Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2005-02-21 14:25:28    
Ekonomi Swasta TK Berkembang Pesat

cri

Menurut sebuah survei badan terkait Tiongkok terhadap perusahaan swasta Tiongkok, selama tahun-tahun terakhir ini, ekonomi swasta memelihara perkembangan pesat berkelanjutan, dan memainkan peranan penting dalam mendorong perkembangan ekonomi dan sosial. Berikut laporan wartawan CRI.

Data yang diumumkan survei kali ini menunjukkan, terhitung sampai paro pertama tahun lalu, perusahaan swasta tercatat 3,34 juta buah dengan karyawannya hampir 48 juta orang, nilai produksi pertahun melampaui 2 triliun Yuan RMB.

Survei itu diadakan bersama oleh Asosiasi Industri dan Perdagangan Nasional Tiongkok dan Lembaga Riset Perusahaan Swasta Tiongkok. Survei tersebut menunjukkan, perusahaan swasta terutama terpusat di bidang-bidang industri manufaktur dan perdagangan, namun proposi industri baru seperti pelayanan sosial dan iptek meningkat berlipat ganda selama tahun-tahun belakangan ini. Ketua Asosiasi Industri dan Perdagangan Nasional Tiongkok, Huang Mengfu menyatakan: "Ekonomi swasta Tiongkok sudah menjadi bagian penting ekonomi nasional dan titik pertumbuhan ekonomi yang baru, dan telah memainkan peranan sangat penting dalam memenuhi kebutuhan materiil dan kebudayaan massa rakyat yang semakin meningkat, menambahkan lowongan kerja, mendorong reformasi sistem ekonomi dan restrukturisasi ekonomi, memelihara stabilitas sosial dan menjamin keamanan ekonomi negara."

Selama beberapa tahun ini, untuk mendukung perkembangan ekonomi swasta, Tiongkok telah menyusun sejumlah undang-undang dan peraturan, sementara mengeluarkan serangkaian langkah, misalnya, dalam Undang-Undang Dasar ( UUD ) menegakkan kedudukan sah ekonomi swasta dan dengan tegas menetapkan, melindungi harta milik swasta warga negara tidak diganggu-gugat, negara berupaya terus memperbaiki iklim perkembangan perusahaan swasta dengan menyusun daftar bimbingan industri, mengadakan dana perkembangan khusus, menyediakan pelayanan konsultasi dan informasi serta memperlonggar pembatasan akses pasar bagi perusahaan swasta.

Bersamaan dengan itu, perusahaan swasta dalam persaingan pasar yang sengit juga semakin mengindahkan kualitas produk dan pembinaan merek terkenal, mengintensifkan eksploitasi teknologi mandiri, menyempurnakan pengololaan perusahaan dan dengan aktif merintis pasar domestik dan luar negeri.

Ditinjau dari keseluruhan, walaupun ekonomi swasta Tiongkok memelihara momentum perkembangan yang berkelanjutan dan cepat, namun dalam perkembangan ekonomi swasta terdapat pula sejumlah masalah. Oleh karena itu, survei kali ini juga mengadakan analisa statistik mengenai masalah yang paling diperhatikan dalam perkembangan perusahaan swasta, Ketua Lembaga Riset Perusahaan Swasta Tiongkok, Bao Yujun mengatakan: "Dalam survei kali ini, kami menemukan beberapa masalah yang paling dipehatikan oleh perusahaan swasta. Pertama, mengharapkan dengan secepatnya mereformasi sistem pemungutan pajak, kedua melaksanakan penetapan UUD tentang perlindungan harta milik swasta, ketiga, mengubah fungsi pemerintah dalam pengelolaan ekonomi, dan keempat, membina sistem krebilitas sosial dan membakukan tata pasar. Semuanya itu mencerminkan kehendak perusahaan swasta."

Dikabarkan, Dewan Negara baru-baru ini meluluskan " Pendapat Tentang Menganjurkan, Mendukung dan Membimbing Perkembangan Ekonomi Sistem Non Milik Negara ", mengemukakan akan menggairahkan dan mendukung lebih lanjut modal non milik negara mamasuki sektor infrastruktur, sektor yang monopoli, usaha publik dan sektor lainnya yang tidak dilarang oleh undang-undang dan peraturan. Pemerintah akan mengintensifkan dukungan keuangan, pajak dan moneter, memelihara hak dan kepentingan sah perusahaan non milik negara.

Menurut penjelasan, masa peralihan keanggotaan Tiongkok dalam anggota Organisasi Perdagangan Dunia ( WTO ) akan berakhir pada pokoknya, perusahaan Tiongkok akan menghadapi tantangan langsung dari pasar internasional, sementara juga merupakan kesempatan penting bagi perusahaan Tiongkok untuk menang bersama dalam kerja sama dengan investor asing. Sejumlah pengusaha swasta menyatakan bahwa mereka akan berupaya agar perusahaannya mencapai perkembangan yang lebih besar dengan mengcengkam peluang baik itu.