Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2005-04-25 13:59:48    
Xu Jiamin Dan Dunia Layang-layangnya

cri

Layang-layang sebagai suatu seni rakyat yang kuno sudah bersejarah seribu tahun lebih di Tiongkok. Melepaskan layang-layang sebagai suatu olahraga juga sangat digemari masa rakyat. Di berbagai tempat di Tiongkok, banyak penggemar layang-layang tidak saja bermain layang-layang, tetapi juga membuat sendidri layang-layang. Mereka mewarisi dan mengembangkan seni pembuatan layang-layang tradisional dan di atas dasar itu tak henti-hentinya mengadakan pembaruan, sehingga seni rakyat yang kuno itu memperlihatkan daya hidupnya yang dinamis. Saudara pendengar, dalam acara edisi ini kami perkenalkan seorang lanjut usia bernama Xu Jianmin dan dunia layang-layangnya. Penggemar layang-layang berusia 63 tahun itu tinggal di Kota Tianjin Tiongkok utara.

Memasuki rumah Xu Jiamin seperti memasuki sebuah dunia layang-layang yang ajaib saja. Layang-layang berwarna-warni, besar dan kecil tergantung di atas dinding dan tersimpan dimana -mana di seluruh kamarnya. Selama 40 tahun lebih, katanya ia seluruhnya membuat lebih dari 700 buah layang-layang. Di antaranya yang terbesar berukuran 3 meter dan yang terkecil hanya 4 sentimeter. Layang-layang yang dibuatnya dalam bentuk serangga dan burung-burung tampak menarik dan hidup, yang dalam bentuk orang sekalipun kelihatan hidup dan mesra.

Berbicara tentang kegemarannya terhadap seni layang-layang, Xu Jiamin mengatakan, sejak masa muda, ia sangat gemar melukis. Waktu itu masuk atau lepas kerja, ia pasti dapat melihat orang melepaskan layang-layang di suatu lapangan besar. Layang-layang yang berwarna-warni itu sangat menarik bagi Xu Jiamin, dan timbul keinganannya membuat sendiri layang-layang. Sejak itulah ia mulai membuat layang-layang dan tak pernah berhenti hingga sekarang.

Sementara belajar keterampilan pembuatan layang-layang tradisional, Xu Jiamin memasuki ide-idenya sendiri dalam pembuatan layang-layang sehingga lebih bervariasi dalam strukturnya dan lebih halus dalam pewarnaannya. Sambil menerangkan ide-idenya itu kepada wartawan, Xu Jiamin dengan hati-hati membentangkan sebuah layang-layang berupa "bidadari" yang belum selesai dibuatnya. Katanya layang-layang kelihatannya sederhana, tapi memerlukan banyak keterampilan. Misalnya sebelum menggambar harus membuat sketsa dulu, kerangka tulang bagian atasnya harus keras dan bagian bawahnya agak lunak, dengan demikian baru bisa terbang tinggi.

Xu Jiamin menjelaskan, dalam proses pembuatan layang-layang di perlukan tidak saja kerja otak, tetapi juga kerja badan. Perpaduan gerak dan diam ini justru adalah daya tarik layang-layang. Ia mengatakan: " Baik membuat maupun melepaskan layang-layang sangat berfaedah bagi kesehatan badan."

Di Kota Tianjin terdapat tidak sedikit penggemar layang-layang, tetapi yang ketagihan layang-layang seperti Xu Jiamin tidak banyak. Selama puluhan tahun ini, waktu senggangnya hampir semua ia gunakan untuk membuat layang-layang. Layang-layang yang dibuatnya selain berupa serangga, burung dan aksara, ada pula tokoh-tokoh dalam opera tradisional Tiongkok dan cerita dongeng anak-anak.Xu Jiamin adalah mantan Ketua Lembaga Layang-layang Kota Tianjin dan juga orang terkemuka di komunitasnya. Para tetangga sekitarnya memujinya tidak saja tinggi keterampilan pembuatan layang-layangnya, tetapi juga adalah seorang yang baik hati dan suka membantu orang lain. Setelah pensiun, ia mengajarkan keterampilannya kepada orang muda dengan tidak minta imbalan. Baginya, adalah tanggungjawab terpenting mengembangkan seni layang-layang tradisional Tiongkok. Selain itu ia dengan sekuat tenaga mendorong perkembangan olahraga seluruh rakyat dan pembangunan kebudayaan komunitas dengan layang-layang. Tak lama berselang, suatu pameran karya seni keluarga dengan karya layang-layangnya sebagai isi pokoknya diselenggarakan di komunitas tempat tinggalnya di Kota Tianjin, sehingga telah memperkaya kehidupan kebudayaan di komunitasnya.

Kehidupan Xu iamin tak terpisah dari layang-layang dan layang-layang sebagai seni tradisional Tiongkok juga tak terpisah dari seniman kalangan rakyat seperti Xu itu. Sebagai penutup acara kali ini, kita mengharapkan semoga kehidupan seniman layang-layang itu juga berwarna-warni seperti layang-layang yang dibuatnya.