Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2005-08-08 19:54:13    
Hari Kasih Sayang Tiongkok

cri

Setiap tanggal 14 Februari diperingati sebagai hari kasih sayang atau Valentine. Kebudayaan ini datang dari Amerika, yang kemudian menyebar ke mana-mana, ke seluruh dunia. Menjelang datangnya hari ini, umumnya para remaja yang sedang berkasih-kasihan sangat sibuk dipenuhi oleh berbagai rencana dan acara untuk melewati malam Hari Kasih Sayang ini. Pada malam Valentine, banyak wanita remaja tampil mengenakan busana dan asesories serba pink, karena pink dikenal sebagai lambang warna dari Hari ini. Selain itu juga hadiah berupa cokelat dan bunga. Biasanya ini dipersiapkan oleh kaum pria untuk dihadiahkan kepada orang yang dikasihi atau dicintainya. Tidak terbatas hanya pada kekasih atau pacar saja, namun juga ditujukan kepada keluarga tercinta.

Tidak hanya di Amerika yang memiliki budaya memperingati hari kasih sayang ini, namun juga di Tiongkok memiliki budaya Hari Kasih Sayang yang disebut dalam bahasa Tiongkoknya, "Qi Qiao Jie". Hari ini jatuh pada hari ketujuh dari bulan ketujuh penanggalan kalender Tiongkok atau menurut penanggalan kalender Gregorian, hari ini jatuh pada bulan Agustus.

Di Tiongkok, Hari ini juga dikenal sebagai "Festival Permohonan" atau "Festival Anak Perempuan." Merupakan Hari yang penting bagi para gadis. Pada malam festival ini, para gadis menyiapkan beberapa buah melon dan buah-buahan lainnya untuk persembahan atau pemujaan bagi perkawinan yang baik. Konon, ada beberapa cerita mengenai Hari Kasih Sayang di Tiongkok ini, salah satu di antaranya menyangkut Kisah Kaisar Langit dan Putri Ketujuhnya.

Kisah Kasih Sayang

Putri ketujuh Kaisar Langit dan seorang penggembala yatim-piatu telah dipisahkan oleh Kaisar, putrinya dipaksa untuk pindah ke bintang Vega dan pria yatim tersebut ke bintang Altair. Mereka hanya diijinkan untuk bertemu sekali dalam setahun pada hari ketujuh dan bulan ketujuh penanggalan Tiongkok, sejak itu hari tersebut dirayakan sebagai Hari Kasih Sayang Tiongkok.

Cerita ini dimulai dengan kisah seorang pemuda yatim piatu yang gagah dan ganteng tetapi miskin yang hidup dengan abang dan kakak iparnya. Setelah kedua orangtua mereka meninggal dunia, maka abang dari pemuda ganteng ini kemudian mewarisi rumah dan tanah. Sementara pemuda ganteng ini hanya mendapat warisan seekor sapi jantan yang tua. Sebagai seorang penggembala, pemuda tersebut harus bekerja keras di ladang perkebunan dengan sapinya setiap hari. Rutinitas kehidupan sehari-harinya menyerupai kisah kehidupan Cinderella, yaitu dongeng seorang upik abu terkenal yang berubah menjadi seorang permaisuri raja yang cantik.

Sedangkan putri ketujuh Kaisar Langit juga terkenal sebagai ahli tentun dan kerajinan tangan, khususnya menenun pakaian. Kaisar sebetulnya sangat senang dan menghargai keahliannya menenun awan dengan pelangi untuk membuat dunia kelihatan lebih indah.

Alkisah, sesungguhnya sapi jantan penggembala yatim piatu ini, dulunya adalah salah satu penghuni abadi dari surga, namun karena dia membuat beberapa kesalahan di surga dan kemudian berenkarnasi sebagai seekor sapi jantan untuk bekerja keras di atas tanah. Suatu hari, tiba-tiba sapi jantan penggembala ini berkata kepada tuannya, "kamu adalah seorang pemuda yang baik. Jika kamu ingin menikah, pergilah ke kolam itu dan keinginanmu akan terkabulkan." Lalu kemudian, pergilah penggembala itu kolam tersebut dan di sana dia dapati tujuh orang putri Kaisar Langit turun dari langit untuk mandi di kolam tersebut. Terpesona oleh kecantikan dan kemolekan wajah dari putri ketujuh Kaisar sebagai putri termuda dan tercantik, maka pemuda penggembala ini menyembunyikan gaun perinya. Ketika keenam putri telah terbang kembali ke langit setelah mandi, namun hanya putri ketujuh saja yang masih tertinggal di kolam. Dia tidak dapat terbang kembali ke langit tanpa pakaian perinya. Kemudian pemuda penggembala ini muncul di hadapan sang putri dan mengatakan, bahwa dia akan menyimpan baju perinya sampai sang putri setuju menjadi istrinya. Setelah berkecamuk denga keragu-raguan kecil, bercampur dengan rasa malu dan hasrat, akhirnya sang putri menerima permintaan dari pemuda ganteng tersebut. Pasangan tersebut kemudian menikah dan dikaruniai dua orang anak dua tahun kemudian.

Sementara itu, keadaan di atas langit, Kaisar merindukan langit indah yang pernah ditenun oleh putri ketujuhnya itu. Maka kemudian dia menyuruh nenek anak perempuannya untuk menemukan putrinya dan membawanya kembali. Sewaktu putri ketujuh terbang ke langit bersama neneknya, pemuda penggembala bersama kedua orang anaknya yang diletakkan ke dalam sebuah keranjang bambu yang diikat dengan pakaian peri istrinya turut terbang ke langit untuk mengejar sang istri. Namun nenek peri menciptakan sebuah milky way di langit dengan jepit rambutnya, untuk memisahkan kedua pasangan tersebut. Putri ketujuh pindah ke bintang Vega dan pemuda penggembala beserta dua orang anaknya tinggal di bintang Altair.

Kemudian bintang-bintang di langit yang begitu terharu oleh kisah cinta sejati mereka, kemudian berkumpul untuk membentuk sebuah jembatan agar pasangan ini bisa dapat bertemu pada malam hari pada hari ketujuh dari bulan ketujuh kalender Imlek, seperti yang ditentukan oleh Kaisar.