Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2005-07-13 17:57:13    
Dengarkanlah Suara Beijing

cri

 Sehelai CD yang bertema "Dengarkanlah Suara Beijing, 2008 Detik " yang dibuat oleh Radio Berita Beijing dengan diberi kuasa oleh Komite Penyelenggara Olimpiade Beijing hari ini tanggal 13 Juli telah dipublikasikan pada Festival Budaya Olimpiade Beijing. CD berdurasi 2008 detik itu telah mengoleksi berbagai jenis suara yang paling dapat mewakili Beijing. Suara-suara yang merdu dan penuh perasaan itu telah menceritakan sejarah, perubahan dan perkembangan Beijing.

CD itu terdiri dari 8 bagian: Bagian pertama: Irama Beijing di Pagi Hari, dalam bagian ini terdengar bunyi bel sepeda, bunyi pintu terbuka yang menunjukkan ketenangan, keantikan dan kemegahan kota Beijing di pagi hari, serta menyampaikan ucapan selamat dan salam Beijing kepada dunia; Bagian kedua: Derap Langkah Beijing, dalam bagian ini terdengar bunyi yang ramai di tempat pembangunan stadion dan gedung olahraga Olimpiade, serta bunyi arus mobil yang hilir mudik?. Bunyi-bunyi tersebut menggambarkan derap langkah Beijing modern yang sibuk, mantap dan riang gembira. Dari bagian ketiga sampai bagian ketujuh kita dapat mendengarkan suara peluit merpati sahut menyahut dengan suara anak-anak yang membaca buku, suara nyanyian puluhan ribu orang di Bukit Jingshan, hujan petir yang berpadu dengan musik genta di sore hari, pertunjukan opera Peking di Gedung Huguang sahut menyahut dengan musik rock di bar-bar pinggir jalan?.Kelima bagian itu berupaya dengan suara membuat sebuah sketsa kota Beijing modern; sedangkan bagian kedelapan Olimpiade Telah Tiba, dengan bahasa yang berbeda mengeluarkan satu suara "lebih cepat, lebih tinggi dan lebih kuat", untuk menunjukkan sikap terbuka kota Beijing terhadap kebudayaan dunia, dan meningkatkan tema budaya Olimpiade.

Apakah suara-suara dalam CD itu dapat memanifestasikan ciri-ciri khas kota Beijing? Bagaimana suara-suara itu dipilih dari ribuan macam suara dalam kehidupan lalu digabung menjadi sebuah karya video? Marilah kita simak cerita di balik layar.

2008 detik dipilih dari bahan-bahan asli sepanjang lebih 100 jam.

Ada orang mengatakan, penyelenggaraan Olimpiade adalah jalur yang baik bagi sebuah kota bahkan sebuah negara untuk mengekspor kebudayaan uniknya ke seluruh dunia. Radio Berita Beijing menggunakan keunggulan siaran radio yang istimewa yaitu dengan suara menciptakan karya yang sulit bahkan tidak mungkin dicatat dengan tulisan, dibuat menjadi rekaman video sepanjang 2008 detik dengan mengoleksi berbagai suara yang dapat mewakili kota Beijing, untuk menampilkan perubahan sejarah, konotasi budaya yang kaya dan keadan masyarakat kota Beijing sekarang.

Di antara ribuan macam suara yang kita dengar setiap hari, mana yang paling representatif? Dan bagaimana kita dapat menampilkannya? Para staf kreasi menggunakan banyak waktu untuk mengumpulkan bahan-bahan, menyusun kerangka naskah dan berkali-kali membahas dan mengoreksinya, dari semula hanya dengan sederhana memperdengarkan satu persatu berbagai macam suara, sampai kemudian merangkumnya menjadi semacam peta suara, lalu dengan berbagai tema kehidupan sebagai kerangka cerita, dan dengan balada Peking sebagai garis merah, dijalin dengan suara peluit merpati untuk menghubungkan setiap bagian?. Tapi kesemua itu masih bukan bentuk yang paling ideal.

Mereka akhirnya memutuskan untuk meninggalkan ruang kantor, mendengarkan dan mengoleksi suara yang sejati dalam kehidupan sehari-hari dengan harapan untuk mendapatkan ilham atau inspirasi baru. Maka mulailah mereka menjelajahi gang dan lorong, mendatangi pasar dan mengunjungi obyek-obyek wisata, merekam apa saja yang mereka dengar, dan berhasil mengumpulkan bahan-bahan suara asli yang kaya dan menarik sepanjang lebih 100 jam. Dalam proses itu, mereka telah merasakan sikap hidup warga Beijing yang penuh gairah dan positif serta kelapangan dada mereka. Lalu mereka memutuskan untuk meletakkan sudut pandang pada warga Beijing dan orang-orang yang hidup di kota ini, menjadikan penghidupan satu hari warga biasa kota Beijing sebagai kerangka penuturan, dijalin dengan budaya khas kota yang bersejarah lama ini agar pendengar meresapinya sendiri dari gejolak dan irama suara-suara itu.

Yang menggembirakan adalah, mereka dengan demikian telah mengumpulkan sejumlah warisan non material yang sangat bernilai untuk dikoleksi, menyimpan dan menyelamatkan "gen budaya gaya Beijing", misalnya suara tawar menawar antara orang asing dan pemilik took dalam berbagai bahasa di jalan Xiushui Beijing.