Suatu malam akhir tahun lalu, di tempat kediaman Duta Besar Finlandia untuk Tiongkok digelar sebuah jamuan yang luar biasa. Dalam jamuan itu, Duta Besar Finlandia Bassin menganugerahkan sebuah tanda jasa Presiden Finlandia kepada seorang pria lanjut usia Tiongkok. Ini untuk pertama kali warga Tiongkok dianugerahi tanda jasa Presiden Finlandia. Siapa orang lanjut usia Tiongkok yang memperoleh tanda jasa itu? Dan untuk apa ia diberi tanda jasa. Saudara pendengar, dalam edisi ini akan kami perkenalkan orang lanjut usia yang luar biasa itu.
Orang lanjut usia Tiongkok itu bernama Du Zhongying dan berusia 73 tahun. Ia adalah seorang diplomat profesional pensiunan yang pernah bekerja di Kedutaan Besar Tiongkok untuk Finlandia dan pernah menjabat sebagai Duta Besar Tiongkok untuk Republik Vanuatu dan Republik Kribati.
52 tahun yang lalu Du Zhongying yang berusia 21 tahun setelah tamat dari Sekolah Bahasa Asing Beijing dipekerjakan di Kementerian Luar Negeri Tiongkok. Sejak itu nasibnya bertalian erat dengan Finlandia negara yang berjarak jauh dari Tiongkok.
Sekarang setengah abad lebih sudah berlalu, tetapi bagi Du Zhongying, keadaan tentang masa lalu masih segar dalam ingatannya. Kenangan masa lalu itu dia tuturkan kepada wartawan:" Tak begitu lama bekerja di Kementerian LuarNegeri setelah tamat, saya sudah ditugaskan ke Kedutaan Besar Tiongkok untuk Finlandia. Betapa gembira saya waktu itu, karena negara itu justru adalah tempat tujuan yang ingin saya capai. Nama negara Finlandia saya anggap sangat indah dan memesona, karena dalam bahasa Tionghoa, artinya adalah bunga anggerek yang harum. Sedangkan bunga itu di kampung halamanku sangat disukai orang."
Dengan perasaan kagum terhadap Finlandia, Du Zhongying memulai karier diplomatiknya dan berturut-turut 15 tahun lamanya bekerja di sana.
Waktu ia pertama kali menginjak wilayah Finlandia, Du Zhongying yang baru berusia 20 tahun lebih itu berhasrat benar untuk mengetahui segala hal tentang negara yang indah itu. Akan tetapi waktu itu Du Zhongying yang belajar bahasa Inggris tidak mengerti bahasa Finlandia, ini sangat merepotkan pekerjaannya. Oleh karena itu dengan bantuan guru, ia mulai belajar bahasa Finlandia dan membaca banyak karya sastra termasuk cerita anak-anak. Du Zhongying mengatakan:" Saya diperkenalkan guru banyak bacaan di luar kuliah, di antaranya banyak cerita anak-anak. Dari cerita anak-anak itu saya temukan suatu ciri yang dimiliki dongeng Finlandia itu yalah hal-hal yang benar, baik dan indah dalam kehidupan selalu dipuji tegas. Ini sangat berfaedah bagi pendidikan anak-anak. Oleh karenanya saya berangan-angan menerjehmakan cerita anak-anak itu ke dalam bahasa Tionghoa untuk dibaca oleh anak-anak Tiongkok."
Akan tetapi sebagai seorang diplomat Du Zhongying sangat sibuk dalam pekerjaannya, dan keinginannya itu tidak sempat dilaksanakan. Sampai tahun 1994, Du Zhongying yang pensiun baru meluangkan waktu dan energi untuk melakukan penerjemahan.
Untuk menerjemahkan cerita anak-anak Finlandia, Du Zhongying menolak banyak urusan masyarakat dan asyik menekuni dunia dongeng anak-anak. Dalam masa penerjemahan yang panjang itu, istri Du Zhongying selalu menemaninya dan menikmati bersama dengan dia kesenangan dan menanggung bersama juga jerih-payah yang dibawakan pekerjaan penerjemahan itu. Ia memberitahu wartawan, suaminya mencurahkan jerih-payah luar biasa ke dalam penerjemahan cerita anak-anak tersebut. Sebagai seorang istri, ia hanya membantu usaha suaminya dalam batas kemampuannya. Ia menceritakan:" Suamiku giat bekerja, kadang kala untuk mencari satu kata yang pantas, ia sampai dalam impian pun masih berpikir-pikir. Saya membantu pekerjaannya sebagai sekretaris saja, antara lain menyalinkan naskah terjemahannya. Berkat bantuan dari istrinya, pekerjaan Du Zhongying berlangsung lancar. Empat tahun kemudian buku "Cerita Anak-anak Finlandia" diterbitkan sebagai buku terjemahan cerita anak-anak Finlandia edisi bahasa Tionghoa yang pertama di Tiongkok. Setelah diterbitkan buku itu sangat digemari oleh pembaca kecil Tiongkok yang luas dan Du Zhongying akhirnya juga memenuhi keinginan yang dimilikinya jauh pada masa muda.
Menyaksikan buku terjemahannya membawa kegunaan dalam pendidikan dasar anak-anak Tiongkok, Du Zhongying sungguh merasa gembira dalam lubuk hati.
Selain buku "Cerita Anak-anak Finlandia" tersebut, Dung Zhongying menerjemahkan pula banyak buku Finlandia dan diterbitkan juga. Antara lain " Misi Di Beograd" karya mantan Presiden Finlandia Martti Ahtisaari dan "Pilihan Cerpen Finlandia" dari 11 pengarang terkenal Finlandia.
Karya terjemahan Du Zhongying sangat digemari pembaca di dalam negeri Tiongkok, sementara juga mendapat penilaian positif pihak Finlandia. Untuk memuji upaya gigih Du Zhongying untuk mendorong hubungan persahabatan antara Finlandia dan Tiongkok, pada bulan September tahun 2004, Du Zhongying dianugerahi tanda jasa Presiden Finlandia Tarja Halonen. Duta Besar Finlandia Bassin dalam penilaiannya mengatakan:"Du Zhongying menerjemahkan banyak karya sastra Finlandia. Saya berpendapat hal ini sangat penting bagi rakyat Tiongkok untuk mengenal Finlandia. Du Zhongying memberikan sumbangan besar dalam bidang tersebut dan kami mengganggap hal yang dilakukannya menguntungkan peningkatan saling pengertian antar negara di dunia."
Sekarang Du Zhongying berencana menerjemahkan lagi cerita anak-anak Finlandia. Wartawan kami diberitahu diplomat tua itu bahwa penerjemahan karya sastra Finlandia adalah pekerjaannya yang terpenting setelah pensiun. Ia akan berupaya terus dalam batas kemampuannya, memberikan sumbangan untuk mendorong saling pengertian dan pertukaran budaya antara rakyat Tiongkok dan Finlandia.
|