanah garapan dunia, apa lagi tanah garapan Tiongkok itu kebanyakan terpusat di dataran dan daerah cekung bagian timur yang beriklim "angin musim". Industri tanaman adalah sektor produksi pertanian yang paling penting di Tiongkok. Tanaman bahan pangan utama Tiongkok adalah padi, gandum, jagung dan kedelai, sedangkan tanaman industri adalah kapas, kacang tanah, rapa, tebu dan bit.

Pertanian Tiongkok memasuki tahap perkembangan pesat sejak diadakannya reformasi di pedesaan pada tahun 1978. Selama 20 tahun lebih ini, reformasi di pedesaan Tiongkok terus diadakan dalam kerangka sistem hak milik kolektif dan menjebol pengikatan sistem tradisional untuk menjajaki bentuk aktual baru ekonomi kolektif di bawah syarat ekonomi pasar. Reformasi mendatangkan keuntungan kepada kaum tani, juga meningkatkan tenaga produktif di pedesaan , mendorong pertumbuhan pesat pertanian, khususnya produksi bahan makanan serta pengoptimalan struktur pertanian, sehingga pertanian Tiongkok mencapai hasil yang mencolok. Dewasa ini, Tiongkok menempati kedudukan nomor satu di dunia dalam bidang produksi bahan makanan, kapas, biji sesawi, tembakau, daging, telur, hasil air tawar dan laut serta sayur mayur.

Pada tahun-tahun belakangan ini, pemerintah selalu menjadikan pengembangan pertanian sebagai titik berat pekerjaan, dan terus meningkatkan pemasokan terhadap pertanian, meningkatkan pendapatan petani, dalam rangka setapak demi setapk mewujudkan perkembangan terkoordinasi antara kota dan desa.