Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2005-06-20 14:56:13    
"Kaligrafi lantai"Yang Populer Di Kalangan Orang Lanjut Usia Kota Beijing

cri

Di taman-taman Kota Beijing setiap pagi tampak banyak orang lanjut usia rajin melakukan latihan kebugaran tradisional seperti main silat Taiji dan menari Yangko. Pada bertahun-tahun terakhir ini, timbul latihan kebugaran baru yang erat kaitannya dengan budaya, dinamakan"kaligrafi lantai". Latihan ini disamping merupakan olah raga , juga suatu bentuk latihan watak budaya. Dalam Ruangan Kehidupan Sosial Tiongkok edisi ini saudara pendengar, akan kami perkenalkan latihan" kaligrafi lantai" itu.

Kaligrafi tradisional Tiongkok adalah menulis di atas kertas dengan mopit. Sedang " kaligrafi lantai" menulis dengan air di lantai tanah dengan pena mopit khusus yang sangat besar. Gagang pena itu terbuat dari batangan kayu sepanjang satu meter dan mata pena terbuat dari spons yang diruncingkan lalu diikat pada gagang pena, sedang tintanya adalah air. Di Taman Istana Musim Panas Beijing, wartawan bertemu dengan seorang penggemar kaligrafi lantai bernama Zhou Shude. Di bawah sebuah pohon yang rindang, ia mencelupkan pena raksasanya ke dalam sebuah tong kecil berisi air, lalu ia menggerakkan pena itu di lantai. Sejalan dengan gerak pena itu, satu demi satu huruf besar yang kuat dan indah goresannya membekas di lantai. Sebentar saja, sebuah sajak penyair zaman kuno tampil di depan mata, tapi huruf kaligrafi itu perlahan-lahan pudar dan lenyap seiring dengan menguapnya air pada tulisan itu.

Kakek Zhou yang berusia 60 tahun itu sudah 8 tahun berlatih "kaligrafi lantai". Berbicra tentang manfaat latihan kaligrafi itu, ia mengatakan:" Berlatih kaligrafi lantai menguntungkan kesehatan. Sudah sejak dulu saya gemar kaligrafi, tapi dulu menulis dengan mopit di atas kertas. Berhubung menulis huruf besar-besar di kertas khusus untuk kaligrafi tidak murah ongkosnya, maka saya kemudian memilih berlatih kaligrafi lantai. Kaligrafi lantai boleh dikata tidak membutuhkan ongkos apapun."

Di Taman Yuyuantan sebuah taman lain yang dukup terkenal di Kota Beijing, wartawan bertemu dengan 20 lebih orang lanjut usia penggemar " kaligrafi lantai". Seorang kakek berambut putih di antara mereka sangat menarik perhatian, bukan saja karena tulisan kaligrafinya bagus, tetapi juga karena penanya yang sangat unik. Di gagang pena terdapat sebuah wadah air seperti teko kecil, dari sana air mengalir ke ujung pena, dan volume air dapat dikontrol. Dengan demikian tak perlu sebentar-sebentar mencelupkan pena ke dalam tong air, dan benar-benar merupakan sebuah " pulpen".

Lian Qixian yang berusia 72 tahun itu sudah belasan tahun berlatih " kaligrafi lantai". Ia sedang siap mematenkan penanya itu. Setiap hari Lian berlatih " kaligrafi lantai" di taman selalu menarik minat banyak orang. Para pengunjung tidak saja mengagumi kaligrafinya, tetapi juga tertarik oleh pena yang digunakannya. Kakek Lian dengan bangga mengatakan, kini sudah banyak orang memesan pena itu, di antaranya ada juga tamu dari Korea Selatan dan Jepang. Dikatakannya bahwa ia membuat pena itu bukan untuk memperoleh keuntungan, melainkan untuk memberi kemudahan kepada orang lanjut usia yang gemar " kaligrafi lantai".

Lian Qixian mengatakan: "Kini Tiongkok telah menjadi negara yang relatif banyak penduduk lanjut usianya. Mereka membutuhkan adanya gantungan spiritual. Latihan " kaligrafi lantai" bermanfaat bagi kesehatan dan meningkatkan mutu budaya seseorang.

Wartawan menyaksikan, orang-orang lanjut usia yang berlatih " kaligrafi lantai" di taman itu menulis sambil berembuk mengenai teknik kaligrafi. Mereka memiliki psikologi yang tenang dan optimis, dan dengan senang hati mengajari orang lain. Kini " kaligrafi lantai" di taman-taman Beijing sudah menjadi suatu pemandangan yang menarik bagi wisatawan. Seorang wisatawan dari Provinsi Shanxi mengatakan:

"Kaligrafi seperti ini sangat menarik dan hanya bisa disaksikan di Beijing."

Di Taman Jingshan yang terletak di pusat kota, wartawan mellihat seorang wisatawan Korea Selatan lama-lama berdiri menyaksikan orang-orang lanjut usia yang sedang asyik berlatih " kaligrafi lantai". Ia mengatakan:" Di dinding rumah saya tergantung sebuah karya kaligrafi buah tangan kaligrafer terkenal Korea Selatan. Tulisannya mirip sekali dengan kaligrafi orang-orang lanjut usia tersebut. Hebat betul mereka itu. Di Korea Selatan orang lanjut usia gemar mendaki gunung, berolah raga lari dan lain-lain. Tapi di Tiongkok, tampaknya mereka lebih suka kaligrafi dan main layang-layang, tampak sangat santai."

Karena berlatih " kaligrafi lantai" hanya memerlukan sedikit air, maka sangat ramah lingkungan. Oleh karena itu, pihak taman juga sangat mendukung kegiatan itu. Mereka khusus membersihkan lapangan untuk orang lanjut usia yang berlatih " kaligrafi lantai".

Menurut keterangan, "kaligrafi lantai" kini cukup populer di kalangan orang lanjut usia dan menjadi suatu bentuk khusus kaligrafi yang diterima oleh semakin banyak penggemar. Seorang guru sebuah kursus kaligrafi di Beijing menerangkan, di kelasnya ada belasan siswa asing yang berasal dari Amerika, Jerman, Perancis, Jepang, Korea Selatan dan Singapura. Mereka sangat berminat pada kaligrafi tradisional Tiongkok, juga tertarik pada " kaligrafi lantai" yang semakin populer itu. Seorang sosiolog mengatakan bahwa " kaligrafi lantai" memadukan latihan kebugaran, peningkatan taraf budaya dan pelestarian lingkungan. Kegiatan tersebut sangat cocok bagi orang lanjut usia dan adalah suatu kegiatan kebugaran yang anggun, trendi, ekonomis dan ramah lingkungan.