Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2005-04-14 12:26:56    
Bantalan Bak Tiongkok

cri

 

Bantalan Tiongkok lazim disebut "bak. Bantalan bak merupakan salah satu alat tulis terpenting pada zaman kuno Tiongkok. Bantalan bak terutama digunakan untuk tempat melumatkan batang tinta dengan air yang harus dilumat sebelum dapat dipakai untuk menulis dengan mopit. Sekarang asal usul bantalan bak sudah tidak bisa dilacak. Bantalan bak yang bersejarah paling lama yang ada sekarang di Tiongkok adalah sebuah bantalan batu yang bersejarah 3000 tahun yang ditemukan di Provinsi Zhejiang, Tiongkok Timur. Bantalan bak itu mempunyai satu tutup dengan pusatnya agak berlekuk, dan di dalamnya masih terlihat tinta hitam.

Kira-kira pada abad ke-1 Sebelum Masehi, orang Tiongkok menemukan teknik pembuatan kertas. Sejak itulah, kebutuhan masyarakat atas mopit dan bantalan bak bertambah secara besar-besaran. Sedangkan pembuatan bantalan bak juga mulai berkembang dari fungsinya sebagai alat penulis semata-mata ke arah kesenian. Pada masa itu, di Tiongkok tidak hanya terdapat bantalan batu, bantalan genting, tapi juga ada bantalan giok, bantalan tembikar dan bantalan perunggu. Bantalan bak bisa berbentuk persegi atau bundar, atau berbentuk gunung dan kura-kura, ada juga yang berdiri dengan tiga kaki. Setelah itu, sejalan dengan perkembangan seni pembuatan porselin, di Tiongkok mulai muncul bantalan bak keramik berwarna biru, yang memilki tiga, empat, lima dan enam kaki. Sebuah bantalan bak kuno yang bersejarah 1000 tahun bahkan memiliki 12 kaki. Bantalan bak itu kebanyakan berbentuk binatang yang dipahat dengan perpaduan seni rupa rakyat dan teknik pahat. Bantalan bak itu di samping merupakan barang sehari-hari, sekaligus barang kesenian. Pada masa Dinasti Tang pada abad ke-10, teknik pembuatan bantalan bak Tiongkok mulai beralih ke pembuatan bantalan bak tanpa kaki, dan sejak itu terbentuklah wajah yang kita lihat sekarang ini.

Bantalan bak yang terkenal terdapat di berbagai daerah di Tiongkok, tapi yang paling terkenal adalah bantalan bak Duanyan yang dihasilkan di Duanzhou (Kota Zhaoqing), Provinsi Guangdong, Tiongkok Selatan. Batu di Duanzhou kokoh lagi halus, dan di atas permukaannya terlihat barik-barik alamiah yang bermacam-macam. Pada berbagai zaman kuno terdapat sajak dan artikel yang menyanjung bantalan bak Duanzhou atau disingkat sebagai Duanyan.

Selain bantalan bak Duanyan, bantalan bak Batu Songhua adalah bantalan bak yang terkenal juga. Bantalan bak itu terbuat dari batu yang dihasilkan di daerah sumber Sungai Songhua, di Pegunungan Changbai, Tiongkok Timur Laut. Batu bantalan bak itu terutama berwarna hijau yang bergabung dengan warna kuning dan ungu, sehingga kelihatan kehijau-hijauan dengan barik-bariknya persis seperti gelombang laut yang bergolak hebat dan pusaran air yang mengalir deras, ada juga yang barik-bariknya seperti gambar ilmu ukur. Bantalan bak Songhua mementingkan pemahatan permukaan dan tema pahatannya banyak sekali, misalnya ada yang bertema pohon tusam, bambu hijau, bunga plum, awan bergerak, air yang mengalir, pemandangan alam, naga dan peniks, bangau serta dongeng dan kisah sejarah.

Selain dari batu, bantalan bak zaman kuno Tiongkok juga dapat dibuat dari tanah liat, dan bantalan bak tanah liat Chengni adalah bantalan yang paling terkenal. Menurut catatan, pembuatan bantalan bak tanah liat Chengni sangat rumit, yaitu pembersihan tanah sendiri memakan waktu dua tahun, dan setelah itu tanah liat baru dipahat dengan pisau bambu. Setelah dipahat, bantalan bak baru dijemur di bawah sinar matahari dan dibakar dalam tanur. Setelah semua prosedur itu, bantalan bak itu akan dikukus berkali-kali bersama dengan lilin hitam dan cuka beras, dan melalui prosedur rumit itulah, bantalan bak tanah itu akan kokoh seperti besi dan batu.

Secara tradisional, sebuah bantalan bak harus memiliki satu kotak yang indah. Seperti apa yang dikatakan pepatah, bahwa "bantalan bak tak akan diakui nilainya apabila tidak ada ranjang (kotak) yang indah", artinya ialah sebuah bantalan bak harus dilengkapi kotak yang bagus. Kotak itu tidak hanya indah dipandang, tapi juga berfungsi melindungi bantalan bak.

Selama ribuan tahun ini, seni bantalan bak sudah jauh melampaui lingkup alat tulis, ia sudah menjadi barang simpanan para kolektor karena mempunyai nilai sejarah, tapi juga nilai seni dan nilai ekonomi yang tinggi. Di pasar internasional, sebuah bantalan bak zaman kuno yang terkenal dapat terjual dengan harga satu juta yuan renminbi.