Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2005-07-20 14:20:33    
Dengarlah, Suara Beijing

cri

Saudara pendengar, selamat berjumpa kembali dalam Ruangan Serba-Serbi yang mengudara setiap hari Rabo. Saya pengasuh acara ini Lily. Saudara pendengar, Sehelai CD yang bertema "Dengarkanlah Suara Beijing, 2008 Detik " yang dibuat oleh Radio Berita Beijing dengan diberi kuasa oleh Komite Penyelenggara Olimpiade Beijing tanggal 13 Juli yang lalu telah dipublikasikan pada Festival Budaya Olimpiade Beijing. CD berdurasi 2008 detik itu telah mengoleksi berbagai jenis suara yang paling dapat mewakili Beijing. Suara-suara yang merdu dan penuh perasaan itu telah menceritakan sejarah, perubahan dan perkembangan Beijing.

(suara)

Suara-suara apa dikoleksi dalam CD itu? Apakah suara-suara dalam CD itu dapat memanifestasikan ciri-ciri khas kota Beijing? Bagaimana suara-suara itu dipilih dari ribuan macam suara dalam kehidupan lalu digabung menjadi sebuah karya video? Marilah kita simak cerita di balik layar.

Minta Pendapat Penduduk Biasa Dan Tamu Asing Tentang Suara Beijing Di Hati Mereka

(suara)

Disamping mengadakan temu wicara dengan para ahli, Radio Berita Beijing juga mengorganisasi para pendegar dari berbagai umur, jenis kelamin dan pekerjaan khususnya orang buta, serta orang asing yang tinggal di Beijing atau berkali-kali datang berkunjung di Beijing untuk membahas suara apa dalam hati mereka dapat mewakili Beijing, serta apa keistimewaan dimiliki Beijing yang berbeda dengan kota atau negara lain.

(suara)

"Opera Peking, silat Taiji, hutong atau lorong, siheyuan atau rumah tradisional Beijing yang berpekarangan, warung teh, Tembok Besar, bebek panggang, arak Erguotou dan lain sebagainya", itulah menurut banyak orang asing adalah budaya Beijing lama yang terasa sangat jauh tapi memiliki ciri khas. Kata seorang Inggris: "Meskipun saya tidak mengerti makna teriakan penjual koran di pinggir jalan dan suara kondektur bus menyebut nama setiap halte, tapi sangat enak didengar." "Selain itu saya sering melihat ada orang menyanyi sambil berjalan."

Orang-orang asing merasa heran menyaksikan banyak orang berolah raga, atau ratusan orang menyanyi bersama di pagi hari di taman-taman kota Beijing. Dan di kala senja, banyak orang tua teerutama wanita menari Yangge, semacam tarian tradisional Tiongkok di pinggir jalan. Sedangkan " Chi Le Ma, Nin Na?" atau "Sudah makan belum Anda?" merupakan sapaan yang paling bergaya khas Beijing menurut orang asing.

Para pendengar Beijing juga menyebut suara-suara yang kental bergaya kota Beijing lama seperti suara penjaja barang atau jasa, nyanyian balada Beijing, bunyi lonceng dan genta di pagi hari dan senja. (?..musik selingan?)

Merpati adalah lambang perdamaian, tapi apakah bunyi peluit merpati bisa diterima oleh orang asing?

(suara)

Ketika dimintai pendapatnya tentang suara yang bisa mewakili Beijing, pendengar buta menyebut bunyi peluit merpati, merpati adalah juga lambang perdamain, maka memasukkan bunyi peluit merpati yang merdu ke dalam CD 2008 detik lebih-lebih mempunyai arti khusus.

Di sekitar jalan Guijie Beijing bagian timur tinggal seorang lanjut usia penggemar merpati. Setelah mengadakan perjanjian dengan orang tua itu, pada suatu hari pagi-pagi sekitar pukul 5, perekam membawa alat rekam naik ke atap rumah orang tua itu. Akan tetapi karena rumah-rumah di sana terlalu padat, suara yang direkam terlalu bising sehingga tidak bisa dipakai.

Kemudian perekam datang ke bekas tempat tinggal Song Qingling, isteri Doktor Sun Yat-sien yang terletak di dekat Danau Houhai. Kawanan merpati setelah dilepaskan dari sangkarnya, singgah sebentar di atap rumah, lalu terbang berputar-putar di udara, perekam menjulurkan gagang mikrofon yang panjang mengikuti merpati untuk merekam bunyi peluitnya.

Hasil rekaman cukup bagus, tapi beberapa tamu asing setelah mendengarkan rekaman itu menyatakan bahwa bunyi peluit itu terasa agak pilu. Maka untuk menghilangkan perasaan yang kurang nyaman itu, rekaman suara itu diiringi musik yang merdu dan lirik.

(suara)

Narator bahasa Mandarin dalam CD itu adalah pembawa acara terkenal Radio Kota Beijing Liang Yan, bicaranya yang kental bergaya Beijing asli, dan statusnya sebagai pengasuh acara olahraga dan pemegang obor Olimpiade Beijing, ditambah nada suaranya yang bariton menjadikan ia calon satu-satunya untuk peran narator. Meskipun teks tidak panjang, tapi Liang Yan harus merekamnya sampai delapan kali untuk mendapatkan hasil rekaman yang dirasa sempurna. Justru sikap para pekerja yang tekun dan berupaya mencapai sempurna itulah telah menjamin taraf seni karya tersebut.

Saudara pendengar, demikian tadi telah kami perkenalkan proses pembuatan CD Dengarkanlah Suara Beijing. Terima kasih atas perhatian anda, sampai jumpa lagi minggu depan. Inilah peniar anda Lili.