Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2005-07-15 18:14:25    
Tiongkok Berupaya Redakan Ketegangan Suplai Listrik

cri

Seiring dengan perkembangan ekonomi nasional yang kontinu dan cepat, penyuplaian tenaga listrik di Tiongkok selama beberapa tahun ini mengalami ketegangan yang tak pernah ada taranya. Musim panas tahun ini, sebagian besar daerah di Tiongkok berada dalam keadaan kekurangan suplai listrik. Untuk itu, berbagai tempat Tiongkok telah mengambil banyak langkah untuk meredakan kekurangan suplai tenaga listrik, dan di atas dasar menjamin tenaga listrik untuk kehidupan warga, menjamin kebutuhan berbagai sektor masyarakat akan listrik.

Pada triwulan pertama tahun ini, karena kekurangan suplai listrik, Tiongkok telah mengambil langkah pembatasan terhadap 26 jaringan listrik tingkat provinsi. Sejak memasuki akhir bulan Juni lalu, di banyak tempat Tiongkok muncul hawa panas selama beberapa hari berturut-turut, menyebabkan bertambahnya terus penggunaan listrik untuk AC. Perusahaan jaringan listrik negara Tiongkok memperkirakan, kekurangan suplai tenaga listrik seluruh negeri musim panas tahun ini mencapai 25 juta kilowatt. Untuk meredakan ketegangan tenaga listrik, menjamin suplai aliran listrik, berbagai tempat mengambil berbagai langkah.

Juru Bicara Perusahaan Tenaga Listrik Kota Beijing, Xie Zhiguo dalam penjelasannya mengatakan, mulai dari bulan September tahun lalu, pihaknya mulai merancangkan proyek jaringan listrik untuk melewati musim panas tahun ini. Proyek tersebut termasuk mengalokasi dana 2 miliar yuan RMB untuk membangun dan merombak infrastruktur jaringan listrik. Proyek tersebut dirampungkan semuanya pada tanggal 30 Juni lalu, sehingga memainkan peranan sepenuhnya untuk melewati masa puncak penggunaan listrik di musim panas.

Selain Kota Beijing, pihak terkait dan berbagai daerah Tiongkok lainnya juga siap sepenuhnya untuk menyongsong masa puncak penggunaan tenaga listrik di musim panas. Pada paro pertama tahun ini, Perusahaan Jaringan Listrik Negara Tiongkok telah membangun jalur penyaluran listrik tingkat tinggi sepanjang 5.000 kilometer, dalam rangka meningkatkan daya penyuplaian listrik. Selain itu, Jaringan Listrik Tiongkok barat laut dan Jaringan Listrik Tiongkok utara mewujudkan penggabungannya, mewujudkan alokasi pengoptimalan sumber daya tenaga listrik dalam lingkup yang lebih besar.

Untuk menjamin penyuplaian tenaga listrik, berbagai tempat Tiongkok mematuhi satu asas tujuan, yaitu memprioritaskan penggunaan listrik untuk kehidupan warga kota. Untuk itu, berbagai tempat khusus mengadakan pengelolaan untuk memenuhi kebutuhan dengan mengatur beban listrik. Menyusun konsep pengaturan aliran listrik pada masa puncak penggunaan yang berkaitan dengan 30 ribu perusahaan, menandatangani kontrak dengan perusahaan tersebut, berdasarkan sumbangan perusahaan itu kepada masyarakat, dan pengaruh GDP kepada masyarakat, menegaskan bahwa dalam keadaan bagaimana mengontrol penggunaan listrik perusahaan itu.

Sejumlah perusahaan vital yang tidak dapat menghentikan produksi dalam jangka panjang, harus berhenti produksinya pada masa puncak penggunaan listrik penduduk kota di siang hari, sedangkan mulai beroperasi setelah berkurangnya penggunaan listrik warga kota di malam hari. Tindakan itu pada taraf tertentu telah meringankan tekanan penyuplaian listrik.

Karena volume penggunaan listrik kota untuk penerangan dan tempat rekreasi sangat besar, maka sebagian kota besar di Tiongkok telah mematikan lampu hiasan bangunan dan sebagian lampu di jalan-jalan. Kota Beijing menghimbau berbagai badan pemerintah, kantor, hotel supaya meningkatkan suhu AC sampai 26 derajat Celsius, dalam rangka mengurangi penggunaan listrik untuk AC.