Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2005-04-28 09:39:15    
Beijing Perhatikan Pemanfaatan Stadion Dan Gedung OR Usai Olimpiade

cri

Menyelenggarakan Olimpiade yang bertaraf tinggi dan sukses pada tahun 2008 adalah target yang diupayakan kota Beijing. Akan tetapi, pembangunan stadion dan gedung olah raga Olimpiade memakan biaya sangat besar dan akan menimbulkan pemborosan sangat besar kalau sarana-sarana olah raga itu tidak dapat dimanfaatkan dengan baik sesuai Olimpiade. Oleh karena itu, dalam perancangan dan pembanguan gedung olah raga dan stadion telah dipertimbangkan masalah pemanfaatannya seusai Olimpiade.

Untuk mempersiapkan Olimpiade Beijing perlu dibangun banyak stadion dan gedung olahraga. Kalau sarana-sarana olah raga itu tidak dapat terus mengembangkan fungsinya seusai Olimpiade dan mendatangkan hasil guna ekonomi dan sosial yang cukup besar kepada Beijing, itu akan merupakan pemborosan sumber daya social yang sangat besar. Untuk mncegah terjadinya hal itu, kota Beijing pada tahap perancangan pembangunan gedung olah raga dan stadion Olimpiade sudah mulai memperhatikan masalah pemanfaatannya seusai Olimpiade. Wakil Wali Kota Beijing, Zhang Mao ketika menghadiri suatu forum internasional mengatakan,

"Pemanfaatan gedung olah raga dan stadion Olimpiade seusai pesta olah raga itu adalah suatu masalah yang sangat penting. Olimpiade di masa lalu mempunyai pengalaman sukses, juga banyak pelajaran yang bisa dipetik. Kalau pemanfaatan sarana olah raga itu seusai Olimpiade gagal, pada kenyataannya telah menambah beban sosial Olimpiade. Oleh karena itu, setelah berhasil mohon menjadi tuan rumah Olimpiade, kami telah mempertimbangkan masalah itu. Di satu pihak kami belajar dari pengalaman sukses negara lain, dan di lain pihak memadukannya dengan keadaan aktual kota Beijing. "

Zhang Mao mengatakan, kota Beijing sudah mempunyai seperangkat konsep yang lengkap mengenai pemanfaatan gedung olah raga dan stadion usai Olimpiade. Ia mengatakan, sesudah berakhirnya Olimpiade dan Olimpiade Penyandang Catat tahun 2008, di antara 321 gedung olah raga dan stadion yang dibangun di distrik kota Beijing, gedung olah raga dan stadion yang dibangun untuk sementara akan dibongkar, sedang sejumlah lainnya yang permanen akan dijadikan sebagai basis latihan tim nasional untuk berbagai cabang olah raga. Sejumlah gedung olah raga dan stadion yang terletak di kampus universitas akan menjadi sarana olah raga universitas. Semua gedung olah raga dan stadion itu akan ditender kepada pasar dan dilakukan pengelolaan secara sosial untuk menyediakan tempat berolah raga dan kebugarean bagi mahasiswa dan warga kota.

Sejumlah stadion dan gedung olah raga lain akan diubah menjadi pusat rekreasi budaya, perbelanjaan dan jasa boga. Misalnya, Pusat Olah Raga Di Atas Air Olimpiade yang akan menelan biaya 449 juta yuan RMB seusai Olimpiade akan dijadikan tempat peristirahatan dan rekreasi ekologi di atas air yang besar, sedangkan 2.000 apartemen kampung Olimpiade akan dijual kepada masyarakat.

Pengelolaan stadion dan gedung olah raga seusai Olimpiade tidak saja mrupakan masalah yang diperhatikan pemerintah kota Beijing, tapi juga para pemiliknya. Pusat Kebudayaan dan Olah Raga Wukesong sebagai gedung pertandingan bola basket Olimpiade yang terletak di bagian barat Beijing dibangun dengan dana maysarakat. Direktur Jenderal PT. Pusat Kebudayaan dan Olah Raga Wukesong, Liu Zongyi sebagai pemilik gedung olah raga itu mengatakan,

"Pusat Kebudayaan dan Olah Raga Wukesong pada tahap perancangan telah mempertimbangkan masalah pengoperasian sesuai Olimpiade antara lain pemanfaatan multifungsi dan terbuka untuk umum. Sementara itu dalam proses pembangunannya, kami mengadakan kontak dengan operator di luar negeri, dan belajar dari konsep mereka yang maju. Pengoperasian seusai Olimpiade akan sepenuhnya didasarkan pada tuntutan marketisasi. Seusai Olimpiade, akan tampil sebuah pusat kebudayaan dan olah raga yang serba baru dengan model operasional yang baru pula."

Kini, pemerintah kota Beijing telah mengundang 5 pakar Tiongkok dan asing sebagai penasehat senior ekonomi Olimpiade. Mereka adalah Gilbert van Kerckhove dari Belgia, Maurice Louvet dari Prancis, Charlie Song dan David Huang, warga Amerika keturunan Tionghoa, serta Qian Ying dari Daratan Tiongkok. Mengemukakan usul-usul kepada pemerintah kota Beijing mengenai masalah pengoperasian stadion dan gedung olah raga seusai Olimpiade merupakan salah satu pekerjaan para pakar tadi. Maurice Louvet dari Perancis berpendapat, masalah pengoperasian stadion dan gedung olah raga seusai Olimpiade pada kenyataannya adalah bagian dari perencanaan Kota Beijing, suatu rekayasa sistem yang besar. Dikatakannya,

"Membangun stadion dan gedung olah raga bukan hanya untuk Olimpiade selama 17 hari, melainkan harus mempertimbangkannya dari segi keseluruhan kota. Sebelum pembangunan harus dipertimbangkan pemanfaatannya seusai Olimpiade. Selama penyelenggaraan Olimpiade, permintaan akan personel dan peralatan sangat besar, tapi akan berkurang secara drastis seusai Olimpiade. Oleh karena itu, sarana yang kebutuhannya hanya untuk sementara tidak tentu harus dibeli, melainkan bisa disewa, sedangkan sarana permanen harus dirawat dengan baik supaya dapat digunakan untuk waktu sepanjang mungkin."

Louvet menyatakan, Olimpiade sendiri sangat sensasional. Bagi kota Beijing, keuntunannya tidak terbatas hanya itu saja. Dengan menyelenggarakan Olimpiade, Beijing dapat meningkatkan fungsi kotanya dan menyempurnakan fungsi pelayanan sosialnya. Menurut Maurice Louvet, kota Beijing mempunyai visi ke depan dalam masalah pemanfaatan sarana olah raga seusai Olimpiade, perencanaannya juga sangat rapi. Umum beralasan untuk yakin bahwa setelah sukses penylenggaraan Olimpiade Beijing tahun 2008, Stadion Nasional, Pusat Renang, Pusat Kebudayaan dan Olahraga Wukesong dan bangunan-bangunan olah raga megah lainnya, tidak saja akan menjadi bangunan simbolik baru di kota Beijing, tapi juga akan menjadi tempat rekreasi yang bagus bagi warga kota Beijing.