Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2005-02-07 15:43:26    
Wawancara Dengan Pejabat Kedubes Indonesia di Tiongkok Pasca Musibah Tsunami

cri
Setelah terjadinya bencana gempa bumi dan tsunami Samudera Hindia, pemerintah Tiongkok, Palang Merah Tiongkok dan berbagai organisasi kalangan rakyat di Tiongkok segera bertindak untuk mengulurkan tangan kepada negara-negara yang dilanda bencana. Selama itu wartawan CRI sempat mengunjungi Kedutaan Besar Indonesia untuk Tiongkok dan mewawancarai Deputi Duta Besar Indonesia Danto Ntoma dan Konselor Penerangan, Sosial dan Kebudayaan Djudjur S.H.Hutagagalung. Dalam acara kali ini saudara pendengar, kami sampaikan wawancara tersebut. Sebagai negara yang paling serius dilanda musibah kali ini, Indonesia sangat diperhatikan masyarakat Internasional. Mengenai masalah penanggulangan bancana dan rehabilitas pasca bencana, Deputi Duta Besar Indonesia Danto Ntoma menerangkan kepada wartawan. Danto Ntoma mengatakan, Pekerjaan rehabilitas pasca bencana Indonesia dibagi menjadi 3 tahap yang meliputi rencana masa pendek yaitu pembangunan kembali dalam satu tahun, rencana masa menengah selama 5 tahun dan rencana masa panjang selama 10 tahun. Dalam masa pendek yang penting adalah membangun kembali kampung halaman rakyat yang dirusak musibah, memulihkan trasportasi dan pengangkutan, supaya materiil sumbangan bisa diangkut ke daerah bencana. Mengenai bantuan masyarakat internasional khususnya bantuan pamrih yang diberikan pemerintah dan rakyat Tiongkok. Ia mengatakan, Kedutaan Besar Indonesia untuk Tiongkok sampai sekarang telah menerima uang sumbangan dari perorangan sebanyak 13 ribu dolar Amerika. Sumbangan dari pemerintah Tiongkok mencapai 60 juta dolar Amerika dan setelah Perdana Menteri Tiongkok Wen Jiabao ke Jakarta, sumbangan Tiongkok ditambah lagi 20 juta dolar Amerika. Selain itu, Palang Merah Tiongkok juga mengumpulkan sekitar 600 ribu dolar Amerika untuk Indonesia. Dikatakannya, uang sumbang semua itu sudah disampaikan kepada lembaga koordinasi penanggulangan bencana nasional Indonesia melalui yayasan sosial yang diadakan Kementerian Luar Negeri dan kemudian disampaikan lagi kepada daerah dan penduduk yang memerlukan bantuan itu. Uang sumbangan itu bagi negara-negara yang dilanda bencana merupakan dorongan kuat untuk membangun kembali kampung halaman. Dalam peliputan di Kedutaan Besar Indonesia, wartawan menyaksikan banyak orang antre panjang di luar kantor penerima uang sumbangan. Hutagagalung menerangkan: Dalam wawancara terakhir, Deputi Duta Besar Danto Ntoma berharap hendakan melalui siaran radio CRI menyatakan curahan perhatiannya kepada nusantara.