|
 
Ketua Badan Otoritas Nasional Palestina, Mahmoud Abbas kemarin di Jalur Gaza mengadakan pembicaraan dengan pemimpin berbagai faksi bersenjata Palestina dan mencapai persetujuan mengenai pemeliharaan gencatan senjata Palestina-Israel, sehingga menyediakan syarat untuk meredakan ketegangan situasi Palestina-Israel yang berkelanjutan.
Abbas tiba di Jalur Gaza dan mengadakan pembicaraan dengan berbagai faksi Palestina dalam keadaan dimana situasi Palestina-Israel semakin tegang, gencatan senjata akan mengalami kegagalan. Bentrokan kekerasan Palestina-Israel yang sengit menarik perhatian serius berbagai pihak, Perunding Pertama Palestina menjerit, bahwa gencatan senjata Palestina-Israel terancam kegagalan. Untuk mencegah memburuknya situasi, Abbas Rabu lalu tiba di Jalur Gaza dan mengadakan kontak dengan berbagai faksi Palestina.
Kemarin Abbas di Jalur Gaza telah mengadakan pembicaraan dengan Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) dan faksi bersenjata Palestina lainnya. Abbas menegaskan, memelihara situasi gencatan senjata sesuai dengan kepentingan dasar Palestina. Ia mendesak berbagai faksi bersenjata mematuhi persetujuan gencatan senjata Palestina-Israel, menghentikan semua aksi penyerangan, tidak memberi alasan kepada Israel untuk memukul Palestina. Abbas menyetujui pula berbagai faksi Palestina ikut serta dalam pekerjaan persiapan Palestina mengenai penarikan mundur Israel dari Jalur Gaza.
Seusai pembicaraan, juru bicara Hamas menyatakan, pihaknya tersebut akan terus mematuhi persetujuan gencatan senjata Palestina-Israel, namun kalau mereka mengalami serangan dari tentara Israel, mereka akan mempertahankan hak untuk berbalas. Pemimpin Organisasi Perang Jihad Islam (Jihad) Palestina menyatakan pula, pihaknya akan mematuhi gencatan senjata untuk sementara, namun ia menghimbau pula berbagai faksi Palestina mempertimbangkan kembali apakah mempertahankan pendirian tersebut dalam keadaan di mana Israel terus melangga persetujuan gencatan senjata.
1 2
|