Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2005-03-14 13:55:20    
Warga Makau Yang Hidup Dan Bekerja Dengan Tenteram

cri

Sejak Tiongkok memperoleh kembali kedaulatan atas Makau pada tahun 1999, sampai sekarang sudah berlalu 5 tahun lebih. Selama 5 tahun ini, ekonomi Daerah Administrasi Khusus Makau berkembang terus, kesempatan kerja stabil, keadaan keamanan masyarakat mengalami perubahan mendasar dan warga Makau menikmati kehidupan harmonis dan tenang. Dalam acara kali ini saudara pendengar, mari ikuti wartawan kami memasuki kehidupan warga biasa Makau.

Ma Guang adalah warga Makau yang tinggal di jalan Youhan distrik utara Kota Makau. Walaupun ia berusia 80 tahun lebih, badannya masih tegak dan suaranya kedengaran lantang. Setiap pagi setelah bangun ia pergi ke warung teh yang dinamakan " Mingxiangge" tak jauh dari rumahnya. Di situ ia bersantai-santai minum teh, kemudian berjalan-jalan di taman dekat rumahnya. Sampai waktu makan siang ia pulang, santapan siang setiap hari diantarkan ke rumah oleh pekerja Asosiasi Rukun Tetangga. Kakek Ma Guang merasa puas atas kondisi hidupnya sekarang. Ia mengatakan:"Saya sudah belasan tahun hidup di komunitas itu. Pekerja Asosiasi Rukun Tetangga sangat memperhatikan hidup saya. Saya juga senang menjadi sukarelawan bekerja untuk komunitas dan bersama dengan pekerja Asosiasi Rukun Tetangga saya merasa mesra. Puaslah saya terhadap kondisi hidup sekarang". Demikian dikatakan kakek warga Makau itu.

Komunitas tempat kakek itu berada sekalipun padat perumahan dan penduduk, tetapi terdapat sebuah taman kecil yang menyediakan ruang bagi para penduduk untuk bersantai-santai ngobrol, berjalan-jalan dan melatih badan. Diterangkan, setelah Makau kembali ke pangkuan tanah air, di komunitas itu sering digelar kegiatan kesenian. Setiap hari raya Asosiasi Rukun Tetangga mengundang tim atraksi barongsai dan tari naga atau tari Yangge dari daratan Tiongkok untuk para penduduk setempat.

Makau berpenduduk sekitar 460 ribu orang dan 10% di antaranya adalah orang lanjut usia, karena itu masalah orang lanjut usia di Makau semakin mendapat kepedulian. Asosiasi Rukun Tetangga sebagai organisasi komunitas yang spontan memainkan peran penting dalam membantu orang lanjut usia untuk menyelesaikan sosal-soal hidup. Diterangkan di Makau kini terdapat 20 buah Asosiasi Rukun Tetangga dan asosiasi tersebut bergabung menjadi Asosiasi Umum Makau. Ketua asosiasi umum itu Wu Yunxian memberitahukan kepada wartawan, pekerjaan utama yang dilakukan mereka ialah berkoordinasi dengan pemerintah melakukan dengan baik urusan kesejahteraan penduduk dan mengabdi kepada warga Makau. Berbicara tentang pekerjaan konkret yang dilakukan asosiasi untuk orang lanjut usia di komunitas, Ketua itu mengatakan: masalah orang lanjut usia dalam bidang-bidang kesejahteraan, pengobatan dan kehidupan adalah masalah yang paling diperhatikan asosiasinya. Terhadap orang lanjut usia yang tinggal sendirian dan mempunyai kesulitan dalam penghidupan, pekerja asosiasi setiap hari mengantarkan santapan ke rumah mereka, membantu mereka melakukan pembersihan rumah dan membeli barang-barang keperluan sehari-hari.

Makau yang mungil terkenal sebagai kota judi yang sangat digemari turis mancanegara. Berjalan-jalan di kota tersebut, Anda bisa merasakan suasana bersantai-santai, seperti duduk di bawah payung matahari di pinggir jalan dengan menghirup udara yang segar dan sejuk atau pergi ke kafe minum kopi yang harum. Selama 5 tahun kembali ke tanah air, Makau didatangi semakin banyak wisatawan daratan Tiongkok dan perkembangan pesat pariwisata juga mendorong industri-industri restoran, perjudian dan lotre serta properti berkembang marak.