|
Setelah Parlemen Irak menyesahkan daftar 6 anggota kabinet baru, Pemerintah Transisi Irak kemarin sekali lagi mengadakan upacara pelantikan dan mengadkan sidang pekerjaan pertama kabinet baru. Sejauh ini, 37 anggota kabinet yang dipimpin Perdana Menteri Irak Ibarahim al-Haafari hanya ditinggalkan menteri Hak Azasi Manusia HAM dan seorang wakil perdana menteri yang masih menunggu ditetapkan. Irak akhirnya membentuk pemerintah transisi baru setelah sekitar 3 bulan setelah pemilihan umum, pembangunan kembali politik Irak menuju selangkah yang penting.
Mengenai sebabnya yang sekali lagi diadakan upcara bersumpah, pejabat Irak menjelaskan sebagai berikut, pertama, ketika pemrintah transisi Irak mengadakan upcara pelantikan pertama, karena daftar anggota kabinet golongan Sunni ridak diakui golongan Syiah dan orang Kurdi mengakibatkan kabinet Jaafari yang terdiri dari 37 anggota masih terdapat 7 anggotanya belum ditetapkan, pemerintah baru masih tidak lengkap. Kedua, orang Kurdi tidak puas terhadap isi Irak adalah negara federasi demokrasi yang disingkatkan dalam kata sumpah. Hal ini ternyata mencerminkan kesulitannya proses pembangunan kembali politik Irak.
pertama, etnis yang rumit intern Irak, kontradiksi golongan agama adalah suatu sebab yang mengakibatkan berliku-likunya proses pembangunan kembali politik Irak. Pemilihan Irak merubahkan perbandingan kekuatan politik Irak. Golongan Syieh, Orang Kurdi, golongan Sunni selalu bertengkar terus mengenai jabatan utama pemerintah dan masalah pembagian hak pada masa depan.
Sebab lain yang mengakibatkan sulitnya proses politik Irak ialah lemahnya dasar demokrasi politik intern.Boleh dikatakannya, syarat objetik dan dasar yang membangun politik demokrasi masih tidak matang di Irak. Di bawah keadaan ini, memlambannya perkembangan proses demokrasi politik Irak adalah hal yang wajar.
Meskipun mengalami kesulitan, namun pemerintah transisi baru Irak akhirnya didirikan, menaytakan berbagai golongan politik Irak masih dapat mementingkan kepentingan negara, dan memberi kompromi dan mencapai kesepahaman. Beririnya pemrintah baru Irak mempunayi arti penting terhadap perwujudan kestabilan dan pemulihan kedaulatan.
|