Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2005-03-10 16:47:43    
Tiongkok Berupaya Melindungi Warisan Dunia

cri

 

Jumlah situs warisan dunia Tiongkok kini mencapai 30, menempati peringkat ke-3 di dunia.

Tahun 1972 Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Unesco PBB menerima baik Konvensi Warisan Dunia. Tiongkok mengikuti konvensi tersebut pada tahun 1985. Dewasa ini 30 warisan kebudayaan dan alam tercantum dalam Daftar Warisan Dunia, di antaranya obyek wisata Gunung Taishan, Gunung Huangshan, Gunung Emei-Patung Budha Gunung Leshan serta Gunung Wuyi adalah warisan kebudayaan dan alam sekaligus. Selain itu di Tiongkok terdapat pula hampir seratus proyek yang sedang atau akan dimohonkan supaya dicantumkan dalam Daftar Warisan Dunia

Di Tiongkok yang bersejarah lama dengan wilayah yang luas terdapat banyak situs peninggalan sejarah dan obyek wisata yang indah permai. Begitu tempat-tempat itu tercantum dalam Daftar Warisan Dunia, segera akan menjadi obyek wisata yang ramai dikunjungi wisatawan. Ambillah contoh Kota Kuno Pingyao yang bersejarah ratusan tahun di Propinsi Shanxi Tiongkok Utara. Sebelum dicantumkan dalam Daftar Warisan Dunia akhir tahun 1997, jumlah wisatawan yang mengunjunginya hanya tercatat 100 ribu orang setiap tahun, namun setelah tahun 1997 jumlah wisatawan yang mengunjunginya bertambah berkali lipat. Sekarang jumlah wisatawan yang mengunjungi Kota Kuno Pingyao setiap tahun mencapai satu juta orang.

Gua Mogao Dunhuang yang terletak di padang pasir di bagian barat laut Tiongkok yang cukup terpencil mempunyai nasib yang hampir sama dengan Kota Kuno Pingyao. Direktur Akademi Penelitian Dunhuang yang bertugas di bidang pemeliharaan warisan dunia tersebut, Fan Jinshi mengatakan: "Terus terang, tidak sedikit warisan kebudayaan dunia di Tiongkok dikunjungi oleh terlalu banyak wisatawan, yang merupakan ancaman terhadap situs peninggalan sejarah."

Gejala itu juga terdapat di situs warisan dunia yang lain di Tiongkok, dan telah menarik perhatian pemerintah Tiongkok. Direktur Kantor Pengelolaan Warisan Dunia Biro Benda Budaya Nasional Tiongkok Zhang Zhan mengatakan:"Tiongkok adalah suatu negara yang sangat luas dengan taraf ekonomi dan kebudayaan yang berbeda-beda. Gejala yang hanya mementingkan permohonan dan hasil guna sementara meremehkan pengelolaan dan perlindungan terhadap peninggalan sejarah dan pemandangan alam terdapat di seluruh negeri. Perlindungan Tiongkok terhadap warisan dunia cukup memuaskan, namun dalam perlindungan terhadap pemandangan yang berkaitan dengan warisan dunia malah kurang diperhatikan."

Pejabat itu mengatakan, oleh sebab-sebab tertentu warisan dunia di Tiongkok dikelola oleh badan yang berbeda, misalnya Biro Kebudayaan Negara, Kementerian Pembangunan, pemerintah daerah, bahkan Akademi Ilmu Pengetahuan. Justru karena pengelolaan yang tidak disatukan itulah, perlindungan terhadap warisan dunia di Tiongkok masih sangat kurang.

Yang menggembirakan ialah gejala itu sedang diperbaiki. Biro Kebudayaan Negara dan Kementerian Pembangunan sedang bersama-sama menjajaki konsep perlindungan warisan dunia yang sesuai dengan keadaan negeri Tiongkok. Sementara itu, sejalan dengan meningkatnya kekuatan ekonomi setapak demi setapak, daya bayar baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah untuk perlindungan dan perbaikan warisan dunia telah meningkat secara besar-besaran. Mengenai perbaikan dan perlindungan warisan dunia di Kota Beijing, Direktur Biro Benda Budaya Beijing Mei Ninghua mengatakan: "Proyek perbaikan Istana Doa Panen di Taman Kuil Langit, Taman Yihe dan Tembok Besar semuanya sudah dimulai. Tigabelas Makam Kaisar Dinasti Ming di Beijing juga mulai diperbaiki. Skala perbaikan itu tiada taranya dalam sejarah. Dengan demikian warisan dunia yang terletak di Beijing mendapat perbaikan nyata."

Dewasa ini perlindungan warisan dunia di daerah yang lain di Tiongkok selama beberapa tahun ini juga mengalami peningkatan. Yang patut diperhatikan ialah, dalam perbaikan warisan dunia, semakin banyak teknologi tinggi dimanfaatkan. Misalnya segala data tentang setiap bangunan di Istana Kuno Beijing dicatat dengan teknik kamera digital terbaru dan disimpan dalam sistem informasi lengkap.

Tidak hanya Istana Kuno Beijing, perlindungan warisan dunia yang lain di Tiongkok, antara lain, Patung Budha Gunung Leshan di Propinsi Sichuan Tiongkok Barat Daya dan Prajurit dan Kuda Perang Terakota Kaisar Qinshihuang di Propinsi Shaanxi Tiongkok Barat Laut juga semakin mengintensifkan peran teknik modern.

Pada tahun-tahun belakangan ini, Tiongkok dengan giat melakukan penyuluhan tentang pengetahuan warisan dunia kepada masyarakat sehingga kesadaran masyarakat terhadap perlindungan warisan dunia pun ditingkatkan.

Mengenai semakin bertambahnya warisan dunia di Tiongkok, kalangan benda budaya Tiongkok kini mencapai kesepakatan, yaitu suksesnya permohonan pengakuan sebagai warisan dunia merupakan dorongan terhadap perlindungan terhadap segala benda budaya, pemandangan budaya dan alam sekaligus. Mereka hendaknya dilindungi dengan sebaik-baiknya karena mereka adalah kekayaan umat manusia.