Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2005-08-08 14:11:41    
Pembicaraan Enam Pihak Ayunkan Satu Langkah Tegas

cri

Ketua Pembicaraan Enam Pihak Putaran Ke-empat masalah nuklir Semenanjung Korea dan juga Ketua Delegasi Tiongkok, Wu Dawei kemarin mengumumkan, pembicaraan enam pihak putaran k-empat memutuskan untuk reses selama tiga pekan, agar berbagai pihak melaporkan keadaan pembicaraan kepada pemerintah masing-masing. Analis berpendapat, dalam pembicaraan selama tiga belas hari yang silam, walau berbagai pihak gagal mencapai kesepakatan mengenai rancangan dokumen bersama, namun mencapai banyak kesepahaman dan telah mengayunkan langkah tegas ke tujuan bersama untuk merealiasasi denuklirisasi di Semenanjung Korea.

Wu Dawei dalam jumpa pers seusai sidang ketua kemarin mengatakan, ke-enam pihak dalam pernyataan ketua menegaskan kembali bahwa mewujudkan denuklirisasi di Semenanjung Korea dengan cara damai merupakan target pembicaraan. Berbagai pihak setuju untuk mengeluarkan sebuah dokumen bersama mengenai hal itu. Wu Dawei menyatakan pula, reses tidak akan mempengaruhi momentum pembicaraan. Selama reses, berbagai pihak akan tetap mengadakan kontak dan konsultasi dan berupaya untuk mencapai hasil positif setelah pulihnya pembicaraan. Wu Dawei menekankan, menandatangani dokumen bersama atau tidak bukanlah pertanda kegagalan pembicaraan. Karena prinsip pokok pembicaraan itu untuk mencapai kesepakatan, prihatin pihak manapun seharus dijadikan prinhatin bersama ke-enam pihak, pembicaraan akan mencapai kesepakatan setelah menyelesaikan prinhatin berbagai pihak.

Dikabarkan, pembicaraan putaran kali ini telah menghidupkan berbagai cara pembicaraan, antara lain konsultasi bilateral, sidang ketua, sidang paripurna dan konsultasi pada tingkat kerja untuk mengadakan pembahasan mengenai persoalan yang diperhatikan berbagai pihak. Di antaranya, hanya konsultasi bilateral telah dilangsungkan delapan puluh kali, sedangkan pertemuan antara Korea Utara ( Korut ) dan Amerika Serikat ( AS ) tercatat kira-kira sepuluh kali. Tempat pembicaraan juga silih berganti, tidak terbatas pada Wisma Tamu Negara Diaoyutai, tetapi juga diadakan di kedutaan besar negara terkait. Sebagai peran utama soal nuklir Semenanjung Korea, Korut dan AS yang pada semula " tidak berkontak " sampai kemudian " berkontak kerap secara aktif ", menunjukkan ketulusan kedua pihak untuk meningkatkan saling pengertian dan menyelesaikan persoalan.

Menurut Ketua Delegasi Rusia, Alexander Alexeyev, pada tahap pertama pembicaraan, berbagai pihak mencapai kesepahaman dan saling pengertian yang belum ada sebelumnya mengenai banyak persoalan, dan mencapai kesepakatan mengenai 95% isi dokumen bersama.

Dikabarkan, titik perselisihan terbesar dalam pembicaraan putaran kali ini ialah, Korut dan AS gagal mencapai kesepahaman dalam persoalan " batas lingkup pembatalan nuklir " dan " proses pembatalan nuklir ". Pihak Korut mempertahankan " pembatalan nuklir " terutama ditujukan pada " senjata nuklir dan program senjata nuklir ", dan berhak memanfaatkan tenaga nuklir secara damai. Sedangkan AS menuntut Korut membatalkan semua program nuklir termasuk " pemanfaatan tenaga nuklir secara damai ".

Ketua Delegasi Korut, Kim Kye-Kwan kemarin menyatakan, konsultasi pada tahap pertama dilangsukngkan dengan sungguh-sungguh, tulus dan pragmatis, sebagai dasar bagi kemajuan tahap berikutnya. Dia menegaskan, kunci untuk mencapai hasil pembicaraan ialah, AS harus mengubah sikapnya yang membatasi Korut memanfaatkan tenaga nuklir secara damai. Selain itu, sebagai tuan rumah, Tiongkok telah mencurahkan upayanya yang besar dalam pembicaraan.

Analis berpendapat, dibandingkan dengan hasil yang dicapai tiga kali pembicaraan yang lalu untuk memaparkan pendirian dan menegaskan target, pembicaraan putaran kali ini tidak saja membenarkan lebih lanjut target bersama untuk merealisasi denuklirisasi di Semenanjung Korea, tetapi lebih meningkatkan saling pengertian, memperkecil perselisihan dan memperluas kesepahaman. Hal itu menunjukkan, situasi penyelesaian persoalan nuklir melalui pembicaraan enam pihak tidak akan diputar-balikkan, pembicaran enam pihak merupakan cara terbaik untuk menyelesaikan persoalan nuklir.