Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2005-07-06 17:38:12    
Bahasa Mandarin Penting

cri

Dewasa ini orang Tionghoa umumnya cukup menaruh minat pada bahasa asing, terutama bahasa Inggris, namun sementara itu banyak orang justru mengabaikan bahasanya sendiri yakni Mandarin.

Sebenarnya, dalam penghidupan sehari-hari di Tiongkok, bahasa Inggris tidak banyak digunakan. Bagi warga Tiongkok, bahasa Mandarin nyata sekali lebih penting daripada bahasa Inggris. Namun bagaimana pengusaan warga Tiongkok terutama pemudanya atas bahasa Mandarin? Keadaannya kurang membuat orang merasa optimis. Misalnya banyak kata-kata salah ditulis dalam artikel. Penggunaan istilah secara tidak benar dan tidak tepat serta kesalahan tata bahasa sering terjadi, malah kebanyakan adalah kesalahan yang primer, sungguh membuat orang merasa geli sekaligus sedih.

Banyak sebab yang mengakibatkan terjadinya hal-hal seperti itu, antara lain sejumlah orang termasuk juga sejumlah pengambil keputusan dan guru beranggapan bahwa sebagai orang Tionghoa, sudah tentu tidak ada masalah dalam penguasaan bahasa Mandarin, maka pengajaran dan pembelajaran bahasa Mandarin kurang mendapat perhatian, ini barangkali salah satu sebabnya.

Padahal, bahasa Mandarin sangat penting dan akibatnya lebih parah dibanding kalau tidak menguasai bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya. Kedua, bahasa Mandarin indah dan praktis, bersejarah lama sekaligus modern, patut dipelajari dengan baik.

Sebagai orang Tionghoa, bahasa Mandarin digunakan setiap waktu baik dalam penghidupan maupun dalam pekerjaan. Bagi warga Tiongkok, dampaknya adalah menyeluruh kalau ia tidak menguasai bahasanya sendiri secara baik dan benar. Bahasa tidak saja adalah wahana dasar kebudayaan, bahasa dan tulisan itu sendiri adalah suatu kebudayaan, dan warisan berharaga yang ditinggalkan oleh nenek moyang.

Namun situasi sekarang ini ialah, pengenalan warga Tiongkok terhadap dunia jauh lebih banyak daripada pengenalan dunia terhadap Tiongkok. Meskipun adalah sangat penting untuk mengenal dunia, namun kalau waktu terlalu banyak tersita untuk belajar bahasa asing sementara bahasanya sendiri kurang diperhatikan, barangkali perlu dipelajari mana yang harus didahulukan.