Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2005-05-24 15:01:03    
Kenapa Abbas Berkunjung Ke AS Sekarang

cri

Ketua Badan Otoritas Nasional Palestina, Mahmoud Abbas hari ini berangkat ke Amerika Serikat(AS) untuk mengadakan kunjungan dan akan mengadakan pertemuan dengan Presiden AS George W. Bush pada hari Kamis. Ini adalah pertama kali kunjungan Abbas ke AS sejak ia menjabat sebagai ketua Badan Otoritas Nasional Palestina dan juga adalah pertama kali pertemuan Bush dengan pemimpin paling tinggi Palestina di Washington sejak Bush memboikot pemimpin Palestina, Yasser Arafat pada tahun 2000.

Opini berpendapat, tujuan kunjungan Abbas kali ini adalah mempertunjukkan hasil reformasi Palestina baru-baru ini, mengupayakan lebih banyak dukungan dari AS untuk mendorong prosedur perdamaian Palestina-Israel yang terjerumus lagi ke dalam kesulitan.

Sejak Abbas naik panggung pada awal tahun ini, situasi Palestina-Israel telah mengalami perubahan besar. Pertama, pemimpin-pemimpin Palestina dan Israel mencapai kesepahaman mengenai penghentian bentrokan kekerasan yang telah berlarut selama 4 tahun itu di Shram el. Sheik Mesir pada bulan Februari lalu. Israel telah membebaskan sebagian tahanan Palestina dan susul-menyusul menyerahkan hak pengontrolan keamanan dua kota di tepi barat Sungai Yordan kepada Palestina. Kedua, reformasi intern Palestina mencapai kemajuan menonjol. Setelah melobi dengan sukses berbagai faksi Palestina untuk memelihara ketenangan dengan Israel, Abbas dengan cepat mengeluarkan "langkah terpadu" reformasi keamanan, membenahi badan keamanan, menggantikan pengelola utama keamanan dan dengan cara "senjata tukar pekerjaan" memberikan amnesti kepada sebagian personel kekuatan bersenjata Palestina, agar mereka mengabdi pada pemerintah sekarang.

Namun, peristiwa bentrokan sporadis antara Palestina-Israel masih menguji kesepakatan gencatan senjata yang lemah.

Selain itu, sejak Perdana Menteri Israel, Ariel Sharon mengemukakan rencana penarikan mundur pada tahun 2003, tak pernah menutup-nutupi ambisiusnya untuk memperluas areal permukiman Yahudi di tepi barat Sungai Yordan. Dengan demikian, Palestina merasa khawatir setelah dilaksanakannya rencana penarikan, wilayah pendudukan di tepi barat Sungai Yordan yang dapat ditarik kembali akan menjadi semakin sedikit dan lebih pasif dalam perundingan masalah status terakhir yang meliputi perbatasan dan wilayah pada masa depan. Maka, Palestina berharap AS dapat memberi penjelasan mengenai hal tersebut sehingga dapat mengambil langkah yang relevan pada tahap selanjutnya.

Seorang analis politik Palestina menunjukkan, kunjungan Abbas ke AS pada saat ini tepat pada waktunya, melalui menyatakan tekad dan prestasi Palestina berdasarkan tuntutan AS untuk memperkokoh kebijakan AS terus mendukung lapisan baru pemimpin Palestina, sehingga memperkokoh kedudukan berkuasa Abbas, sementara memberi tekanan kepada Israel.

Abbas mengharapkan pula AS menyediakan bantuan ekonomi kepada Palestina, membantunya mendorong lebih lanjut reformasi badan keamanan. Dikabarkan, Kongres AS sudah meratifikasi penambahan bantuan sejumlah 200 juta dolar AS kepada Palestina pada tahun ini agar seluruh bantuan AS kepada Palestina pada tahun ini mencapai 275 juta dolar Amerika. Pada awal masa bakti kedua, Bush sudah menyatakan untuk meningkatkan intensitas penengahan bentrokan Palestina-Israel, dengan sikap lebih inisiatif dan aktif berpartisipasi dalam penengahan Palestina-Israel.

Analis berpendapat, meskipun sikap pemerintah AS agak berubah, tapi pendiriannya selalu memihak Israel itu tidak akan berubah, namun situasi dewasa ini memutuskan campur tangan AS akan lebih menitikberatkan pada bidang bantuan ekonomi terhadap Palestina, tapi dukungan politiknya hanya terbatas pada pendirian yang lalu, tidak dapat menyentuh masalah status terakhir Palestina-Israel yang sensitif.

Yuli, Haifeng