|
Ketua Badan Otoritas Nasional Palestina, Mahmoud Abbas kemarin memerintahkan untuk mereorganisasi Pasukan Keamanan supaya meningkatkan pimpinan seragam terhadap pasukan itu. Tindakan itu dianggap sebagai sebuah langkah penting Abbas untuk melaksanakan reformasi keamanan.
Seorang pejabat senior Palestina membenarkan, Abbas kemarin memerintahkan supaya 13 cabang pasukan keamanan direorganisasi menjadi 3 bagian, masing-masing berada di bawah pimpinan markas besar Pasukan Keamanan Negara Palestina, Kementerian Dalam Negeri dan Jawatan Umum Intelijen. Menurut langkah-langkah reformasi Abbas, wewenang Menteri Dalam Negeri, Nasser Yousef akan diperluas, sementara membidangi urusan Kementerian Dalam Negeri, ia juga akan memimpin Pasukan Keamanan Nasional Palestina dan bertanggung jawab atas semua kontak antara Lembaga Keamanan Palestina dan lembaga keamanan asing.
Reorganisasi Pasukan Keamanan adalah langkah penting yang diambil oleh Abbas baru-baru ini setelah dikeluarkannya serangkaian langkah reformasi keamanan. Tanggal 30 Maret lalu, sekelompok personel bersenjata Palestina dengan terang-terangan memprovokasi dengan menembaki tempat kediaman Abbas di Kota Ramallah, tepi barat Sungai Yordan. Setelah itu, Abbas dengan alasan tidak becus menangani peristiwa penembakan, mengganti panglima Pasukan Keamanan Palestina di tepi barat Sungai Yordan dan mengumumkan daerah otonom Palestina di tepi barat Sungai Yordan memasuki "keadaan darurat keamanan", memusatkan kantor-kantor berbagai cabang Pasukan Keamanan Palestina di sekitar kepresidenan Abbas di Ramallah, untuk meningkatkan pengontrolan dan kontaknya terhadap berbagai Pasukan Keamanan. Analis berpendapat, tindakan Abbas tersebut menciptakan syarat bagi penyesuaian kembali susunan badan keamanan dan pengaturan personalia.
Opini umum Palestina berpendapat, Abbas mengambil serangkaian langkah reformasi keamanan termasuk mereorganisasi Pasukan Keamanan, akan mendatangkan pengaruh besar atas pengukuhan kedudukannya, penstabilan situasi politik Palestina dan pendorongan proses perdamaian Palestina-Israel.
Pertama, reformasi keamanan Abbas membantu penghapusan banyaknya golongan dalam Pasukan Keamanan Palestina yang beroperasi sendiri, dan menguntungkan pemeliharaan ketentraman dan kestabilan situasi politik di Palestina. Karena kurangnya pimpinan secara seragam, di antara berbagai golongan Pasukan Keamanan terdapat banyak kontradiksi, perselisihan intern sering terjadi. Itu tidak saja merupakan tantangan serius terhadap kewibawaan Badan Otoritas Nasional Palestina dan melemahkan kekuatan keseluruhan Palestina dalam perjuangan melawan dengan Israel, juga merupakan ancaman terhadap keamanan jiwa dan harta benda rakyat jelata Palestina. Langkah reformasi keamanan yang diambil Abbas itu akan membantu pengubahan keadaan tersebut.
Kedua, Abbas melaksanakan reformasi keamanan untuk memenuhi komitmennya dalam kampanye pemilihan, dan menciptakan syarat bagi dihidupkannya kembali Rencana Peta Jalan perdamaian Timur Tengah. Amerika Serikat (AS) dan Israel selalu menjadikan pelaksanaan reformasi keamanan secara tuntas di Palestina sebagai salah satu syarat pemulihan Rencana Peta Jalan perdamaian Timur Tengah. AS juga mengirim utusan khusus untuk mendukung dan membantu pelaksanaan reformasi keamanan di Palestina. Reformasi keamanan Abbas kali ini menyatakan kejujuran Palestina yang mengupayakan pendorongan proses perdamaian Timur Tengah.
|