Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2005-05-16 14:38:00    
Guangxi Mengembangkan Ekonomi Dengan Keunggulan Daerah

cri

Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi di Tiongkok bagian barat daya merupakan suatu daerah tingkat propinsi yang menghubungkan negara-negara Asia Tenggara baik dari darat maupun dari laut. Pada tahun 1992, pemerintah Tiongkok menjadikan Guangxi sebagai " jalur laut " di Tiongkok bagian barat daya. Selama beberapa tahun ini, Guangxi mengembangkan keunggulannya sendiri, terus memperbesar skala perdagangan luar negerinya, memperbaiki iklim investasi di daerahnya, dan berupaya mendorong perkembangan ekonomi.

Bagian timur Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi adalah daerah pantai tenggara Tiongkok dengan ekonominya yang maju, bagian barat daya berbatasan darat dengan Vietnam sepanjang ribuan kilometer, kondisinya ternyata sangat unggul. Wakil Kepala Daerah Guo Shengkun mengatakan kepada wartawan, ciri geografis Guangxi sangat bermanfaat bagi kerja sama ekonomi dengan luar negeri.

" Guangxi mempunyai keunggulan di bidang letaknya maupun geografinya, seharusnya dijadikan sebagai suatu platform yang menghubungkan Tiongkok dengan Asia Tenggara. "

Menurut penjelasan, kini di Guangxi terdapat 12 kota bandar perbatasan, 21 pelabuhan. Di Tiongkok kini terdapat 3 jalan raya yang menuju negara-negara Asia Tenggara melalui Vietnam, 2 di antaranya terletak di dalam wilayah Guangxi. Jalan kereta api dapat langsung dari Guangxi ke Kota Hanoi, ibu kota Vietnam. Di bidang pengangkutan perairan, Guangxi memiliki pelabuhan yang jaraknya paling dekat dengan negara-negara Asia Tenggara. Di bidang pengangkutan udara, Kota Nanning dan Kota Guilin di Guangxi sudah membuka lin penerbangan dengan banyak negara Asia Tenggara.

Kota Dongxing adalah salah satu bandar di Guangxi yang berbatasan dengan Vietnam dan hanya terpisah oleh Sungai Beilun. Setiap subuh, ratusan warga Kota Dongxing sudah menunggu di bandar itu. Para warga itu dikabarkan membuka toko di Vietnam. Liao Xin, seorang warga Kota Dongxing yang sudah 5 tahun membuka toko di Vietnam mengatakan kepada wartawan, " Biasanya kami menunggu di bandar ini setiap pagi pukul 6 pagi, terus sampai bukanya bandar ".

Liao Xin mengatakan pula, di Kota Dongxing, kira-kira ada seribu orang yang mengusahakan bisnis lintas perbatasan seperti dia. Di kedua tepi Sungai Beilun, para pengusaha Tiongkok maupun Vietnam berkontak timbal balik secara bebas. Kini, bandar Kota Dongxing sudah menjadi salah satu bandar darat yang paling utama di Tiongkok, jumlah orang yang melintasi perbatasan menempati urutan ketiga di seluruh negeri, sedangkan nilai perdagangan impor dan ekspor tahun lalu melampaui 2 miliar Yuan RMB.

Kota Dongxing merupakan miniatur perkembangan kota perdagangan lintas batas di Guangxi. Kini, komoditas utama yang diekspor Guangxi ke negara-negara Asia Tenggara adalah busana, alat-alat listrik rumah tangga, permesinan dan perlengkapan, dan sebaliknya mengimpor sejumlah produk pertanian sambilan dan bahan mentah industri dari negara-negara tersebut. Pada tahun 2004, nilai perdagangan Guangxi dengan berbagai negara Asia Tenggara menembus 1 miliar dolar AS, kira-kira seperempat nilai perdagangan total seluruh daerah.

Pada 3 tahun yang silam, Tiongkok menandatangani persetujuan kerangka kerja sama ekonomi keseluruhan dengan ASEAN, dan mulai membina zona perdagangan bebas Tiongkok-ASEAN. Hal itu telah membawa peluang perkembangan baru bagi Guangxi. Untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dengan berbagai negara Asia Tenggara, Guangxi mempercepat pembangunan prasarana, memperbaiki iklim investasi. Di antaranya yang paling penting adalah perbaikan kondisi lalu lintas setempat.

Karena rumitnya topografi, lalu lintas selalu merupakan persoalan leher botol yang mengekang perkembangan ekonomi Guangxi. Oleh karena itu, memperbaiki hubungan lalu lintas menjadi persoalan utama yang perlu segera diselesaikan dalam pengembangan ekonomi. Menurut statistik, selama tahun-tahun terakhir ini, Guangxi mengalokasi sejumlah besar dana untuk mengintensifkan pembangunan infrastruktur hubungan lalu lintas, dan hanya pada tahun 2004 saja, hampir 13 miliar Yuan RMB dialokasi dalam pembangunan jalan raya. Wakil Kapala Daerah Guo Shengkun mengatakan, " Kini, kami sedang melebarkan pintu terhadap dunia luar, khususnya mengintensifkan pembangunan instalasi perhubungan lalu lintas, untuk membentuk suatu jalur yang menghubungkan Asia Tenggara dengan lebih luwes, lebih lancar, lebih aman dan lebih efektif, guna mendorong perkembangan ekonomi. "

Selama tahun-tahun terakhir ini, keunggulan letak geografisnya telah membawa perkembangan perdagangan luar negeri dan banyak investasi kepada Guangxi, sementara telah mendorong perkembangan industri pariwisata dan usaha pelayanan. Kini, Guangxi sudah menjadi tempat tujuan wisata utama bagi wisatawan internasional maupun Asia Tenggara. Menurut statistik, pada tahun 2004, Guangxi telah menerima 1,15 juta wisatawan asing dengan pendapatan hampir 300 juta dolar AS. Guangxi juga merupakan salah satu jalur utama bagi wisatawan Tiongkok ke negara-negara Asia Tenggara, setiap tahun lebih dari 500 ribu wisatawan ke luar negeri melalui Guangxi.

Menurut penjelasan, di samping membangun infrastruktur, Guangxi juga mengintensifkan pembinaan iklim bagi pengembangan ekonomi melalui berbagai cara. Misalnya, di berbagai tempat di Guangxi sering diadakan kursus penataran bahasa secara gratis, untuk membantu para warga belajar bahasa negara-negara Asia Tenggara. Pada November tahun 2004, Ekspo Tiongkok-ASEAN yang pertama digelar di Kota Naning, ibu kota Guangxi, yang telah membawa peluang baru untuk memperagakan citra Guangxi di hadapan dunia internasional.