Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2005-04-28 14:19:52    
Rusia Upayakan Citra Baru Diplomasi Timur Tengah

cri

Presiden Rusia, Vladimir Putin kemarin mengakhiri kunjungannya di Mesir dan menuju Israel untuk meneruskan perjalanannya di Timur Tengah. Selama kunjungannya di Mesir, Putin mengajukan usul agar diadakan Konferensi Internasional Perdamaian Timur Tengah di Moskow pada musim rontok. Analis menunjukkan, Putin mengajukan usul tersebut menandakan, bahwa Rusia berharap dapat berperan aktif dalam urusan Timur Tengah untuk menegakkan citra baru diplomasi Timur Tengah.

Putin kemarin mengemukakan usul tersebut di depan jumpa pers bersama dengan Presiden Mesir Hosni Mubarrak seusai pertemuan antara kedua pihak. Ia mengatakan, Rusia ketika itu akan mengundang Amerika Serikat, Uni Eropa dan PBB yang merupakan 4 pihak terkait dalam masalah Timur Tengah bersama Rusia serta semua negara yang prihatin terhadap proses perdamaian di Timur Tengah, dan untuk mendorong maju proses perdamaian di Timur Tengah. Putin mengatakan, berbagai pihak telah mencapai kesepahaman yang luas mengenai perlunya mengintensifkan peranan sebagai penengah internasional, 4 pihak yang terlibat dalam masalah Timur Tengah juga memutuskan untuk mengadakan pertemuan tingkat menteri pada tanggal 8 Mei dalam rangka membahas hal tersebut. Oleh karena itu, Rusia berpendapat, konferensi tingkat tinggi yang akan diadakan di Moskow pada musim gugur tahun ini sangat bermanfaat, Rusia akan mengadakan konsultasi dengan berbagai pihak mengenai tingkat dan agenda konferensi itu.

Masalah perdamaian Timur Tengah merupakan topik utama pembicaraan antara Putin dan Mubarrak. Kedua pemimpin di depan jumpa pers sepakat menyatakan, Mesir dan Rusia akan berupaya mendorong proses perdamaian antara Palestina-Israel, supaya bentrokan antara kedua negara tersebut dapat diselesaikan dalam kerangka resolusi PBB terkait dan Rencana Peta Jalan Perdamaian Timur Tengah.

Mubarrak mengatakan, hasil yang dicapai dari pembahasannya dengan Putin antara lain, kedua pihak memegang pendirian yang hampir sama mengenai situasi internasional dan regional, terutama situasi di kawasan Timur Tengah. Kedua pihak menekankan pentingnya partisipasi bersama masyarakat internasional dan menentang keputusan yang berwarna unilateral, untuk menghindarkan timbulnya ketegangan lagi di kawasan Timur Tengah.

Selanjutnya, Mesir dan Rusia dalam komunike bersama menegaskan kembali pendirian prinsipal kedua pihak mengenai hubungan bilateral, proses perdamaian Timur Tengah, reformasi Dewan Keamanan PBB, masalah demokratisasi serta situasi Irak, Lebanon, Sudan dewasa ini.

Kemarin, Putin juga mengadakan kunjungan di markas besar Liga Arab di Kairo dan menyampaikan pidato. Putin menghargai peranan positif Liga Arab dalam urusan regional, dan menyatakan optimistik terhadap proses perdamaian Timur Tengah untuk segera keluar dari kesulitan dewasa ini. Ia mengatakan, Rusia mementingkan peningkatan kontaknya dengan dunia Arab, dan mengharapkan membuka hubungan tahap baru Rusia-Arab di berbagai bidang. Sekretaris Jenderal Liga Arab, Amr Moussa menghargai pendirian Putin tersebut dan mengharapkan Rusia sebagai salah satu pihak dari 4 pihak yang terlibat dalam masalah Timur Tengah dapat memainkan peranan lebih penting dalam rangka menyelesaikan bentrokan Arab-Israel.

Analis berpendapat, ditinjau dari situasi dewasa ini, perkembangan hubungan Rusia-Arab dan tingkat partisipasi Rusia dalam urusan Timur Tengah tetap akan dikendalikan oleh Amerika Serikat. Oleh karena itu, meskipun masyarakat Arab mengharapkan Rusia memainkan peranan lebih penting mengenai masalah Timur Tengah untuk mengekang tindakan Amerika Serikat yang selalu membela Israel, tapi apakah Konferensi Internasional Perdamaian Timur Tengah di Moskow yang sedang dirancangkan itu dapat mencapai hasil yang diharapkan masih perlu diamati.