Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2005-06-24 13:55:38    
Dialog Korut-Korsel

cri

Pembicaraan Tingkat Menteri Korea Utara dan Korea Selatan kemarin malam ditutup di Seoul. Setelah dibukanya kembali gerbang dialog yang telah tertutup selama 10 bulan, pembicaraan kali ini mencapai hasil bernas dan memajukan proses kerujukan dan kerja sama antara Korea Selatan dan Korea Utara.

Hasil yang dicapai dalam pembicaraan tingkat menteri antara Korea Selatan dan Korea Utara kali ini mengundang perhatian tinggi dari dunia luar.

Pertama, pembicaraan kali ini menandakan bahwa kedua pihak telah secara menyeluruh memulihkan jalur dialog antar kedua pemerintah yang ada sekarang, di antaranya termasuk pembicaraan tingkat menteri, pembicaraan Palang Merah di bidang kemanusiaan, pembicaraan dewan promosi kerja sama ekonomi di bidang ekonomi dan pembicaraan tingkat jenderal di bidang militer.

Kedua, hasil pembicaraan kali ini memperlihatkan banyak titik terang pertukaran dan kerja sama antara Selatan dan Utara. Misalnya, kedua pihak memutuskan untuk mengembangkan dialog kerja sama pertanian yang langsung ditangani oleh pejabat tingkat wakil menteri, dan mengembangkan dialog di bidang perikanan untuk menjajaki perancangan bersama kawasan penangkapan ikan dan masalah pragmatis lainnya; kedua pihak setuju untuk membicarakan masalah konfirmasi nasib personel yang hilang dalam masa perang dalam pembicaraan Palang Merah. Di atas dasar pemulihan kegiatan reuni keluarga yang terpisah, kedua pihak juga memutuskan untuk mengadakan uji coba kegiatan tatap muka keluarga yang terpisah. Dapat dikatakan, kesepahaman substansial pembicaraan tingkat menteri kali ini meletakkan titik tolak baru bagi pertukaran dan kerja sama antara Korea Utara dan Korea Selatan.

Selain itu, yang paling mengundang perhatian dunia luar adalah sinyal positif mengenai masalah nuklir Semenanjung Korea yang dikeluarkan di depan pembicaraan tingkat menteri kali ini. Kedua pihak dalam komunike bersama seusai pembicaraan tersebut menyatakan, Selatan dan Utara menjadikan denuklirisasi Semenanjung Korea sebagai tujuan terakhir dan setuju untuk menyelesaikan secara damai masalah nuklir Semenanjung Korea.

Analis berpendapat, ketika prospek masalah nuklir Semenanjung Korea dan pembicaraan 6 pihak yang berkaitan dengan masalah itu tetap kusut dan rumit, dicapainya kesepahaman antara Korea Selatan dan Korea Utara mempunyai arti luar biasa. Pertama, setelah pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Il hari Jumat pekan lalu menyatakan bahwa denuklirisasi Semenanjung Korea adalah wejangan dari mantan Ketua Korea Utara, Kim Il Sung, Korea Utara melalui pembciaraan tingkat menteri kali ini menyatakan lagi kepada dunia luar pendiriannya yang menganut tujuan denuklirisasi di Semenanjung Korea. Kedua, dalam pembicaraan kali ini, kedua pihak dapat mengadakan dialog yang tulus hati dan bersahabat, dan pada akhirnya menyatakan kesediaan untuk mengambil langkah yang sungguh-sungguh dalam mendorong dialog nuklir Semenanjung Korea, itu sangat patut dibenarkan. Kini, pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Il menyatakan, kalau maksud Amerika Serikat (AS) yang mengakui dan menghormati Korea Utara itu cukup tegas, jadi Korea Utara berpengharapan kembali ke Pembicaraan 6 Pihak pada bulan Juli. Sebagai kelanjutan semangat dialog tesebut, Korea Utara menegaskan kembali pendiriannya mengenai perdamaian dalam pembicaraan tingkat menteri Selatan-Utara kali ini, itu ternyata merupakan sebuah sinyal positif lagi untuk menghidupkan kembali Pembicaraan 6 Pihak.

Interaksi aktif antara Selatan dan Utara Semenanjung Korea telah mengundang perhatian tinggi dari pihak lain Pembicaraan 6 Pihak. Analis menyatakan yakin bahwa kalau berbagai pihak terkait lebih lanjut memanifestasikan kejujuran dan mencengkam peluang baik dewasa ini, jadi Pembicaraan 6 Pihak kemungkinan besar dihidupkan kembali sedini mungkin.