Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2005-04-07 13:40:03    
Demam Marathon Di Kota-Kota Tiongkok

cri

Di banyak kota Tiongkok seperti Beijing, Xiamen, Hongkong, Qingdao, Wuhan dan Lhasa setiap tahun diadakan Marathon. Kalau dikatakan bahwa bintang paling tenar di arena atletik Tiongkok adalah Liu Xiang, juara lari gawang 110 meter putera Olimpiade Athena, maka Marathon adalah nomor atletik yang paling panas di Tiongkok. Nomor olahraga yang paling besar lapangannya dan diikuti atlet paling banyak mulai berkembang subur di berbagai tempat seluruh negeri. Dalam acara tetap Ruangan olahraga kali ini, akan kami sampaikan laporan wartawan kami.

Menyinggung olahraga lari jauh, semua orang akan teringat pada Marathon. Marathon sebenarnya adalah sebuah nama tempat . Pada tahun 490 sebelum Masehi, Persia ketika itu ingin mencaplok Yunani. Prajurit Yunani dengan berani melakukan perlawanan dan pada akhirnya berhasil mengalahkan orang Persia di Dataran Marathon. Prajurit kurir bernama Ordnans Pheidipides lari sekitar 40 kilometer sampai di Athena dan ia terjatuh meninggal setelah melaporkan berita kemenangan. Kemudian, untuk memperingati Perang Marathon dan Ordnans Pheidipides, dalam Olimpiade pertama zaman kuno diselenggarakan lomba lari jauh Marathon. Sedangkan lomba Marathon modern berjarak 42,195 kilometer biasanya diadakan di jalan raya.

Maka, bagaimana orang Tiongkok memandang pengaruh dan peranan Marathon kota? Di depan Forum Tingkat Tinggi Marathon Pertama yang diadakan di Xiamen, kota pantai Tiongkok tenggara belum lama berselang, Wakil Ketua Persatuan Atletik Tiongkok, Wang Dawei mengatakan,

"Lari adalah semacam latihan badan yang mudah dilakukan dan ekonomis. Sangat berfaedah bagi masyarakat untuk mengikuti perlombaan lari. Mengembangkan olahraga Marathon dapat mendorong olahraga kebugaran seluruh rakyat dan bermanfaat bagi peningkatan kondisi fisik rakyat dan mendorong perkembangan olahraga kompetisi. Sejumlah Marathon di Tiongkok juga mengundang atlet yang tinggi tarafnya dan ini juga dapat mendorong peningkatan taraf profesional Marathon Tiongkok."

Wang Dawei mengatakan, dibutuhkan 3 prasyarat bagi sebuah kota untuk menyelenggarakan Marathon. Pertama adalah dukungan dari pihak publik pemerintah; kedua, harus ada rute yang cocok, dan ketiga dukungan perusahaan. Dalam proses perkembangan olahraga Marathon, pihak publik pemerintah serta sejumlah perusahaan yang memiliki kemampuan di dalam dan luar negeri telah memberikan dukungan yang kuat. Stasiun televisi dan media massa lainnya serta badan pamasaran olahraga telah memanfaatkan sepenuhnya keunggulan sumber dayanya sendiri dalam promosi dan pengumpulan dana Marathon di Tiongkok. Marathon Beijing sejauh ini telah diselenggarakan 24 kali dan semua dana berasal dari sponsor perusahaan tanpa uang sepeser pun dari pemerintah. Perkembangan pesat Marathon Internasional Xiamen juga merupakan hasil kerja sama erat sumber daya unggul berbagai pihak.

Kini, di seluruh Tiongkok dari ibukota Beijing sampai Wuhan, kota penting di Tiongkok Tengah, dari Hongkong yang dijuluki sebagai "Mutiara di Timur" sampai Lhasa di Dataran Tinggi Qinghai-Tibet, banyak kota di Tiongkok sudah atau akan menyelenggarakan Marathon. Jumlah penggemar Marathon di Tiongkok juga bertambah berlipat ganda setiap tahun. Presiden Perusahaan Pemasaran Olahraga Global, Mark R. Wetmore yang diundang menghadiri Forum Tingkat Tinggi Marathon mengatakan,

"Olahraga Marathon berkembang subur di Tiongkok. Saya berpendapat, melalui penyelengaraan Marathon, dunia dapat mengenal Tiongkok dengan lebih baik, khususnya di bawah latar belakang Olimpiade Beijing tahun 2008, lebih banyak atlet luar negeri dapat dengan lebih baik mengetahui kemampuan Tiongkok di bidang organisasi dana penerimaan."

Perkembangan dan pempopuleran olahraga Marathon di Tiongkok sudah tentu perlu dilakukan secara progresif. Wang Dawei mengatakan, walaupun skala Marathon dan taraf atlet professional Tiongkok mencapai kemajuan relatif besar dalam waktu lebih dari 20 tahun ini, tapi masih kurang populer dan hanya terbatas di kota-kota dan daerah yang relatif tinggi taraf perkembangan ekonomi dan taraf kehidupan penduduknya seperti Beijing, Shanghai, Dalian, Xiamen dan Hongkong serta Makau. Atlet-atlet amatur juga terutama berasal dari daerah bagian tengah dan timur. Sementara itu, prestasi atlet professional Tiongkok juga kurang memiliki daya saing yang kuat di dunia. Sehubungan dengan itu , Wang Dawei mengatakan,

"Marathon puteri Tiongkok kini telah mempunyai sebuah kelompok yang tinggi tarafnya. Dengan prestasi unggul antara 2 jam 20 menit dan 2 jam 25 menit mereka ada harapan memasuki 8 besar bahkan meraih medali dalam Olimpiade Beijing, tapi perlu disadari pula adanya lawan-lawan tangguh dari Jepang yang pernah meraih medali emas dalam Olimpiade Sydney dan Athena. Apalagi, Tiongkok dan Jepang memiliki kondisi geografi dan cuaca yang hampir sama, maka tidak keunggulan Tiongkok sebagai tuan rumah Olimpiade Beijing tidak akan terlalu besar."

Taraf atlet profesional juga akan mempengaruhi daya saing, pengaruh dan tingkat perhatian penonton terhadap Tiongkok dalam menyelengarakan marathon. Wang Dawei menyatakan pula, kini semakin banyak kota ingin menyelenggarakan Olimpiade, tapi perlu dipertimbangkan masalah perkembangan pertandingan secara berkelanjutan. Karena menurut peraturan Federasi Atletik Internasional, seorang atlet top hanya boleh ikut serta dalam dua Marathon setiap tahun, maka bagaimana menarik atlet unggul, lebih banyak massa rakyat dan sponsor untuk ambil bagian dalam pertandingan dan menjamin keselamatan peserta, erat kaitannya dengan perkembangan berkelanjutan Marathon. Baik kota yang telah menyelenggarakan Marathon maupun kota yang berencana menyelenggarakanya harus dengan sungguh-sungguh mempertimbangkan masalah perkembangan pertandingan secara sehat dan berkelanjutan. Hanya dengan demikian, Marathon kota di Tiongkok baru dapat berkembang subur dan menjadi pertandingan tradisional sperti Marathon London dan Marathon New York.