Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2005-07-26 12:44:17    
Nonton Sepak Bola Sambil Hujan-hujanan

cri

Pada waktu weekend biasanya saya dan teman sering menggunakannya untuk berjalan-jalan ke daerah pusat kota Beijing, atau kadang menghadiri undangan pesta kebun di hotel persahabatan, tempat di mana dulunya kami para tenaga ahli tinggal, sebelum turun kebijakan dari pimpinan perusahaan kami untuk dapat mencari flat atau apartemen sesuai dengan kehendak dan kebutuhan.

Tapi weekend yang lalu ini sedikit lain, kami pergi menonton pertandingan sepak bola antara Beijing Hyundai melawan Real Madrid. Sayangnya pada akhir pekan yang lalu ini, kota Beijing sejak pagi diguyur hujan tanpa henti-henti. Namun keinginan untuk menonton pertandingan sepak bola yang digelar di Worker Stadion Beijing, tidak urung. Karena bagi saya dan teman, ini merupakan kesempatan yang langka, meski dengar-dengar, katanya Beijing sering mengadakan pertandingan persahabatan dengan tim sepak bola ternama dunia, termasuk salah satunya Real Madrid ini. Katanya lagi, ini bukan kali pertama Real Madrid sudah datang dan main di Beijing, kelihatannya setiap tahun mereka selalu mendapat undangan untuk mengadakan permainan persahabatan. Meskipun tidak asyik rasanya kalau nonton bola sambil memakai payung. Tapi tidak ada pilihan lain, kalau tidak pakai payung, maka mulai dari ujung kepala sampai kaki akan basah kuyup. Tiba di stadion, kami melihat pemandangan ke arah kursi para penonton, dipenuhi dengan payung warna-warni, baik dalam ukuran kecil dan sedang, para penonton yang memakai pakain hujan yang terbuat dari bahan plastik tipis, saat itu banyak dijajakan di luar stadion. Kiranya para pedagang sangat jeli dan memahami, apa yang benar-benar dibutuhkan oleh para penonton. Bahkan tidak itu saja, para pedagang juga menjajakan teropong, agar kita-kita yang hanya mampu membeli tiket dengan harga ekonomi bisa melihat jelas para pemain di lapangan dengan bantuan alat tersebut.

Sekitar ratusan meter jauh dari lokasi Stadion, beberapa orang polisi dikerahkan untuk mengawal lalu lintas agar berjalan lancar, karena ruas jalan menuju lokasi stadion terserang macet, sejak ribuan warga Beijing rame-rame pergi ke lapangan untuk menyaksikan pertandingan tersebut. Saat itu, kami yang berada di dalam taksi juga terkena macet, akhirnya kami memutuskan untuk mencapai Stadion dengan berjalan kaki, karena ini merupakan satu-satunya cara efektif daripada bertahan tinggal di dalam taksi, yang terkurung oleh kemacetan. Bisa-bisa kami akan terlambat untuk menyaksikan pertandingan tersebut, dan lagi-lagi tidak sreg rasanya, di tengah-tengah pertandingan yang seru itu, kami tiba dan masih mencari-cari tempat duduk sesuai dengan nomor yang ditulis di atas tiket.

Sesampai di lapangan, kami tidak diperbolehkan membawa masuk minuman yang dikemas dalam botol plastik seperti Aqua, tapi kami hanya boleh bawa minuman yang dikemas ke dalam gelas kertas atau paper cup. Peraturan ini dikeluarkan untuk menjaga keamanan, agar tidak terjadi lempar-lemparan botol minuman ke arah para pemain, jika timbul suasana kurang menyenangkan atau puas terhadap pertandingan tersebut.

