Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2005-08-10 13:17:05    
Rahasia Sejarah

cri
Misteri Tentang Xu Fu ke Jepang

Setelah naik takhta, Kaisar Shi Huang Di kepingin betul untuk panjang usia. Dia diberitahukan bahwa di tengah Laut Bohai terdapat sebuah gunung mukjizat dan obat abadi. Namun, menurut Dewa Besar yang menetap di gunung mukjizat, untuk mendapatkan obat abadi diperlukan muda-mudi dan tukang seleksi ke gunung itu.

Untuk itu, Kaisar Shi Huang Di dengan selekasnya memerintah Xu Fu dengan memimpin tiga ribu anak laki-laki dan perempuan serta sejumlah tukang trampil pilihan untuk meminta obat abadi. Setelah berlayar beberapa waktu di laut, Xu Fu kembali melaporkan kepada Kaisar Shi Huang Di, bahwa dia belum mendapatkan obat abadi karena gangguan naga laut dan ikan besar.Kaisar Shi Huang Di percaya apa yang disebut Xu Fu dan memerintahkannya untuk membunuh naga laut dan ikan besar demi membuka jalur ke gunung mukjizat. Siapa tahu, walau berdaya upaya, gunung mukjizat dan obat abadi belum juga ditemukan, jadi Xu Fu tidak berani lagi menemui Kaisar Shi Huang Di dan membawa tiga ribu anak laki-laki dan perempuan serta tukang trampil berlayar ke Jepang dan hidup turun temurun di Jepang. Pada akhirnya, Xu Fu meninggal dunia di kaki Gunung Fujiyama Jepang.

Rakyat Jepang kini juga mempersembahkan Xu Fu sebagai leluhurnya. Sekarang, di Jepang terdapat makam Xu Fu dan Tugu Peringatan Xufu. Pada tahun tahun 1991, rakyat Jepang membangun sebuah " Taman Perjalanan Xu Fu ". Setiap 50 tahun, rakyat setempat akan mengadakan upacara meriah untuk memperingati Xu Fu.

Misteri Fosil Manusia Peking Yang Hilang

Fosil Manusia Peking sebelumnya disimpan di dalam lemari besi di Peking Union Medical Collage Hospital.

Pada suatu hari di antara dua atau tiga minggu sebelum terjadinya peristiwa Pearl Harbor, inspektur umum rumah sakit itu tiba-tiba memberitahunkan supaya fosil-fosil dikemaskan dalam peti. Oleh karena itu, 147 fosil antara lain, lima buah tulang tengkorak dan lima belas serpihan tengkorak Manusia Peking diangkut ke Kedutaan Besar Amerika Serikat ( AS ) dalam dua peti kayu besar dan siap diangkut lagi ke AS. Namun, fosil Manusia Peking yang amat berharga itu hilang secara misterius dan belum ditemukan sampai sekarang.

Pada tahun 1970, seorang wanita di New York menelpon kepada Christopher, ilmuwan yang aktif mencari fosil Manusia Peking. Wanita itu menyatakan bahwa suaminya pernah menyimpan fosil Manusia Peking. Tetapi tak lama kemudian, Chiristopher putus kontak dengan wanita itu. Pada tahun 1991, opsir angkatan laut AS, sejarahwan, Brown tiba-tiba menerima surat dari Dr. William Furley yang pernah dipenjarakan karena kehilangan fosil Manusia Peking. Dr. William Furley dalam suratnya mengatakan bahwa dia sudah berkontak lagi dengan wanita yang menyebut pernah menyimpan fosil Manusia Peking itu. Akan tetapi, pada musim rontok tahun 1992, Dr. William Furley meninggal dunia.

Pada akhir tahun 1970, " New York Times " pernah memasang sebuah iklan dari Dr. William, katanya dia sudah mengetahui seluk beluk yang berkaitan dengan " Manusia Peking ". Belum lama berselang, antropolog Tiongkok Zhou Guoxing menemukan petunjuk baru: menjelang terjadinya peristiwa Pearl Harbor, seorang penjaga pintu menyaksikan dua orang menanam sepeti barang di halaman belakang Keduataan Besar AS.

Perdana Menteri Zhou Enlai semasa hidupnya mengatakan, " Manusia Peking diserahkan beberapa orang Tionghoa kepada beberapa orang AS untuk disimpan, dan hilang dari tanggan orang AS, ilmuwan yang berpengetahuan intuitif seharusnya menemukan kembali fosil itu. "

Di Manakah Benda-Benda Budaya Taman Yuan Ming Yuan

Pada tahun 1860, Tentara Koalisi Inggris-Perancis menyerbu ke Taman Yuan Ming Yuan, merampok habis benda-benda budaya di dalam taman. Sejauh ini belum jelas berapa benda budaya yang dirampok. Kalau ingin menyaksikan benda-benda budaya yang berharga di Taman Yuan Ming Yuan, cobalah ke Inggris dan Perancis.

Di Museum Inggris Raya London, dipamerkan puluhan ribu benda budaya yang berharga yang dirampoknya dari Taman Yuan Ming Yuan. " Lukisan Nu Shi Zhen " buah tangan Gu Kaizhi, seorang pelukis terkemuka di zaman Dinasti Jin Timur, Tiongkok ( 317-420 ) justru disimpan di museum itu. Di Perancis, Napoleon III khusus membangun " Paviliun Tiongkok " di benteng kuno Fontainebleu, untuk memamerkan ribuan benda budaya yang diserahkan kaum agresor kepadanya. Di Perpustakaan Nasional Paris terdapat 80 benda budaya termasuk lukisan pemandangan Taman Yuan Ming Yuan yang dibubuhi sajak oleh Kaisar Qianlong, Dinasti Qing ( 1616-1911). Adapun benda berharga Taman Yuan Ming Yuan yang mengalir ke tangan perorangan di luar negeri, tak terbilang banyaknya.

Kira-kira pada bulan Mei tahun 2000, Hong Kong secara terbuka melelang benda budaya Taman Yuan Ming Yuan, tiga di antaranya adalah patung kepala tembaga sapi, kera dan harimau dari Balairung Hai Yan, Gedung Gaya Barat di dalam Taman Yuan Ming Yuan. Ketiga benda budaya akhirnya dibeli oleh dua perusahaan Tiongkok.