Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2005-07-20 17:12:23    
Pembangunan Kembali Irak Tak Terpisahkan Dari Bantuan Masyarakat Internasional

cri

Konferensi Internasional Untuk Membantu Irak ke-empat yang diadakan di Yordania kemarin ditutup. Selama 2 hari itu, wakil-wakil dari lebih 60 negara serta PBB, Bank Dunia dan organisasi internasional lainnya mengadakan pembahasan dan menyelaraskan pendirian mengenai keadaan perkembangan pembangunan kembali Irak pasca perang dan masalah-masalah yang dihadapi sekarang. Wakil-wakil itu dalam pidatonya menyatakan kesediaan untuk melakukan upaya dan memberi bantuan kepada pembangunan kembali Irak dalam berbagai bentuk.

Sejak dicetuskannya Perang Irak selama lebih dari 2 tahun, situasi Irak tetap sangat tegang. Peristiwa peledakan bom mobil bunuh diri, penyanderaan dan pembunuhan gelap merajalela, hampir setiap hari terdapat sejumlah besar rakyat jelata yang tak berdosa tewas dalam kekacauan perang, itu membuat rakyat Irak yang kenyang menderita trauma perang itu merasa kelangsungan hidupnya tidak terjamin. Pemerintah Irak berharap mengemukakan rencana konkret untuk membangkitkan kembali politik dan ekonomi dalam negeri kepada seluruh dunia melalui konferensi itu, untuk memperoleh lebih lanjut dukungan dan bantuan dari berbagai negara di dunia.

Menteri Keuangan Irak, Ali Allawi yang menghadiri konferensi itu menunjukkan, pemerintah Irak sedang menghadapi tantangan serius. Menteri Perancangan merangkap Kerja Sama Internasional Irak, Saleh di depan konferensi itu juga menghimbau supaya masyarakat internasional secepat mungkin memenuhi komitmennya di depan Konferensi Madrid bulan Oktober tahun 2003 dan menyediakan bantuan program dan materiil kepada Irak. Ia mengimbau pula Konferensi Internasional untuk Membantu Irak selanjutnya diselenggarakan di Irak 6 bulan kemudian kalau situasi keamanan Irak membaik.

Mengenai himbauan Irak, Perdana Menteri Yordania dalam pidatonya di depan konferensi itu menyatakan, Yordania akan bersama dengan rakyat Irak menghadapi tantangan, bersama mengupayakan keamanan dan perkembangan, dan memberi bantuan untuk pemulihan ekonomi, sosial dan kestabilan politik di Irak. Wakil IMF menyatakan, tujuan pihaknya membuka jalur dialog dengan pemimpin Irak ialah untuk membantu Irak merumuskan kebijakan, strategi dan rencana reformasi dan berupaya bersama dengan Irak untuk menyelesaikan masalah hutangnya.

Konferensi kali ini menetapkan strategi perkembangan Irak pada 2 tahun mendatang.

Selain itu, sejumlah negara yang menghadiri konferensi itu berkomitmen pula untuk menyediakan bantuan ekonomi kepada Irak. Menurut statistik yang tidak lengkap, donasi kali ini tercatat 1,5 miliar dolar AS.

Selama berlangsungnya konferensi itu, peninjau berpendapat, tugas pembangunan kembali Irak adalah berat dan menjangkau jauh, nasibnya sangat ditentukan oleh keamanan dan kestabilan situasi dalam negeri dan tidak terpisahkan dari bantuan masyarakat internasional.