Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2005-06-09 14:56:06    
Pembicaraan 6 Pihak Berharapan Dipulihkan

cri

Wakil Korea Utara dan Amerika Serikat (AS) baru-baru ini mengadakan dua kali pertemuan melalui Saluran New York. Walaupun kedua pihak sejauh ini tetap gagal mencapai kesepahaman terobosan tentang pemulihan pembicaraan 6 pihak mengenai masalah nuklir Semenanjung Korea, tapi berbagai macam gejala menunjukkan, bahwa peluang pemulihan pembicaraan 6 pihak sedang semakin bertambah.

Pertemuan pejabat AS dan Wakil Tetap Korea Utara Untuk Markas Besar PBB merupakan satu-satunya cara dialog berharapan antara kedua pihak tentang masalah nuklir Semenanjung Korea. Walaupun pemerintah Bush tetap mempertahankan pendirian bahwa masalah nuklir Semenanjung Korea tidak diselesaikan melalui cara perundingan bilateral Amerika Serikat dan Korea Utara, tapi menurut analis, dua kali kontak antara Korea Utara dan AS di New York pada tanggal 13 bulan Mei lalu dan hari Senin lalu menunjukkan interaksi antara kedua pihak dalam batas yang tertentu.

Dikabarkan, pertemuan di New York pada bulan Mei diadakan atas permintaaan Amerika Serikat. Dalam pertemuan tersebut, pejabat Amerika Serikat dengan tegas menyatakan mengakui Korea Utara sebagai negara berdaulat. Amerika Serikat tidak bermaksud menggempur dan mengagresi Korea Utara. Akan tetapi, setelah itu, Korea Utara tidak segera memberikan tanggapan terhadap pendirian AS tersebut sehingga sangat mengecewakan orang luar. Dalam keadaan tersebut, Korea Utara dengan inisiatif mengajukan mengadakan lagi kontak dengan Amerika Serikat hari Senin lalu, ini menunjukkan sikap positif Korea Utara.

Apabila dilihat dari keadaan pertemuan kali ini yang dijelaskan oleh Departemen Luar Negeri AS, Korea Utara menyatakan akan kembali ke pembicaraan 6 pihak, tapi tidak menetapkan waktu konkritnya. Namun, menurut analis, tidak dapat disangkal arti positif pertemuan itu hanya berdasarkan hal tersebut.

Setelah pertemuan Korea Utara-Amerika Serikat, Amerika Serikat melaporkannya kepada negara terkait. Walaupun sangat minim isi yang diungkapkan oleh berbagai pihak terkait kepada kalangan luar, tapi penilaiannya terhadap pertemuan tersebut adalah positif. Wakil tetap Tiongkok untuk PBB, Wang Guangya baru-baru ini mengatakan, Tiongkok menyambut baik kontak Korea Utara-AS di New York dan mengharapkan pembicaraan 6 pihak dapat dipulihkan dalam waktu beberapa pekan mendatang .

Mengizinkan wartawan ABC Amerika Serikat meliput ke Korea Utara juga merupakan sinyal positif yang dikeluarkan oleh Korea Utara kepada dunia luar.

Sedangkan Amerika Serikat baru-baru ini juga bertutut-turut mengeluarkan sinyal positif. Misalnya, Presiden Bush belum lama berselang menyebut untuk pertama kali pemimpin Korea Utara sebagai tuan, Menteri Luar Negeri Condoleezza Rice baru-baru ini secara terbuka menyangkal argumentasi bahwa Pemerintah Amerika Serikat menetapkan batas waktu terakhir mengenai rencana aksinya terhadap Korea Utara untuk masa selanjutnya.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Korea Utara kemarin menuntut Amerika Serikat menciptakan syarat menguntungkan untuk memulihkan pembicaraan 6 pihak, tapi tidak menyebut syarat konkritnya. Menurut analis, hal itu menunjukkan, bahwa Korea Utara sedang menunggu sikap Amerika Serikat, dan mengharapkan kembali ke pembicaraan 6 pihak melalui saluran yang layak .

Seiring dengan mendekatnya genap satu tahun kemacetan pembicaraan 6 pihak, semakin menanjak seruan masyarakat internasional supaya secepatnya dipulihkan pembicaraan 6 pihak, dan penengahan yang diadakan oleh berbagai pihak terkait untuk hal itu juga menjadi lebih aktif .