Sebelum memasuki stadion, terlebih dahulu kami melewati pintu yang dipasangi dengan mesin scanner, yaitu mesin yang gunanya untuk meneliti apakah penonton ada membawa barang-barang terlarang, seperti benda tajam. Bagi yang membawa tas juga diperiksa tasnya oleh petugas, semua ini dilakukan demi untuk keselamatan dan keamanan. Kalau dipikir-pikir betapa ketatnya pengawalan dan pengawasan yang dilakukan hanya untuk menonton sebuah pertandingan sepak bola saja. Jika diingat-ingat dahulu, orang bebas saja untuk menonton pertandingan, tanpa adanya perlengkapan mesin scanner seperti di airport. Tapi sekarang, semakin canggih zaman, maka semakin canggih pula jenis-jenis pengawasan.

Di dalam stadion juga banyak terlihat beberapa aparat keamanan yang berjaga-jaga di depan lapangan, dengan wajah menghadap ke arah penonton. Mereka sangat patuh menjalankan tugas, meski diguyuri oleh hujan, tapi beberapa aparat keamanan ini tetap berada pada posisinya masing-masing. Tanpa ada keinginan sedikit pun untuk meleng melihat ke arah lapangan. Sementara kami para penontonnya bersorak-sorai untuk menyemangati kedua tim yang bertanding. Bahkan banyak penonton yang membeli beberapa atribut perlengkapan untuk sorak-sorai tersebut, dengan memukulkan pentungan yang terbuat dari bahan karet secara bersamaan, dan ada juga yang meniupkan terompet. Suasana di Stadion sangat riuh oleh tingkah polah penonton, walau hujan masih aja terus mengguyur. Sementara keadaan saya, tidak usah dibilang lagi, dari ujung kepala hingga kaki, basah semua. Karena saya menolak untuk berlindung di bawah payung, di mana sangat tidak nyaman, dan menutup pemandangan saya untuk melihat ke arah lapangan. Saya pikir biarlah berhujan-hujan sedikit, jarang ini terkena guyuran hujan, toh para pemainnya juga kuyup diguyur hujan.

Pertandingan berlangsung sangat seru, sekitar dua puluh menit pada babak pertama, kesebelasan Beijing Hyundai berhasil mencetak gol pertama, kemudian tidak berapa lama disusul oleh Real Madrid. Pertandingan babak pertama berakhir dengan kedudukan satu sama. Kemudian dilanjutkan pada babak kedua, sekitar 15 menit pertandingan babak kedua akan berakhir, Beijing Hyundai kembali mencetak gol yang kedua, namun kemudian Real Madrid juga tidak mau kalah, dengan melakukan tendangan penalti, bola berhasil masuk ke gawang lawan, maka kedudukan angka bagi kedua tim adalah sama atau seri. Dan pada menit terakhir, kembali Real Madrid mencetak gol, di tengah upaya-upayanya yang berhasil dicegah oleh tim Beijing Hyundai, namun kemenangan tak dapat ditolak bagi tim kesebelasan Real Madrid, maka pertandingan persahabatan ini berakhir dengan angka 3-2. Walaupun Beijing Hyundai kalah, namun mereka telah berusaha untuk tampil sebaik mungkin. Dan dapat bermain bersama dengan tim kesebelasan internasional seperti Real Madrid merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi kesebelasan Beijing Hyundai. Begitu pula dengan para penonton sendiri, mereka selain tidak hanya menikmati permainan, menyemangati tim nasionalnya, juga bersikap sangat tertib dan sportif terhadap hasil pertandingan yang diperoleh. Tidak ada saya dapati tingkah polah penonton yang kira-kira ingin membuat kerusuhan. Semuanya berjalan dengan sangat tertib. Bahkan mereka pun sebagian ada yang mendukung Real Madrid, mungkin ini adalah kelompok penonton yang ngefans dengan tim tersebut. Karena di sana ada beberapa pemain top terkenal seperti David Bechkam, Ronaldo, Zidane, Raul, dan lain sebagainya. Lucunya lagi, ada penonton yang menyemangati tim Beijing Hyundai, tapi begitu gol dicetak oleh Real Madrid, mereka pun ikut bersorak kegirangan. Jadi saya sendiri bingung, sebetulnya mereka itu membela Beijing Hyundai atau Real Madrid ya? Memang ulah para penonton tidak dapat diduga.