Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2005-06-09 09:30:23    
Juara Olimpiade Tenis Putri Tiongkok Ingin Capai Terobosan Baru

cri

Olah raga tenis Tiongkok tahun lalu mencapai kemajuan terobosan. Pasangan ganda putrid Zhen Jie/Yan Zi dalam Turnamen Australia Terbuka 2004 berhasil masuk 8 besar, suatu prestasi terbaik pasangan puteri Tiongkok dalam Grand Slam; dalam Turnam Prancis Terbuka tahun 2004, Zhen Jie berhasil masuk 16 besar, prestasi terbaik pemain puteri Tiongkok dalam Grand Slam; Setelah itu, pasangan Tiongkok Li Ting/Sun Tiantian dalam Olimpiade Athena berhsil menyumbang medali emas untuk ganda puteri kepada kontingen Tiongkok. Selama hampir setengah tahun ini, petenis Tiongkok terus berjuang keras, dan Li Na berhasil tampil sebagai juara WTA pertama dalam sejarah tenis Tiongkok. Di antara pemain-pemain putrid itu, juara Olimpiade pasangan Li Ting/ Sun Tiantian mengundang perhatian paling luas. Hampir satu tahun berlalu sejak Olimpade Athena, bagaimana keadaan mereka sekarang? Dalam acara tetap Ruangan Olahraga kali ini, akan kami sampaikan laporan wartawan kami.

Dalam Turnamen Tenis Perancis Terbuka tahun 2005 yang dimulai tanggal 23 Mei lalu, pasangan Li Ting/ Sun Tiantian meski gagal maju ke perempat final, tapi mereka mencatat prestasi terbaik bagi pemain Tiongkok dalam Perancis Terbuka, juga merupakan prestasi terbaik mereka dalam Grandi Slam. Terobosan itu dicapai dengan tidak mudah, karena mereka tidak dalam kondisi terbaik sejak berakhirnya Olimpiade Athena. Pada awal tahun ini, pasangan itu bahkan gagal maju ke babak ketiga dalam Australia Terbuka. Li Ting ketika diwawancarai mengatakan, sebelum Perancis Terbuka, kondisinya kurang baik. Prestasi yang cukup baik dicapai berkat latihan yang sangat intensif sebelum pertandingan dan semangat juang yang gigih dalam pertandingan. Li Ting mengatakan,

"Sebelumnya, kondisi saya kurang baik, dan saya juga kurang percaya diri. Dalam beberapa kali pertandingan sebelum Prancis Terbuka, walaupun kami berhasil meraih gelar juara dalam pertandingan pertama, tapi lawan kami tidak begitu kuat. Dalam pertandingan di Italia, kami dikalahkan pasangan Peng Shuai/Li Huizhi dalam pertandingan babak pertama. Oleh karena itu, saya kurang percaya diri untuk mengikuti pertandingan Perancis Terbuka. Namun, melalui latihan sebelum pertandingan dan penyesuaian diri yang bersasaran serta perjuangan dalam pertandingan, saya makin punya rasa percaya diri." Demikian kata Li Ting.

Kemenangan yang dicapai dalam pertandingan Perancis Terbuka membuat Li Ting/Sun Tiantian memperoleh kembali rasa percaya diri. Mereka menyatakan akan berupaya mencapai terobosan lebih besar dalam Pekan Olah raga Nasional dan Turnamen Amerika Terbuka tahun ini. Sun Tiantian menyatakan bahwa target berikutnya ialah terus mencapai terobosan dalam Grand Slam karena Grand Slam penting bagi pemain tennis.

Untuk mencapai kemajuan lebih baik, Li Ting/Sun Tiantian perlu mengatasi kesulitan yaitu bagaimana dengan tenang menghadapi tekanan dari perhatian terhadap mereka sebagai juara Olimpiade. Mengenai hal itu, sikap mereka ialah menghadapinya dengan santai. Sun Tiantian mengatakan,

"Semakin banyak orang mengenal kami, semakin besar pula harapan yang tertumpu pada kami. Dalam keadaan seperti itu, kami tidak seharusnya menambah tekanan kepada diri sendiri. Sudah tentu, tekanan pasti ada karena ingin memenangkan setiap pertandingan. Oleh karena itu, adalah sangat penting untuk menyesuaikan diri dan menghadapi pertandingan dengan sikap yang tenang."

Li Ting dan Sun Tiantian mengatakan, dalam pertandingan Prancis Terbuka kali ini, mereka dapat bermain dengan baik dan mencapai prestasi terobosan karena menghadapinya dengan sikap santai. Mereka berharap dapat terus menjaga kondisi psikologis seperti itu.

Selain itu , juara Olimpiade tersebut perlu meningkatkan prestasinya di nomor tunggal, karena dalam tenis professional, prestasi nomor tunggal lebih dipentingkan daripada prestasi di nomor ganda. Oleh karena itu, seusai Olimpiade Athena, Li Ting dan Sun Tiantian yang bertahun-tahun ambil bagian dalam pertandingan ganda bertekad mencapai terobosan di nomor tunggal. Mereka menghadapi situasi lebih berat daripada ketika mereka meraih gelar juara Olimpiade, karena nomor tunggal sangat berbeda dengan nomor ganda. Sun Tiantian mengatakan,

"Peringkat nomor tunggal kami jauh di bawah peringkat nomor ganda. Kami bahkan hanya bisa bermain di pertandingan pendahuluan. Dari segi teknik, tuntutan kepada pemain tunggal jauh lebih berat dibanding pemain ganda."

Sementara itu, pemain handal di nomor tunggal lebih banyak jumlahnya dan persaingan lebih sengit. Ini pula sebabnya Li Ting dan Sun Tiantian sulit mencetak prestasi di nomor tunggal dalam waktu singkat. Sejauh ini, prestasi terbaik Li Ting di nomor tunggal ialah lolos dari tiga babak pertandingan pendahuluan di Australia Terbuka awal tahun ini, sedang Sun Tiantian hanya memasuki pertandingan babak kedua di Wimbledon tahun lalu. Dalam Perancis Terbuka kali ini, mereka bahkan gagal lolos dari pertandingan pendahuluan. Sedang peringkat dunia mereka di nomor tunggal lebih rendah lagi. Namun mereka menyadari bahwa nomor tunggal sangat penting bagi olah raga tennis, bahkan teknik pertandingan ganda juga berlandaskan pertandingan tunggal. Maka, apapun kesulitan yang akan dihadapi, pasangan ganda putri Tiongkok ini bertekad akan meningkatkan prestasi di nomor tunggal untuk mencapai terobosan lebih banyak dalam sejarah olah raga tenis Tiongkok.

(Wuping)