Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2005-06-17 14:35:11    
Tiga Masalah Kontroversial  Mengenai Berlayar Zheng He Ke Samudera Hindia

cri

599 tahun setelah Zheng He berlayar ke Samudera Hindia, kontroversi mengenai sejarah gemilang ini tetap berlangsung di kalangan pakar sejarah. Kontroversi itu terutama terpusat pada tiga masalah, yaitu tujuan dan sejauh mana Zheng He mengadakan pelayaran, serta pengenalannya terhadap dunia dalam sejarah pertukaran Tiongkok dan negera-negara lain.

Apa sebenar tujuan Zheng He mengadakan pelayaran ke Samudera Hindia? Semacam pandangan menganggap adalah untuk memperkenalkan Dinasti Ming kepada dunia dan memperluas hak maritim. Ada pakar berpendapat, pada masa awal Dinasti Ming, kekuatan negara sangat kuat , dan mempunyai keinginan untuk meningkatkan hubungan dengan berbagai negara, serta memperluas perdagangan dan pergaulan dengan negara lain. Untuk menunjukkan kejayaan Dinasti Ming, Kaisar Zhu Di perlu mendirikan hubungan antara kerajaannya dan negara-negara di bawahnya. Selain itu juga untuk meredakan ketidak puasan sebagian orang dalam negeri terhadap direbutnya kedudukan kaisar olehnya dengan kekuatan senjata.

Tapi menurut versi lain hal itu berkaitan dengan pergolakan dalam istana Dinasti Ming. Ada orang berpendapat bahwa pelayaran Zheng He ke Samudera Hindia terutama untuk mencari Kaisar Jianwen. Namun kalangan keilmuan pada umumnya menyangsikan versi kedua ini, karena mencari Kaisar Jianwen ke Samudera Hindia mutlak bukan cara efektif, kalau Kaisar Jianwen benar-benar lari ke luar negeri, dia akan segera bersembunyi setelah mengetahui dirinya dikejar.

Selama 24 tahun Kaisar Yongle berkuasa , Mongolia di Tiongkok Barat Laut terus menerus mengancam perbatasan utara Dinasti Ming. Ada oang berpendapat bahwa diutusnya Zheng He untuk mengarungi Samudera Hindia oleh Kaisar Yongle adalah untuk memelihara perdamaian dengan negara-negara lain agar dapat lebih mencurahkan tenaga untuk pertahanan di utara. Namun ketika itu kekuatan berbagai negara tidak kuat, tidak ada kemungkinan untuk menyerang Dinasti Ming, maka versi itu juga sulit meyakinan orang. Tujuh kali Zheng He berlayar ke Samudera Hindia, hanya terjadi tiga kali pertempuran, yaitu satu kali pertempuran untuk membantu pergantian kekuasaan sebuah negara kecil, satu lagi untuk menangkis sergapan , dan satu kali lagi melawan serangan bajak laut.

Pada Oktober tahun 2002, ilmuwan sejarah pelayaran luat amatir Cavin Menzies dalam bukunya yang berjudul 1421: Tiongkok Temukan Dunia menganggap bahwa pelayaran Zheng He ke Samudera Hindia merupakan armada pertama yang berlayar mengeliling bumi dalam sejarah umat manusia, jauth sebelum pertengahan abad ke-15, navigator Tiongkok telah menemukan banyak tempat di dunia, lebih awal puluhan bahkan seratus tahun daripada penemuan para navigator Barat.

Akan tetapi, sangat disesalkan sejauh ini masih belum ditemukan adanya catatan seperti itu dalam kitab sejarah Tiongkok.

Di Tiongkok selalu terdapat dua macam filsafat dominasi dan ide penyelenggarakan negara yang sama sekali berlainan yaitu pemerintahan berdasarkan keadilan dan penuh kebijakan dan pemerintahan dengan kekerasan. Pikiran kaum Konghucuis menganjurkan pemerintahan berdasarkan keadilan dan penuh kebijakan, tidak menyetujui pemerintahan dengan kekerasan, tidak menganjurkan ekspansi ke luar dengan kekuatan militer. Pikiran penguasaaan ini selalu menjelujuri hubungan Tiongkok dan negara lain. Pelayaran Zheng He ke Samudera Hindia membawa kembali pandangan dunia yang bagaimana kepada Tiongkok, ini merupakan masalah yang perlu diselidiki untuk memperingati segenap 600 tahun pelayaran Zheng He ke Samudera Hindia.

Kebijakan Tiongkok pada setiap dinasti adalah asalkan negara tetangga tidak merusak keamanan dan teteram perbatasan, Tiongkok jarang dengan inisiatif menyerang negara lain, melainkan dengan pengaruh kuat Tiongkok menaklukkan negara lain.

Akan tetapi, pelayaeran Zheng He ke Samudera Hindia telah melahirkan ide hak maritim yang paling awal di Tiongkok, yaitu pikiran yang memanifestasikan dengan kekuatan militer sebagai beking, dengan perdagangan laut sebagai cara , melaksanakan penjeraan terhadap negara musuh di pesisir, ini merupakan uraian mengenai hak maritim yang paling mendalam dan paling awal ditemukan sejauh ini di Tiongkok, lebih awal sekitar 500 tahun daripada uraian ahli sejarah angkatan laut Amerika Mahan tentang hak maritim .