Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2005-04-14 09:45:19    
Ding Junhui, Pemain Biliar Berbakat

cri

Seorang idola olahraga tiba-tiba muncul di Tiongkok. Ding Junhui, seorang pemain Snooker Tiongkok yang berumur 18 tahun berhasil meraih gelar juara pertandingan top dunia di kandang sendiri sehingga membangkitkan gelombang gairah baru 50 juta penggemar terhadap olahraga tersebut, sementara itu juga sempat mengundang perdebatan msyarakat terhadap cara pencetakan juara dunia itu.

Ssaudara pendengar, dalam ruangan olahraga edisi ini akan kami sampaikan laporan wartawan kami.

Tempik-sorak bergemuruh di gedung olahraga Haidian Beijing tanggal 3 April malam setelah berakhirnya set terakhir pertandingan final snooker Tiongkok Terbuka tahun 2005. Dari tempik sorak itu dapat dibayangkan betapa seru pertandingan final itu layaknya pertandingan sepak bola. Ding Junhui, pemain snooker Tiongkok berumur 18 tahun yang diakui memiliki hari depan paling cerah di dunia dalam keadaan tertinggal 1:4, pada akhirnya memenangkan 8 dari 9 set pertandingan terakhir dan berhasil meraih gelar juara dengan menaklukkan Stephen Hendry, bintang terkenal dari Skotlandia yang dijuluki "Kaisar Snooker".

Ding Junhui yang berhasil maju ke final dengan mengalahkan 5 pemain handal di dunia menjadi kejutan terbesar dalam Kejuaraan Tiongkok Terbuka kali ini. Ding Junhui yang baru merayakan ulang tahun ke-18 tanggal 1 April lalu adalah juara kaliber dunia yang kedua dalam sejarah setelah pemain terkenal Ronnie O'sullivan. Ketika mengkomentari penampilannya seusai pertandingan,, Ding Junhui mengatakan,

"Saya hari ini tidak merasa terbebani tekanan. Ini yang pertama kali bagi saya maju ke final, saya menganggapnya sebagai latihan. Melalui pertandingan kali ini, saya lebih percaya diri dan saya akan berjuang untuk masuk ke peringkat 32 terdepan dunia pada musim pertandingan yang akan datang."

Ding Junhui sejak kecil telah menunjukkan bakatnya dalam bermain biliar. Pada tahun 2002, Ding Junhui yang berumur 15 tahun berhasil menyumbangkan sebuah medali emas dan sebuah medali perak kepada Kontingen Tiongkok dalam Asian Games Phusan. Pada tahun itu juga, ia berhasil meraih 3 gelar juara dalam Kejuaraan Junior Asia, Kejuaraan Asia dan Kejuaraan Junior Dunia sehingga ia menjadi bintang nomor satu di Asia.

Ding Junhui pada tahun 2003 secara resmi menjadi pemain snooker professional dan memulai karier profesional di Inggris, kampung halaman snooker. Setiap bulan September ia tinggal di Northamptonshire Inggris dan baru kembali di Tiongkok bulan Mei tahun berikutnya setelah berakhirnya musim pertandingan. Kebangkitannya yang pesat, khususnya penampilannya yang luarbiasa dalam Kejuaraan Tiongkok Terbuka telah mengundang perhatian umum. Media berbagai negara menjuluki Ding Junhui sebagai anak ajaib, anak berbakat dan bintang baru di Timur.

Masa depan cerah Ding Junhui juga memperoleh pengakuan pemain top dunia. "Kaisar Snooker" Stephen Hendry memastikan bahwa Ding Junhui cepat atau lambat akan tampil sebagai juara Kejuaraan Dunia, reputasi tertinggi snooker, sedang Peter Ebdon, partner latihan Ding Junhui yang menempati peringkat 10 dunia mengatakan bahwa pengaruh Ding Junhui di masa depan akan sebesar Tiger Woods di arena glof. Pemain terkenal Irlandia, Ken Doherty, mantan juara dunia, peringkat 13 dunia ketika mengkomentari Ding Junhui seusai pertandingan mengatakan,

"Ia adalah seorang pemain yang sangat bagus dan penampilannya malam ini sangat baik. Ia sangat muda dan menghadapi tekanan sangat besar dari begitu banyak penonton, tapi ia dapat menguasai diri dengan sangat baik. Ia mempunyai masa depan sangat cerah dan akan menjadi seorang pemain snooker yang sangat menakutkan."

Ding Junhui yang dilahirkan di kota Yixing Provinsi Jiangsu sejak kecil telah menunjukkan bakatnya. Ia mulai bermain biliar sejak umur 6 tahun dan tidak sampai dua tahun, tidak ada ada orang yang bisa melawan di kota itu. Ayahnya Ding Wenjun menemukan bakat puteranya itu dan dengan tegas memutuskan untuk pindah ke kota Dongguan Provinsi Guangdong yang relatif tinggi taraf olahraga biliarnya untuk meningkatkan ketrampilannya. Pada tahun 2001, Ding Junhui yang belum menyelesaikan pelajaran semester pertama sekolah menengah pertama berhenti bersekolah atas suruhan ayahnya untuk konsentrasi pada latihan dan pertandingan.

Di Tiongkok, sebuah negeri yang lebih mementingkan pendidikan daripada olahraga, perbuatan Ding Junhui itu sudah tentu mengundang kontroversi. Ding Wenjun menyatakan kepada wartawan yang mewawancarainya,

Rekaman 4

"Main biliar seperti halnya bersekolah, adalah suatu bentuk pendidikan. Saya tidak sengaja menyuruh Ding Junhui main biliar. Saya menganggap dia anak yang berbakat, tidak hanya main biliar. Tapi sekarang ada kesempatan, maka saya mempunyai kewajiban mengasuhnya menjadi seorang yang berhasil. Saya yakin ia bisa menjadi pemain yang paling unggul di dunia."

Dengan pengarahan dan bimbingan ayahnya, Ding Junhui setapak demi setapak menuju sukses. Dengan pertandingan profesional selama dua tahun, ia tidak saja memperoleh angka dan peringkat yang semakin tinggi, juga penghasilan yang cukup besar.

Meskipun kebanyakan pertandingan yang diikuti Ding Junhui berlangsung di Inggeris, tapi ia kini telah menjadi idola baru banyak warga Tiongkok yang gemar biliar. Menurut statistik Persatuan Biliar Tiongkok, jumlah penggemar biliar di Tiongkok sekitar 50 juta orang dan 1 juta di antaranya setiap hari main snooker atau biliar ala Amerika.

Akan tetapi, tokoh yang berpandangan jauh juga mengingatkan para pemuda yang ingin mengubah nasibnya dengan terjun ke olah raga biliar agar berhati-hati dan jangan berhenti bersokolah karena mencontoh Ding Junhui secara membuta, karena orang yang berbakat sangat jarang dan mayoritas masih membutuhkan pendidikan reguler untuk mengembangkan kemampuan dirinya.