|
|
 |
| (GMT+08:00)
2005-05-11 11:18:08
|
 |
|
Pertengkaran Intern Pemerintah Israel Mengenai Rencana Aksi Sepihak
cri
Menteri Luar Negeri Israel Silvan Shalom baru-baru ini mengatakan, kalau Gerakan Perlawanan Islam Palestina Hamas menang dalam pemilihan legislatif Palestina pada Juli mendatang, Israel seharusnya mempertimbangkan kembali apakah melaksanakan Rencana Aksi Sepihak. Sikap yang dikeluarkan Shalom itu, segera ditentang oleh Menteri Pertahanan Israel Shaul Mofaz dengan berpendapat bahwa walaupun bagaimana hasil pemilihan Palestina, pelaksanaan Rencana Aksi Sepihak tidak boleh diubah. Di dalam pemerintah Israel terdapat suara berbeda mengenai rencana tersebut.
Shalom melontarkan kata mengagetkan ini dalam pertemuan dengan Menteri Urusan Dalam Negeri Palestina Nasser Yousef. Dinyatakannya, kalau Hamas menang dalam pemilihan kali ini, pelaksanaan terus rencana tersebut oleh Israel tidak masuk akal, karena tiada orang Israel bersedia melihat daerah-daerah yang ditinggalkan Israel dikelola oleh Hamas dan didirikan sebuah Kerajaan Hamas di situ. Sebagai menteri luar negeri Israel, sikap Shalom segera mengundang banyak dugaan, banyak orang berpikir bahwa pemerintah Israel mungkin berubah lagi mengenai masalah rencana Aksi Sepihak, pihak Palestina bahkan mencela sikap Shalom ini membikin dalih untuk menunda penarikan tentara. Akan tetapi, Perdana Menteri Israel Ariel Sharon dalam wawancara kemarin malam mengatakan, hasil pemilihan legislatif Palestina tidak akan mempengaruhi pelaksanaan rencana tersebut. Mengenai masalah pelaksanaan Rencana Aksi Sepihak, sikap Shalom selalau berubah-ubah. Mengenai kata Shalom yang tidak cocok dengan keadaan dewasa ini mengenai rencana tersebut, analis berpendapat, sebagian sebabnya mungkin karena kontradiksi antaranya dan Sharon tetap berlanjut. Kedua, tidak mengesampingkan maksud Shalom memberi harapan pada pemilihan umum Israel pada tahun depan, mencoba menyenangkan pemilih sayap kanan dengan sikap tersebut. Selain itu, sikap Shalom pada skala tertentu mencerminkan kekawatiran intern Israel terhadap peningkatan kekuatan Hamas. Namun analis menunjukkan, walaupun dilihat dari linkungan internasional, atau dipertimbangkan dari kepentingan Israel sendiri, Rencana Aksi Sepihak pasti akan dilaksanakan, kendatipun Shalom mempunyai opini berbeda terhadap rencana ini, akhirnya tidak bisa mengubah keadaan umum pelaksanaan rencana tersebut.
|
|
|