Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2005-06-08 15:28:48    
Rute Wisata G. Taishan dan Jamuan Keluarga Kong Hu Chu

cri

Gunung Taishan terletak di kota Tai'an, puncaknya setinggi 1.545 m dari permukaan laut. Di daerah pemandangan Gunung Taishan terdapat lebih 300 bukit, lebih 20.000 pohon kuno dan terkenal dan lebih 110 patilasan sejarah. Dalam sejarah Tiongkok tercatat 72 penguasa pernah datang ke Taishan untuk bersembahyang dan mengadakan kegiatan sembahyang nenek moyang yang meriah. Tahun 1987, Gunung Taishan dinyatakan sebagai warisan alam dan budaya dunia oleh Unesco. Seorang wisatawan dari Jepang, Hainaki Yazima mengatakan, perpaduan organik antara lanskap alam dan budaya membuat Gunung Taishan tersohor di seluruh dunia. Dikatakannya,"Taishan adalah gunung paling terkenal di Tiongkok. Kami sangat gembira datang ke tempat ini. Taishan adalah warisan bangsa Tionghoa dan sebuah jembatan yang menghubungkan sejarah dan zaman sekarang. Sebagai orang asing, kami gembira menyaksikan gunung ini dilindungi begitu baik sebagai peringatan sejarah."

Kebanyakan wisatawan yang berkunjung ke Gunung Taishan bermobil sampai ke Zhongtianmen yang terletak di pinggang gunung, kemudian ke Nantianmen yang dekat puncak gunung dengan menumpang kereta gantung, dan dari sana mendaki puncak gunung. Sepanjang perjalanan dengan mobil dan kereta gantung, wisatawan dapat menikmati pemandangan indah sekeliling dan menghemat tenaga untuk mendaki puncak. Sudah tentu, bagi penggemar mendaki gunung, tidak ada salahnya mendaki puncak mulai dari kaki gunung.

Ada orang mengatakan, pesona Gunung Taishan justru terletak pada jerih payah untuk mendaki sampai ke puncaknya. Ada jalan berundak-undak dari kaki gunung sampai puncak sebanyak lebih 7.000 undakan. Mendaki menyusuri jalan itu sangat menguras tenaga, namun di antara para pendaki tidak jarang terdapat orang lanjut usia yang sudah putih rambutnya sedang dengan tak kenal susah payah melangkah mendaki gunung. Banyak orang di Tiongkok menganggap pendakian Gunung Taishan sebagai suatu pengalaman yang patut dikenang seumur hidup. Seorang lanjut usia, Wang Tieling yang baru saja mencapai puncak mengatakan,"Saya pernah mendaki Gunung Taishan ini lebih 20 tahun yang lalu. Ketika itu saya masih muda dan mulai mendaki dari Zhongtianmen. Pada waktu itu belum ada kereta gantung dan jalan menuju puncak sangat sempit, cukup berat ditempuh."

Sampai di puncak, Wang Tieling tampak tersengal-sengal napasnya, tapi ia merasa sangat gembira bisa mendaki sampai ke puncak. Puncak Gunung Taishan cukup luas, di sana ada jalan, toko dan hotel serta tempat rekreasi. Jalan di puncak gunung itu dinamakan Jalan Langit, di kedua sisinya adalah bangunan-bangunan toko bergaya kuno yang dibangun di tepi jurang. Asyik juga dipandang.

Kebanyakan wisatawan yang mendaki sampai ke puncak bermalam di puncak untuk menyaksikan matahari terbit keesokan harinya. Ada juga yang bergadang semalam suntuk mondar mandir di Jalan Langit sembari menikmati makanan di warung-warung yang buka sepanjang hari dan malam. Seorang wisatawan dari Irlandia bernama, Emily Mckenzie tampak sedang asyik menikmati hidangan kue dadar di sebuah warung. Ia sangat menikmati keindahan pemandangan gunung itu. Dikatakannya,"Saya baru pertama kali ini ke Tiongkok. Gunung Taishan sangat indah dan agung." Demikian kata Emily.

Padahal sudah sejak dahulu kala orang Tiongkok memuja keagungan Gunung Taishan. Jauh lebih 2.000 tahun silam, pemikir besar Tiongkok Kong Hu Chu pernah mengatakan bahwa dunia tampak kecil dilihat dari puncak Gunung Taishan. Berbicara tentang Kong Hu Chu, maka pos perjalanan kami berikutnya adalah Kota Qufu, yang merupakan kampung halaman Kong Hu Chu, terletak di bagian selatan Provinsi Shandong.

Berangkat dari Kota Tai'an dengan mobil akan tiba di Qufu dengan jarak tempuh selama dua jam. Kong Hu Chu yang dilahirkan pada abad ke-6 sebelum masehi adalah pemikir yang terkenal, juga negarawan dan ahli pendidikan yang terkenal. Ia telah memberikan pengaruh sangat penting bagi pembentukan kepribadian dan karakter bangsa Tionghoa. Di Qufu terdapat banyak patilasan sejarah yang ada kaitannya dengan Kong Hu Chu, di antaranya yang paling terkenal adalah kuil untuk menyembahyangi Kong Hu Chu yang dibangun dengan merombak bekas tempat tinggal Kong Hu Chu, serta rumah keluarga Kong Hu Chu yang ditempati anak cucu Kong Hu Chu turun temurun, dan makam keluarga Kong Hu Chu. Ketiga tempat itu patut dikunjungi, namun yang tak kalah menariknya bagi wisatawan adalah mencicipi hidangan keluarga Kong Hu Chu yang merupakan pesta meriah keluarga Kong Hu Chu untuk menghormat tamu agung, mengadakan sembahyang, mengadakan peringatan ulang tahun, perkawinan atau belasungkawa. Tukang masak terkenal Palace Hotel Beijing, Li Qishan mengatakan bahwa masakan keluarga Kong Hu Chu mengumpulkan sari pati hidangan berbagai daerah seluruh Tiongkok. Dikatakannya,"Hidangan keluarga Kong Hu Chu ditandai ciri-ciri warna, harum, cita rasa, bentuk, nama dan bahan yang sangat bagus dan menarik. Semua bahan disediakan oleh pemasok khusus."

Kata Li Qishan, nama hidangan sangat mendalam artinya, ada yang menggunakan nama tradisional, ada pula yang sangat puitis; kue-kue dibuat sangat menarik, begitu pula wadahnya.

Meski di hotel-hotel besar di banyak kota kita juga dapat mencicipi hidangan ala keluarga Kong Hu Chu, namun adalah pengalaman yang istimewa menikmati hidangan itu di kampung halaman Kong Hu Chu sendiri. Maka, kalau Anda sempat berkunjung ke Gunung Taishan, sempatkan waktu untuk ke Qufu dan nikmati sendiri hidangan yang lezat dan penuh arti itu.